Apa itu Isra Miraj? Ini Sejarah dan Hikmah yang Didapat

Isra Miraj adalah peristiwa bersejarah bagi Nabi Muhammad SAW dan seluruh umat muslim di dunia. Cari tahu sejarah dan hikmahnya di sini!

Isra Miraj adalah peristiwa bersejarah dalam Islam karena pada saat inilah perintah salat lima waktu diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW.

Mengingat Isra Miraj terjadi tepat di tanggal 27 Rajab, maka peristiwa ini masuk ke dalam salah satu peristiwa penting bulan Rajab yang wajib Sahabat ketahui.

Dalam praktiknya, umat muslim memperingati peristiwa Isra Miraj dengan membaca salawat, dzikir, hingga menggelar majelis pengajian. 

Nah, untuk memahami lebih lanjut bagaimana peristiwa Isra Miraj terjadi, simak penjelasan sejarah dan hikmahnya berikut ini.

Apa itu Isra Miraj?

Isra Miraj berasal dari istilah Arab yang menerangkan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT. Isra bermakna perjalanan malam hari, sedangkan miraj bermakna anak tangga.

Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Sebagaimana tertulis dalam Al Quran ayat 1 Surat Al Isra. 

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Nabi menaiki langit satu per satu hingga mencapai Sidratul Muntaha. Peristiwa ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan ketaatan. 

Sejarah Isra Miraj

Peristiwa Isra Miraj bermula ketika Rasulullah SAW sedang berbaring di kamarnya, tiba-tiba dijemput oleh malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil.

Kedatangan ketiga malaikat tersebut bertujuan untuk mempersiapkan Nabi sebelum bertemu Allah SWT. Dalam persiapan ini, para malaikat membawa Nabi ke Sumur Zam-Zam.

Di tempat tersebut, malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad SAW dan membersihkannya dengan air zam-zam. Setelah itu, Rasul bertolak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. 

Berdasarkan buku Isra Miraj karya Winkanda Satria Putra dan hadits Shahih Muslim, perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dilakukan menggunakan Buraq. 

 البراق إسم الدابة التي ركبها رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة الإسراء

Imam Nawawi berkata: “Buraq ialah nama seekor binatang yang pernah dinaiki Rasulullah SAW pada malam isra.” (Syarah Shahih Muslim, Juz 2, h. 210).

Sesampainya di Masjidil Aqsa, Nabi mendirikan salat 2 rakaat bersama para nabi yang lain dan malaikat. Kemudian, malaikat Jibril mengantarkan Rasulullah SAW untuk menuju ke langit ketujuh. 

Di setiap tingkatan langit, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi yang lain. Seperti Nabi Adam, Nabi Yahya, Nabi Isa, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim.

Sesampainya di langit ketujuh, Nabi naik ke Sidratul Muntaha tanpa didampingi oleh malaikat Jibril. Di Sidratul Muntaha itulah turun perintah untuk menjalankan salat 5 waktu.

Tujuan Isra Miraj

Sebagai perjalanan yang penuh sejarah, peristiwa Isra Miraj memiliki beberapa tujuan penting.

Melalui perjalanan ini, Allah memperlihatkan kebesaran-Nya sebagai Dzat yang Maha Agung kepada Rasulullah SAW. Dengan begitu, kisah ini dapat dibagikan kepada umat Islam lainnya.

Selain itu, tujuan Isra Miraj adalah Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad SAW yang sedang berduka, karena saat itu Rasulullah  ditinggalkan oleh Khadijah dan Abu Thalib. 

Khadijah merupakan istri Nabi yang selalu menemani perjalanan Nabi selama 25 tahun lamanya. Sementara Abu Thalib merupakan paman Nabi yang selalu membela dan melindunginya.

Hikmah Isra Miraj

Isra Miraj adalah bukti kasih sayang Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya keimanan dan ibadah yang tulus

Banyak hikmah yang dapat diteladani dari peristiwa Isra Miraj untuk menguatkan jiwa spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun hikmah Isra Miraj adalah sebagai berikut:

1. Memahami Bahwa Rasulullah SAW adalah Utusan Allah SWT

Kata rasul berasal dari bahasa Arab, yakni risl yang bermakna bangkit atau orang yang berangkat sebagai utusan. Nabi Muhammad SAW menjadi satu-satunya Nabi yang diangkat oleh Allah SWT menjadi Rasul.

Hal ini dikarenakan Allah SWT sangat menyayangi Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, Nabi diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, diberikan akhlak yang mulia, dan pembawa risalah.

Tidak hanya itu, peristiwa Isra Miraj juga menjadi bukti nyata kasih sayang Allah SWT kepada Nabi.

Dalam peristiwa itu, Nabi tidak hanya menerima perintah salat, tetapi juga dihibur oleh Allah SWT atas dukanya.

Meneladani dan memahami peristiwa Isra Miraj dapat menambah keyakinan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul dan utusan Allah SWT. 

2. Umat Muslim Wajib Salat 5 Waktu

Terjadinya peristiwa Isra Miraj dan perintah yang dibawa Rasul dari Allah SWT untuk mendirikan salat lima waktu, menjadi pengingat utama umat Islam akan kewajibannya.

Salat lima waktu  tidak hanya menjadi tiang agama, tetapi juga sarana mempererat hubungan spiritual antara manusia dengan Tuhannya. 

Melalui perintah ini, Allah SWT menunjukkan betapa pentingnya salat sebagai bentuk ketaatan, rasa syukur, dan sebagai sarana menenangkan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Diturunkannya perintah salat tanpa melalui perantara Malaikat Jibril juga menunjukkan bahwa, salat memiliki kedudukan penting bagi umat Islam.

3. Belajar Bahwa Setiap Kesulitan ada Kemudahan

Kisah Nabi Muhammad yang kehilangan orang-orang terkasih juga mengajarkan kita untuk tidak putus asa terhadap masalah atau musibah. Sebab dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

Hal ini tidak hanya terdapat dalam peristiwa Isra Miraj, tetapi juga tertulis dalam ayat 5 dan 6 Surat Al-Insyirah yang berarti kelapangan.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Kisah Nabi Muhammad SAW dan ayat tersebut dapat menjadi penenang bagi sahabat yang sedang mengalami kesulitan. Pertolongan Allah akan datang sesuai kadar kesulitan yang dihadapi.

إنَّ المَعُونَةَ تَأْتِيْ مِنَ اللَّهِ عَلَى قَدْرِ المَؤُوْنَةِ وَإِنَّ الصَّبرَْ يَأْتِيْ مِنَ اللَّهِ عَلَى قَدْرِ البَلَاءِ.

“Sesungguhnya pertolongan datang dari Allah sesuai kadar kesulitan yang jalani dan kesabaran datang dari Allah sesuai kadar ujian yang dihadapi.”

4. Kita Mendapatkan Balasan Sesuai Perlakuan Kita

Rasul merupakan figur utama umat muslim dalam menjalankan peran sebagai seorang hamba. Itulah mengapa, Allah menyebutnya sebagai ‘abdun yang bermakna ‘hamba.’

Hamba dalam hal ini tidak hanya abdi yang menaati perintah Allah dan menjauhi larangannya. Namun juga memiliki kerendahan hati dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai ciptaan Allah.

Sebagaimana Islam telah mengajarkan bahwa setiap manusia akan menerima balasan sesuai perlakuannya, Rasul diperlihatkan langsung oleh Allah berbagai balasan yang diterima manusia.

Itulah penjelasan lengkap mengenai sejarah Isra Miraj dan hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa tersebut.

Pada intinya, Isra Miraj adalah perjalanan Rasulullah SAW menuju Sidratul Muntaha untuk mendapatkan perintah salat 5 waktu dan penghiburan dari Allah SWT.

Untuk memperingati peristiwa Isra Miraj ini, Sahabat bisa berdzikir, bersholawat, dan juga bersedekah untuk orang yang membutuhkan.

Kini, sedekah bisa dilakukan secara online di Yatim Mandiri melalui platform donasi yang sudah disediakan.

Sebagai lembaga yang amanah, Yatim Mandiri akan memastikan sedekah Sahabat disalurkan kepada orang yang tepat.

Yuk, tebar kebaikan dan tumbuhkan senyuman untuk orang yang membutuhkan! 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Scroll to Top