Apakah Ternak Ayam Wajib Zakat? Begini Jawabannya!

Apakah ternak ayam wajib zakat? Tak sedikit orang yang bertanya-tanya tentang hal ini. Maka dari itu, di sini kami akan menjelaskannya.


Salah satu pertanyaan yang sering dipertanyakan oleh umat muslim adalah apakah ternak ayam wajib zakat? Sebab, sebagian orang mengira bahwa zakat peternakan akan mencakup semua jenis ternak ayam yang dimiliki oleh umat muslim. Namun, sebenarnya zakat peternakan tidak termasuk ayam.

Zakat peternakan itu sendiri merupakan jenis zakat yang dikeluarkan atas hewan ternak yang telah mencapai nisabnya. Lalu, mengapa hewan ternak ayam tidak termasuk zakat peternakan. Jawaban dari pertanyaan ini akan kami bahas secara lengkap melalui artikel ini!

Apakah Ternak Ayam Wajib Zakat?

 

Hewan ternak ayam tidak termasuk zakat peternakan melainkan zakat penghasilan. Jadi, jawabannya adalah ternak ayam termasuk salah satu wajib zakat yang harus dikeluarkan oleh umat muslim ketika sudah mencapai nisabnya. Nisab zakat ternak ayam adalah senilai 85 gram emas.

Karena penghasilan ternak ayam cenderung fluktuatif, hal ini membuat para peternak harus menunggu hingga haul atau satu tahun lamanya. Kemudian, penghasilan dari ternak ayam ini harus dipotong dengan biaya kebutuhan pokok di setiap bulannya.

Setelah penghasilan ternak ayam dihitung dan hasilnya melebihi batas nisab zakat penghasilan, maka pemilik ternak tersebut diwajibkan untuk membayar zakat sesuai kadarnya. Namun, jika hasilnya masih kurang dari nisab zakat penghasilan, maka pemilik ternak tidak diwajibkan untuk membayar zakat itu.

Jadi, bagaimana kesimpulan dari pertanyaan apakah ternak ayam wajib zakat? Ternak ayam tetap wajib dizakati jika jumlahnya telah memenuhi nisab, tapi ayam tidak termasuk zakat peternakan melainkan zakat penghasilan. Untuk itu, cara menghitungnya pun berbeda dengan zakat ternak sapi.

Contoh Perhitungan Zakat Ternak Ayam

 

Untuk lebih memahami tentang zakat ternak ayam yang tidak termasuk zakat peternakan, Anda bisa mencari tahu contoh perhitungannya yang tepat. Dalam hal ini, kami akan membagikan salah satu contoh perhitungan zakat ternak ayam yang termasuk zakat penghasilan, yaitu:

Pak Udin adalah pengusaha peternak ayam yang memelihara 1000 ekor ayam untuk per minggunya. Pada saat tutup buku di tahun 2022 kemarin, laporan yang dihasilkan berupa:

  1. Stok ayam 1200 ekor dan diperkirakan harganya mencapai: Rp27.000.000,-
  2. Uang kas/bank setelah dipotong pajak: Rp9.500.000,-
  3. Stok pakan dan obat-obatan yang dibutuhkan: Rp2.500.000,-
  4. Piutang (dapat tertagih) dalam usahanya: Rp5.000.000,-

Jumlah dari semua biaya yang ada di atas adalah Rp44.000.000,-. Selain itu, Pak Udin juga memiliki utang jatuh tempo yang senilai Rp10.000.000,-. Dengan begitu, saldo yang dimiliki oleh Pak Udin adalah Rp34.000.000,-.

Jika harga emas pada saat itu adalah Rp250.000,- per gram, maka nisab dan kadar zakat yang harus dipenuhi adalah:

Nisab = 85 gram emas x Rp250.000,- = Rp21.250.000,-

Kadar = 2,5% x Rp34.000.000,- = Rp850.000,-

Melalui perhitungan di atas dapat dipastikan bahwa zakat yang harus dikeluarkan oleh Pak Udin atas peternakan ayam yang dikelolanya adalah sebesar Rp850.000,-. Pak Udin wajib mengeluarkan zakat tersebut, karena saldo akhirnya telah memenuhi nisab zakat penghasilan.

Artikel lainnya:   Wajib Tahu! Batas Nishab Zakat Peternak Kambing

Syarat Zakat Ternak Ayam

 

Setelah mengetahui jawaban dari apakah ternak ayam wajib zakat? Sekarang Anda perlu mengetahui apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk menunaikan salah satu rukun Islam yang satu ini. tak jauh berbeda dengan syarat wajib zakat ternakan lainnya, syarat zakat ternak ayam adalah:

1.   Mencapai Nisab yang Telah Ditentukan

Sebelumnya kami sudah menyampaikan bahwa nisab dari ternak ayam adalah sebesar 85 gram emas. Sebab, zakat ternak ayam tidak termasuk zakat peternakan melainkan zakat penghasilan. Jika ayam yang dipelihara sudah mencapai nisab, maka pemilik harus segera membayarkan zakatnya.

2.   Kepemilikan Sah Hewan Ternak

Maksud dari syarat yang satu ini adalah hewan ternak yang akan dizakati benar-benar milik sendiri dan bukan orang lain. Jika Anda hanya membantu keluarga ataupun teman dalam memelihara ayam tersebut, maka Anda tidak memiliki kewajiban untuk membayar zakat ternak ayam.

3.   Mencapai Haul Zakat

Arti dari haul adalah syarat waktu wajib zakat yang harus dipatuhi oleh setiap umat muslim sebelum membayarkan zakatnya. Setelah haul tercapai, maka pemilik hewan ternak harus segera menunaikan zakat dengan menghitung jumlahnya sendiri sesuai nisab yang berlaku.

4.   Kesadaran dan Niat Ikhlas

Sama halnya seperti saat sedang menunaikan ibadah yang lainnya, saat berzakat umat muslim juga harus memiliki kesadaran penuh dan niat yang ikhlas. Para umat muslim yang hendak berzakat harus memiliki niat yang tulus untuk saling berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.

Keutamaan Membayar Zakat melalui Amil Resmi

 

Ada beberapa orang yang lebih memilih untuk menyalurkan zakatnya melalui amil resmi. Sebab, mereka telah berpengalaman dalam menyalurkan zakat ke orang-orang yang benar-benar membutuhkannya.

Selain itu, ada juga beberapa keutamaan yang bisa didapatkan oleh umat muslim ketika menyalurkan zakatnya melalui amil resmi yang ada di sekitarnya. Berikut adalah beberapa keutamaan dari membayar rukun Islam ketiga ini melalui amil zakat resmi, yaitu:

1.   Dapat Menjadi Zakat Produktif

Dengan membayar zakat kepada amil resmi, hal ini dapat menjadikan zakat yang ditunaikan sebagai zakat produktif. Sebab, cara ini bisa mengubah mustahiq menjadi muzakki. Maka dari itu, sampai saat ini masih ada banyak umat muslim yang memilih untuk membayarkan zakatnya melalui badan amil.

2.   Zakat Tersalurkan Sesuai dengan Syariat yang Ada

Zakat harus diberikan kepada mustahiq yakni orang-orang yang berhak menerima zakat. Pada dasarnya, ada 8 golongan orang yang berhak menerima zakat, dan beberapa di antaranya adalah:

  • Fakir: Orang-orang yang tidak memiliki apa-apa hingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.
  • Miskin: Orang-orang yang memiliki harta, tapi jumlah harta yang dimilikinya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
  • Amil: Seseorang maupun sekelompok orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat ke para penerimanya.
  • Riqab: Budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri, sehingga mereka membutuhkan bantuan dari sesama umat muslim.
  • Mualaf: Orang-orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya.
  • Fisabilillah: Orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah SWT dan bisa berupa kegiatan dakwah ke beberapa daerah terpencil.
  • Ibnu sabil: Orang-orang yang kehabisan biaya saat sedang melakukan perjalanan dalam ketaatannya kepada Allah SWT.
  • Gharimin: Orang-orang yang memiliki utang untuk bertahan hidup.

3.   Mencegah Tumbuhnya Sifat Riya’ bagi Muzakki

Keutamaan selanjutnya dari membayar zakat melalui badan amil tertentu adalah untuk mencegah tumbuhnya sifat riya’ dalam diri masing-masing muzakki. Sifat riya’ termasuk salah satu sifat yang tidak disukai oleh Allah SWT, sehingga semua umat muslim harus selalu menghindarinya.

Apabila muzakki menyalurkan zakatnya itu sendiri ke para penerima zakat, maka hal ini meningkatkan kemungkinan seorang muzakki akan menunjukkan sifat riya’ dalam dirinya. Maka dari itu, untuk lebih amannya para muzakki menyalurkan zakatnya tersebut melalui badan amil.

Sekarang Anda sudah tahu apa jawaban dari pertanyaan apakah ternak ayam wajib zakat? Kesimpulannya adalah ternak ayam tidak termasuk zakat peternakan, karena hewan ini tidak digembalakan di padang rumput yang mubah selayaknya hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan unta.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top