Wajib Tahu! Batas Nishab Zakat Peternak Kambing

Berapa batas nishab zakat peternak kambing yang wajib diketahui umat muslim? Baca artikel ini untuk tahu jawaban dari pertanyaan itu!


Bagi orang-orang yang sedang memelihara kambing dan hewan tersebut digembalakan di padang rumput yang mubah, maka mereka wajib mengetahui ketentuan zakat peternak kambing yang benar. Sebab, nishab dan kadar zakat hewan ternak kambing berbeda dengan hewan ternak lainnya.

Selain kambing, sebenarnya unta, sapi, kerbau, dan domba juga termasuk hewan-hewan yang wajib dizakati jika sudah memenuhi nishab dan syarat wajibnya yang lain.

Namun, nishab kambing tentu berbeda dengan nishab unta, sapi, dan kerbau, karena bentuk dan ukurannya jauh berbeda.

Sama halnya seperti zakat peternakan yang lainnya, zakat peternakan kambing juga termasuk zakat maal yang merupakan jenis zakat yang dikenakan atas segala jenis harta yang dimiliki oleh suatu umat muslim.

Untuk memahami tentang hal ini secara lebih jelas, berikan kami sampaikan pembahasannya!

Makna Sosial Zakat Peternak Kambing

Tidak jauh berbeda dengan berbagai jenis zakat yang lainnya, zakat peternakan juga memiliki beragam jenis makna sosial yang harus diketahui.

Selain untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, zakat peternakan juga dapat memberikan beberapa makna sosial yang mendalam seperti:

1.   Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Makna sosial yang pertama dari zakat peternakan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar.

Hal ini terjadi karena zakat hewan ternak akan dikumpulkan dan didistribusikan ke orang-orang penerima zakat yang membutuhkan bantuan tersebut.

2.   Mengurangi Kesenjangan Sosial dan Memperkuat Rasa Kebersamaan

Zakat hewan ternak juga dapat mengurangi kesenjangan sosial yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Kesenjangan sosial ini bisa dilihat pada banyaknya keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya dan termasuk dalam daftar penerima zakat.

Tidak hanya itu, zakat peternak kambing juga diharapkan dapat menciptakan keadilan sosial serta keseimbangan ekonomi yang lebih baik di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, jenis zakat peternakan ini wajib diketahui oleh semua umat muslim.

3.   Meningkatkan Taraf Hidup Penerima Zakat

Makna sosial yang terakhir dari zakat peternakan ini adalah untuk memberikan harapan yang lebih besar terhadap para penerima zakat, sehingga mereka bisa lebih yakin bahwa taraf hidupnya dapat meningkat seiring berjalannya waktu.

Tidak hanya bisa dianggap sebagai harapan saja, tapi zakat peternakan yang diberikan kepada sosok yang benar-benar membutuhkannya dapat menjadi kesempatan bagi para penerima zakat tersebut, untuk meningkatkan taraf hidupnya secara lebih mudah.

Baca juga:  Mengenal Apa Itu Zakat Mal, Nishab dan Jenis Hartanya

Batas Nishab Zakat Kambing

Lima syarat yang mewajibkan seseorang untuk membayar zakat peternakan adalah beragama Islam, memeliharanya di padang rumput mubah (tumbuh sesuai kehendak Allah SWT), sudah mencapai haul, milik sendiri, dan hewan ternak yang dipelihara tersebut sudah mencapai batas nishab yang berlaku.

Lalu, berapa batas nishab zakat kambing? Nishab untuk hewan ternak kambing adalah 40 ekor. Jika kambing belum mencapai batas nishab tersebut, maka pemilik tidak wajib untuk membayarkan zakatnya. Selain itu, Imam Al-Ghazali juga pernah membahas tentang nishab zakat kambing, yaitu:

  1. Apabila kambing yang dipelihara dan digembalakan di padang rumput mubah mencapai 40 ekor, maka wajib untuk mengeluarkan zakat kambing.
  2. Tidak ada kewajiban zakat sampai kambingnya mencapai 121 ekor dan untuk nishabnya sendiri adalah 3 ekor kambing.
  3. Apabila peternak memiliki kambing yang berjumlah 201 ekor, maka zakat yang harus dikeluarkan berupa 3 ekor kambing juga.
  4. Apabila peternak memiliki kambing yang berjumlah 400 ekor, maka zakat ternak kambing yang harus dikeluarkan adalah 4 ekor kambing.
  5. Setelah itu, setiap jumlah kambing bertambah 100 ekor, maka kadarnya akan bertambah satu ekor kambing lagi. Sebagai contoh, seorang peternak memiliki 500 ekor, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 5 ekor kambing.

Nantinya, apabila peternak memiliki hewan sejenis kambing lainnya juga seperti domba, maka nishabnya bisa dilihat dari jumlah hewan yang paling banyak.

Namun, jika jumlah kedua hewan ini sama, maka pemilik bisa memilih kambing mana yang akan dizakati terlebih dahulu.

Waktu Terbaik untuk Menunaikan Zakat Peternakan Kambing

Masih ada beberapa umat muslim yang belum tahu kapan waktu terbaik untuk menunaikan zakat peternakan yang satu ini.

Ada beberapa orang yang mengira bahwa zakat peternakan bisa dikeluarkan kapan pun saat jumlah ternak yang dipeliharanya sudah mencapai nishab.

Namun, sebenarnya ada beberapa waktu paling utama untuk menunaikan zakat peternakan yang wajib diketahui oleh setiap umat muslim.

Berikut adalah waktu terbaik untuk menunaikan zakat peternakan kambing:

1.   Setelah Hewan Ternak Berusia Satu Tahun

Zakat peternak kambing bisa dibayarkan saat hewan ternak yang dipeliharanya sudah mencapai usia satu tahun.

Jika kambing yang dipeliharanya belum mencapai usia tersebut, maka peternak kambing belum memiliki kewajiban untuk membayarkan zakatnya.

Sedangkan para peternak yang memiliki kambing berusia satu tahun ke atas dan jumlahnya telah mencapai nishab, maka mereka wajib membayar zakat peternakan yang sesuai dengan kadarnya. Untuk itu, informasi terkait nishab dan kadar zakat ternak kambing dikatakan sangat penting.

2.   Hari Raya Idul Adha

Waktu terbaik untuk menunaikan zakat peternakan yang selanjutnya adalah pada saat hari raya Idul Adha.

Hal ini terjadi karena pada saat hari raya Idul Adha umat muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk menyembelih hewan seperti sapi dan kambing.

Umumnya, para peternak yang hendak menunaikan zakat peternakannya saat hari raya Idul Adha, mereka akan memberikan zakatnya yang berupa hewan kurban.

Namun, tentu pembayaran zakat ini harus disesuaikan lagi dengan nishab kambing yang dimiliki oleh setiap peternak.

3.   Saat Musim Panen Ternak

Musim panen tidak hanya berlaku untuk pertanian saja, tapi juga untuk peternakan. Maka dari itu, zakat peternakan juga bisa dikeluarkan pada saat musim panen ternak, yaitu kambing.

Nantinya, kambing-kambing yang baru lahir tidak perlu dizakati terlebih dahulu. Sebab, kambing-kambing yang usianya sudah mencapai satu tahun sajalah yang wajib untuk dizakati.

Jadi, peternak tidak perlu bingung untuk menghitung jumlah zakat yang harus dibayarkannya.

4.   Saat Jumlah Kambing Sudah Mencapai Nishab

Selain beberapa waktu terbaik yang telah kami sebutkan di atas, tentu waktu yang paling terbaik untuk menunaikan zakat peternakan kambing adalah saat jumlahnya sudah mencapai nishab. Batas minimal nishab zakat peternakan kambing adalah 40 ekor.

Dengan begitu, para peternak yang jumlah kambingnya belum mencapai 40 ekor tidak diwajibkan untuk membayar zakat peternakan.

Sementara untuk zakat yang harus dikeluarkan oleh peternak dengan kambing yang berjumlah 40 ekor adalah 1 ekor kambing.

Hal ini juga berlaku untuk hewan ternak domba. Jika peternak memiliki kambing dan domba yang digembalakan di padang rumput mubah serta memenuhi batas nishabnya, maka mereka bisa memilih hewan ternak yang jumlahnya lebih banyak. 

Dengan mengetahui berapa batas nishab zakat peternak kambing yang benar, para peternak jadi tidak perlu bingung lagi saat harus mengeluarkannya.

Selain itu, sekarang juga sudah ada banyak badan amil zakat resmi di Indonesia yang siap membantu para peternak untuk menyalurkan zakatnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top