Pembukaan Sanggar Belajar Gratis Pertama untuk Yatim dan Dhuafa Sleman
Sleman, YM News – Pada Kamis, 24 Agustus 2023, Yatim Mandiri Sleman melaksanakan acara peluncuran Sanggar Genius di SDN Caturtunggal 4. Kegiatan ini dihadiri oleh Bu Sri Astuti selaku Kepala Sekolah, Bapak Miko selaku Branch Manager Yatim Mandiri Sleman, Kak Mila yang akan menjadi Guru Genius, serta 13 anak yatim dan dhuafa.
Dalam sambutannya, Bapak Miko mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak sekolah dan sekaligus memotivasi adik-adik peserta untuk terus berproses dalam pembelajaran. Ia menyampaikan dukungan dan semangat untuk para peserta agar dapat mengambil manfaat maksimal dari program Sanggar Genius.
Bu Sri, dalam paparannya, menyambut baik program ini dan mengungkapkan harapannya bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi anak-anak yatim dan dhuafa di sekolah. Kehadiran Sanggar Genius diharapkan dapat menjadi wadah pendampingan dan bimbingan di luar pelajaran resmi yang diberikan oleh sekolah.
Program “Guru Excellent Yatim Sukses (GENIUS)” ini lahir dari perhatian Yatim Mandiri terhadap anak-anak yatim dan dhuafa di daerah yang belum memiliki akses penuh terhadap pendidikan. Program ini tidak hanya berfokus pada pelajaran formal di sekolah, tetapi juga memberikan pendampingan dan bimbingan tambahan guna membantu peserta dalam pengembangan potensi dan peningkatan kemampuan.
Kak Mila, yang akan bertindak sebagai Guru Genius, akan memimpin dan mengarahkan program ini. Dengan adanya program Sanggar Genius, diharapkan anak-anak yatim dan dhuafa di Sleman akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk belajar dan berkembang, sehingga dapat memberikan dampak positif dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Inisiatif Yatim Mandiri dalam mendirikan Sanggar Genius merupakan contoh nyata dari komitmen mereka dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan program ini, diharapkan akan terbentuk lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan potensi setiap individu, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam akses pendidikan.
