Batas Waktu Sahur, Pada Saat Adzan Subuh atau Waktu Imsak?

Batas waktu sahur merupakan waktu dimana seseorang sudah tidak diperbolehkan lagi untuk menyantap makanan dan minuman sebelum melakukan ibadah puasa. 

Pada bulan Ramadhan umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa satu bulan lamanya.

Pada saat berpuasa, umat muslim disunnahkan untuk sahur yaitu makan dan minum di malam hari. Namun mungkin beberapa orang masih belum mengerti batas waktu sahur yang tepat. 

Beberapa masih beranggapan bahwa batas waktu menyantap makanan dan minuman saat sahur yaitu sebelum adzan subuh, namun sebagian lainnya menganggap waktu imsak merupakan batas waktu yang tepat.

Maka dari itu untuk mengetahui penjelasan yang tepat mengenai batas waktu untuk melaksanakan sahur bisa dengan menyimak artikel berikut ini.

Sehingga nantinya tidak akan kebingungan lagi tentang batas waktu tersebut, dan bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan lancar.

Baca juga:    Jangan Dilewatkan, Berikut Merupakan Keutamaan Sahur

Pengertian Imsak

Semua umat Islam tentu mengenal istilah Imsak yang sering digunakan pada saat bulan puasa. Imsak sendiri merupakan istilah yang banyak dianggap sebagai penanda untuk mengingatkan bahwa waktu puasa dimulai. 

Jadi pada saat waktu imsak tiba maka orang tidak diperbolehkan untuk menyantap makanan dan minuman. Maka dari itu mengetahui jadwa imsak merupakan hal yang penting pada bulan Ramadhan, karena menandakan bahwa waktu untuk sahur telah berakhir. 

Apabila mengutip dari beberapa hadits dan ajaran Islam lainnya, maka sebenarnya masih banyak yang salah memahami pengertian dari imsak. Banyak yang beranggapan bahwa imsak adalah tanda waktu puasa dimulai. 

Padahal pada kenyataannya, imsak tidak terdapat di dalam ajaran Islam. Imsak hanya istilah yang digunakan sebagai pengingat bahwa waktu Subuh akan tiba. 

Hal ini yang membuat jadwal imsakiyah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia memiliki selisih waktu imsak dan subuh yang berbeda, yaitu sekitar 5 sampai 10 menit. Perbedaan tersebut tentu sangatlah wajar karena hal penentuan waktu tersebut bergantung pada wilayah. 

Secara bahasa arti dari imsak adalah “menahan”. Sedangkan menurut istilah imsak adalah menahan diri dari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa, dalam hal ini yaitu menahan untuk makan, minum dan jima’.

Artikel lainnya:   Kumpulan Kata Ucapan Sahur pada Bulan Ramadhan

Hukum Imsak dalam Islam

Tujuan dari adanya imsak yaitu sebagai pengingat untuk menandakan bahwa waktu subuh sudah dekat, sebagai batas waktu sahur. Maka dari itu dengan adanya imsak bisa mempermudah umat Muslim mengetahui waktu sahur akan segera berakhir.

Sehingga bisa bersiap dan berhati-hati untuk menjalankan ibadah puasa, serta tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa. 

Hal tersebut tercantum di dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ. قُلْتُ : كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً.

Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit Ra., ‘kami telah makan sahur bersama Nabi SAW. kemudian ia mendirikan sholat, aku berkata: berapakah lama jarak di antara adzan dan sahur? Ia mengatakan: berjarak kira-kira waktu membaca 50 ayat.” (HR. Bukhari).

Walaupun banyak ulama yang berpendapat bahwa imsak hukumnya wajib, namun sebagian juga beranggapan bahwa imsak tidak wajib. Hal tersebut didukung dengan tidak adanya dalil yang secara jelas membahas terkait dengan hal ini.

Selain itu, Rasulullah SAW juga selalu melaksanakan sahur di waktu-waktu yang mepet dengan adzan subuh.

Jadi waktu imsak sebagai batas waktu sahur tidak sepenuhnya benar, sehingga harus diwajibkan bagi semua umat Muslim yang akan berpuasa. 

Imsak sendiri memang memiliki tujuan yang baik, namun bukan berarti kebiasaan ini menjadi sebuah kewajiban yang harus dipenuhi bagi seseorang yang akan berpuasa.

Karena pada dasarnya, sahur merupakan kegiatan makan dan minum yang boleh dilakukan sebelum adzan subuh tiba.

Hal tersebut juga tercantum dalam hadits berikut ini:

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

Artinya: “Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari no. 623 dalam Adzan, Bab “Adzan sebelum shubuh” dan Muslim no. 1092).

Kapan Batas Waktu Sahur untuk Makan dan Minum?

Kapan Batas Waktu Sahur untuk Makan dan Minum

Setelah mengetahui penjelasan imsak lebih dalam, tentu bisa disimpulkan bahwa waktu imsak bukan menjadi batas waktu untuk sahur, namun istilah tersebut hanya digunakan sebagai pengingat atau penanda yang memberitahukan bahwa waktu sahur akan segera berakhir.

Maka dari itu pada saat waktu imsak tiba, seseorang harus segera bersiap-siap untuk menjalankan ibadah puasa, dan berhati-hati dengan menghindari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa atau suatu hal yang membuat ibadah puasa tidak sah.

Jadi waktu untuk berhenti makan dan minum yaitu ketika terbit fajar Subuh, hal ini juga ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah yaitu pada ayat 187, yang berbunyi:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

Artinya:

Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187).

Untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai hukum makan sahur berdasarkan keadaan-keadaan tertentu maka bisa dengan melihat tabel berikut ini:

Keadaan/kondisi tertentu Hukum untuk makan sahur
Penanda yang memberitahukan waktu imsak (10 menit menjelang waktu adzan subuh tiba) Untuk hati-hati dan mempersiapkan diri (sebagai penanda lampu kuning). Pada kondisi demikian seseorang masih diperbolehkan untuk makan dan minum, namun sudah harus waspada dan sebaiknya segera selesaikan dan mulai mengakhirinya.
Adzan Subuh berkumandang (terbit fajar Subuh) Apabila adzan Subuh sudah berkumandang maka wajib untuk menghentikan aktivitas makan dan minum, serta hal-hal yang bisa membatalkan puasa, karena adzan Subuh merupakan batas waktu sahur

Jika terdapat sisa makanan yang terdapat di dalam mulut maka wajib untuk “dilepeh”. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Imam Nawawi yang terdapat di dalam Al-Majmu’.

Pada saat sendok sudah berada di tangan namun adzan subuh terdengar berkumandang Pada saat kondisi demikian maka baiknya untuk tidak dilanjutkan aktivitas menyantap makanan sahur. Hal ini dikarenakan waktu sahur telah habis dan waktu puasa sudah dimulai. 

Waktu sahur memang lebih baik dilakukan diakhir waktu, namun tetap harus bisa memperkirakan waktu yang tepat agar bisa menyantap makanan dan minuman tanpa terburu-buru, sebelum adzan Subuh berkumandang. 

Makan yang terburu-buru bisa membuat kerja dari sistem pencernaan menjadi terganggu, sehingga nantinya bisa membuat ibadah puasa menjadi kurang nyaman. 

Selain itu, asupan makanan dan nutrisi pada saat sahur juga harus diperhatikan, dengan demikian tubuh bisa tetap sehat dan terhindar dari rasa lemas. Jadi bisa tetap menjalani aktivitas sehari-hari dengan semangat. 

Artikel pilihan: Hukum dan Dampak Puasa Tanpa Sahur untuk Kesehatan

Amalan Saat Sahur yang Bisa Dilakukan

Sebelum memasuki batas waktu sahur, selain melaksanakan sahur terdapat juga beberapa amalan lain yang bisa dilakukan.

Amalan ini bisa mendatangkan berkah bagi siapapun yang melaksanakannya. Adapun amalan-amalan tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Memperbanyak Istighfar

Bagi umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa, maka bisa memperbanyak untuk membaca istighfar untuk meminta ampunan kepada Allah SWT. Karena di bulan yang suci ini, Allah SWT akan mengampuni orang-orang yang meminta ampunan kepada-Nya.

2. Membaca doa

Selain membaca istighfar, amalan yang bisa dilakukan pada saat sahur yaitu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Hal ini dikarenakan waktu sahur adalah waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. Doa-doa yang dipanjatkan oleh umat muslim ketika sahur akan dikabulkan Allah SWT.

3. Membaca Al-Quran

Waktu sahur juga bisa diisi dengan amalan yang bisa membawa keberkahan yaitu dengan membaca Al-Quran. 

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT yang terdapat di dalam QS. Al-Muzammil ayat 6, yaitu “Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa) dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan.” 

Informasi mengenai batas waktu sahur di atas, bisa menjadi pencerahan bagi yang masih bingung dengan batas waktu yang tepat, untuk menghentikan aktivitas makan dan minum, serta segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa sebagai awal mula dimulainya puasa. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top