Ketahui Niat Zakat Fitrah, Ketentuan dan Hukum Dalam Islam

Niat zakat fitrah kerap dilupakan. Padahal sangat penting karena diterima atau tidaknya perbuatan seseorang tergantung niat. Simak lafal lengkapnya pada penjelasan berikut!

Zakat bukan merupakan kegiatan yang asing lagi bagi umat muslim. Setiap tahun, lebih tepatnya Bulan Ramadhan, wajib menunaikannya. Mengingat satu tahun sekali, banyak yang masih belum hafal atau bahkan lupa dengan niat zakat fitrah.

Padahal kedudukannya sangat penting. Tidak diterima perbuatan seseorang apabila tidak disertai dengan niat. Betapa pentingnya, sehingga harus membaca penjelasan di bawah ini hingga akhir untuk menemukan jawabannya!

Niat Zakat Fitrah

Niat Zakat Fitrah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa ketika melaksanakan zakat fitrah maka diwajibkan membaca niat. Ingat ya, segala sesuatu tergantung bagaimana niatnya. Setiap umat muslim wajib membaca:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Yang artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah teruntuk pribadi sendiri, wajib/fardhu karena Allah ta’ala.

Niat diatas diperuntukkan untuk diri sendiri. Jadi sifat wajib zakat in dibebankan kepada masing-masing individu ya. Termasuk bayi yang baru lahir sebelum habis waktu pembayaran zakat. Niat ini dilaksanakan sambil memegang zakat baik itu berupa uang maupun beras.

Barulah kemudian diberikan kepada seseorang yang berhak (mustahik). Apabila tidak bisa memberikannya sendiri, maka bisa melalui amil, baik itu yang ada di daerah masing-masing atau lembaga khusus yang menangani tentang zakat. Semoga bisa dipahami dengan baik!

Baca Juga : Berapa Besaran Zakat Fitrah Beras dan Uang? Simak Disini

Hukum Membayar Zakat

Hukum Membayar Zakat

Nama lain dari zakat fitrah adalah Zakat Al-Fitr yang diwajibkan baik laki-laki maupun perempuan, tua atau anak-anak di Bulan Ramadhan. Hukum membayarnya adalah wajib.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah mewajibkan setiap manusia untuk mengeluarkan zakat di Bulan Ramadhan.

Selain itu, ada juga perintah zakat dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 42-43. Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan semua orang untuk mendirikan shalat, menunaikan atau niat zakat fitrah dan ruku bersama orang-orang yang rukuk (sholat).

Lalu bagaimana hukumnya jika seseorang muslim tidak menunaikan zakat? Allah juga menjawabnya dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat 34.

Allah berfirman bahwasanya orang-orang yang menyimpan emas dan harta lainnya kemudian tidak menafkahkan di jalan Allah maka kelak akan mendapatkan siksa yang amat pedih.

Jadi sudah jelas ya, siapa saja yang tidak membayar zakat maka ia akan mendapatkan dosa. Lebih baik dilaksanakan di awal bulan agar tidak lupa atau terlambat.

Ketentuan Zakat

Zakat merupakan ibadah wajib yang memiliki beberapa ketentuan. Jadi tidak bisa sembarangan ya. Beberapa ketentuannya bisa dilihat dari penjelasan poin berikut ini:

1. Perihal Waktu

Zakat fitrah dilaksanakan pada awal Bulan Ramadhan hingga terbit fajar sebelum melaksanakan sholat idul fitri. Lalu bagaimana jika lebih dari itu? Hukumnya bukan lagi zakat akan tetapi hanya dianggap sebagai sedekah biasa.

Jadi jangan sampai kelupaan ya agar tidak terlewat ibadah wajib yang satu ini. Salah satu antisipasi yang biasanya dilakukan adalah dengan mengikuti lembaga zakat, sehingga ada yang mengingatkan jika belum membayarnya.

2. Perihal Besaran

Umat Islam tidak bisa sembarangan memberikan zakat karena ada ketentuan perihal besaran atau kuantitas. Zakat harus berupa makanan pokok, berhubung di Indonesia beras masih menjadi yang utama, maka bentuk zakat adalah beras.

Nah untuk besarannya adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per orang. Namun apabila ingin menggantinya dengan uang maka harus setara dengan harga beras terbaik yang berlaku saat itu juga.

Apabila sudah memenuhi dua ketentuan di atas, maka jangan lupa niat zakat fitrah agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Baca Juga : Zakat Fitrah dengan Beras: Ketentuan dan Keutamaannya

Tata Cara Berzakat

Tata Cara Berzakat

Agar tidak bingung, maka hendaknya mengikuti tata cara di bawah ini ketika berzakat:

1. Membayar dengan Makanan Sehari-Hari

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa zakat memang diambil dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Jadi bisa berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya. Siapkan dengan kualitas yang terbaik ya, agar tidak mengecewakan yang menerima.

Selain itu, kualitas terbaik juga dimaksudkan agar Allah meridhoi perbuatan yang dilakukan. Boleh diganti dengan uang tunai jika memang tidak sempat membeli beras pada malam itu.

2. Menentukan Tanggungan Zakat

Kedua adalah menentukan tanggungan zakat. Orang yang wajib membayar zakat memang diri sendiri, akan tetapi apabila ada keluarga, maka perlu membayarkan zakat untuk mereka juga. Terlebih seorang anak kepada orang tua yang sudah tua, atau orang tua kepada anaknya yang masih belum baligh.

3. Niat Zakat Fitrah

Setelah berbelanja beras atau uang dan menentukan tanggungan zakat, tata cara selanjutnya adalah niat. Niat bisa secara individu atau langsung satu keluarga. Pelafalannya sudah dijelaskan pada pembahasan di atas.

4. Memperhatikan Batasan Waktu Ketika Membayar Zakat

Apabila membayar di masjid atau mushola, biasanya memang langsung diserahkan kepada amil setelah sholat maghrib terakhir di Bulan Ramadhan. Akan tetapi jika ingin keesokan harinya, maka harus dibayarkan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

5. Berdoa Setelah Membayar Zakat

Setelah menyerahkan kepada amil maka harus memanjatkan doa. Mintalah kepada Allah agar menerima ibadah yang sudah dilakukan dan memberikan rahmat-Nya.

6. Jangan Pernah Diungkit Lagi

Selanjutnya adalah jangan pernah mengungkit apa yang sudah diberikan kepada Allah. Khususnya zakat yang sifatnya ibadah wajib. Harus benar-benar dengan hati yang lapang dan ikhlas.

Jangan pernah mengingatnya lagi atau mengungkit di depan umum karena bisa menyebabkan hilangnya pahala.

Keutamaan Zakat Fitrah

Ketika menunaikan zakat fitrah, maka seseorang akan mendapatkan beberapa keutamaan atau manfaat. Apa saja ya kira-kira? Ini dia penjelasannya:

1. Menghilangkan Sifat Buruk

Selama ini mungkin kurang bersedekah kepada orang lain sehingga pekerjaan terasa lebih berat, hidup penuh cobaan dan lain sebagainya. Zakat fitrah dilaksanakan untuk menghilangkan sifat buruk yang merasa sombong dan tidak membutuhkan orang lain.

Hal ini sudah dijelaskan dalam HR Al Haitsami yang mana Nabi Muhammad SAW bersabda, apabila seseorang membayar zakat maka kejelekannya akan hilang dari dunia.

2. Dosanya Diampuni Allah

Keutamaan yang kedua adalah dosa diampuni oleh Allah. Bagi siapapun yang membayar zakat, maka Allah membukakan pintu ampunan, menghapus kesalahan dan memberikannya rezeki yang lebih berlipat dibanding sebelumnya.

3. Mendapatkan Petunjuk atau Hidayah

Keutamaan zakat fitrah adalah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, sehingga tidak ada lagi kesulitan atau kebimbangan. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Surat At Taubah Ayat 18.

4. Harta Menjadi Berkah

Keutamaan yang terakhir adalah harta menjadi jauh lebih berkah karena sudah dibersihkan lewat zakat yang diberikan. Setiap muslim yang menunaikan zakat, maka sesungguhnya harta yang dimiliki lebih bermanfaat, dibandingkan habis dimakan sendiri.

Jadi itu dia beberapa penjelasan tentang niat zakat, tata cara, keutamaan dan lain sebagainya. Jangan pernah meremehkan ibadah yang satu ini ya karena nilai pahalanya sangat besar. Tidak hanya bermanfaat di akhirat saja tetapi juga di dunia.

Niat zakat fitrah harus dilafalkan secara lisan dan kesungguhan hati agar semua keutamaan yang sudah dijelaskan di atas bisa dengan mudah didapatkan. Semoga ibadah yang dilakukan menjadi ladang pahala di akhirat kelak!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top