Berikut Sunah Haji yang Perlu Diketahui Jamaah

Ketika melaksanakan ibadah haji, terdapat beberapa sunah yang sebaiknya dilaksanakan. Berikut sunah haji yang perlu diketahui jamaah.


Haji merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam yang membutuhkan banyak persiapan. Mulai dari kesiapan fisik, keuangan, hingga mental, semua harus baik. Sehingga ketika sudah berada di tanah suci, ibadah ini harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, misal dengan melakukan sunah haji.

Sunah di haji Sebenarnya ada banyak sekali, mulai dari berbagai doa yang sebaiknya dibaca, amalan dzikir, hingga sholat sunah. Tetapi sangat disayangkan, sampai saat ini masih banyak umat muslim yang belum paham bahkan tidak mengetahui tentang berbagai sunah ibadah haji.

Padahal jika mengetahui berbagai amalan sunah selama berhaji ini, ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan oleh jamaah. Beberapa di antaranya mendapatkan pahala, ibadah yang lebih sempurna, dan ketenangan hati selama melaksanakan ibadah di tanah suci.

Baca juga :   Pahala Qurban di Bulan Mulia Idul Adha, Yuk Berkurban

Apa itu Sunah Haji?

Sebelum menjelaskan tentang berbagai contoh sunah di haji, jamaah harus lebih dulu memahami tentang pengertian dan hakikat sunah ibadah haji. Sunah sendiri berasal dari kata As-Sunnah yang artinya adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW.

Segala sesuatu ini bisa berbentuk ucapan, perbuatan, penetapan, sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan sebagai persyariatan untuk seorang muslim. Sedangkan sunah haji adalah beberapa amalan yang dianjurkan atau sebaiknya dilakukan ketika melaksanakan ibadah haji.

Jika seorang jamaah haji melaksanakan amalan-amalan tersebut, maka ia akan mendapatkan ganjaran berupa pahala yang amat banyak. Tetapi jika jamaah tersebut tidak melaksanakan berbagai amalan yang dianjurkan, ia tidak akan mendapat dosa atau perlu membayar denda.

Meskipun berbagai amalan sunah ini tidak dilaksanakan oleh jamaah haji, ibadah mereka tetap akan dianggap sah. Namun biasanya ketika melakukan manasik haji, setiap jamaah akan diberitahu tentang berbagai amalan sunah yang sebaiknya dilakukan ketika berada di tanah suci.

Amalan Sunah Haji yang Harus Diketahui Umat Muslim

Setelah mendapat pengetahuan dasar tentang pengertian sunah ibadah haji, sekarang jamaah bisa lebih mudah memahami amalan di haji. Setidaknya terdapat 6 amalan yang sangat baik dan dianjurkan untuk dilaksanakan ketika haji, berikut penjelasan secara rincinya.

1.   Melaksanakan Haji Ifrad

Amalan sunah jamaah haji yang pertama dan sangat dianjurkan oleh para ulama bahkan sahabat nabi adalah melaksanakan haji ifrad. Ini merupakan ibadah haji yang dilaksanakan secara terpisah dengan ibadah umrah dan jamaah harus mengutamakan hajinya.

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa cara ibadah haji dalam Islam yaitu haji ifrad, haji tamattu, dan haji qiran. Haji Ifrad masuk ke dalam sunah haji dengan harapan supaya para jamaah bisa fokus. Yang dimaksud fokus di sini adalah khusyuk dan menikmati ibadah haji tersebut.

Karena 2 cara haji lainnya dilakukan dengan cara menggabungkan antara umrah dan haji. Ada yang digabungkan dalam satu kesempatan yaitu haji qiran. Di sisi lain ada yang melaksanakan umrah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan haji yaitu haji tamattu.

2.   Membaca Bacaan Talbiyah

Berikutnya amalan sunah jamaah haji yang sebaiknya dilakukan adalah membaca bacaaan talbiyah. Sesuai syariat bacaan yang harus dibaca oleh jamaah ialah “Labbaik Allahumma labbaik Labbaik laa syarika laka labbaik Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak”.

Perlu diketahui talbiyah merupakan kata berbahasa Arab dengan makna pemenuhan jawaban, dan pengabulan panggilan dengan niat ikhlas dari hati. Sederhananya talbiyah merupakan bacaan yang dibaca sebagai wujud memenuhi panggilan Allah untuk melaksanakan ibadah haji.

Ada banyak sekali keutamaan yang bisa didapatkan seorang jamaah yang membaca talbiyah, salah satu mendapat banyak kebaikan. Berbagai kebaikan yang bisa didapat seperti jaminan masuk surga, dihapuskan semua dosanya, dan akan mendapatkan kabar baik.

Bacaan talbiyah ini sebaiknya dibaca ketika jamaah mulai memasuki kawasan Masjidil Haram. Berdasarkan hadis riwayat Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah, Nabi Muhammad selalu membaca talbiyah hingga waktunya melempar jumrah.

3.   Melaksanakan Thawaf Qudum

Untuk mendapatkan banyak pahala dengan mengerjakan sunah haji, jamaah bisa mengerjakan thaqaf qudum. Thawaf ini biasanya dilakukan oleh setiap jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji ifrad. Siapapun yang melaksanakan sunah ini maka akan diberikan banyak kebaikan.

Tujuan utama pelaksanaan thawaf wudum adalah sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada Baitullah. Bagi jamaah yang melaksanakan thawaf ini, nantinya bisa langsung melaksanakan sa’i atau berlari kecil di antara Bukit Shafa dan Marwah.

Namun perlu diingat meski sudah melaksanakan thawaf qudum, setiap jamaah tetap wajib melakukan thawaf ifadhah. Karena thawaf ifhadhah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dipenuhi, jika tidak maka hajinya akan dianggap tidak sah.

Dalam melaksanakan thawaf qudum, jamaah dianjurkan untuk melakukannya di awal bukan di akhir. Bagi jamaah yang berasal dari luar Kota Mekkah, tawaf ini biasanya juga disebut sebagai thawaf liqa’.

Artikel lainnya :   Niat Qurban Atas Nama Orang Tua, Kirim Pahala untuk Mereka

4.   Sholat Sunah Thawaf

Berikutnya sunah haji yang keempat adalah sholat sunah thawaf 2 rakaat. Untuk melaksanakan sholat ini jamaah dianjurkan di belakang makam Nabi Ismail. Tetapi jika tidak memungkinkan sholat sunah bisa dilaksanakan di Masjidil Haram atau Hijr Ismail.

Kegiatan sholat sunah thawaf 2 rakaat ini sangat dianjurkan oleh Imam An-Nawawi. Mengenai tata caranya juga sudah diatur dalam agama Islam. Jika sholat sunah thawaf dilakukan di siang hari, maka dianjurkan untuk membaca bacaan sholat dengan pelan atau lirih.

Di sisi lain jika sholat sunah yang dilaksanakan di waktu malam hari, sebaiknya bacaan dibaca dengan suara yang lantang. Tetapi jika Anda merasa khawatir bacaan yang lantang akan mengganggu jamaah lain, maka bisa membaca bacaan sholat dengan lirih.

5.   Melakukan Idhtiba

Sunah jamaah haji yang berikutnya dikhususkan untuk jamaah laki-laki yaitu melakukan idhtiba. Ketika sudah membaca niat ihram tentu semua jamaah akan menggunakan baju ihram. Untuk laki-laki, menggunakan kain panjang tanpa jahitan.

Terdapat sunah untuk jamaah laki-laki, sebaiknya memakai kain dengan cara idhtiba. Yang dimaksud cara idhtiba adalah membiarkan bahu sebelah kanan terbuka. Sedangkan bahu sebelah kiri ditutup dengan baik menggunakan kain ihram.

6.   Melakukan Raml

Sunah di haji berikutnya juga masih dikhususkan untuk jamaah laki-laki yaitu melakukan raml atau berjalan cepat. Jadi para jamaah laki-laki dianjurkan untuk memendekkan langkah namun berjalan dengan cepat. Raml dilakukan pada saat 3 putaran pertama saat thawaf.

7.   Mencium Batu Hajar Aswad

Mengenai sunah yang satu ini tentu sudah banyak jamaah haji dan umat muslim yang mengetahuinya. Mencium batu hajar aswad merupakan salah satu sunah jamaah haji yang sudah sering didengar. Hal ini karena banyak jamaah yang sudah tahu tentang keutamaannya.

Hajar aswad sendiri merupakan batu yang berada di Ka’bah dan diturunkan langsung dari Surga. Batu tersebut pada awalnya berwarna putih saat baru diturunkan. Tetapi karena dosa umat manusia akhirnya warna batu tersebut berubah menjadi hitam pekat.

Amalan mencium batu hajar aswad ini memiliki banyak sekali keutamaan, salah satunya adalah menjadi saksi di hari kiamat. Jadi bagi siapapun jamaah yang mencium, menyentuh, atau mengusap batu hajar aswad maka batu ini akan bersaksi di akhirat nanti.

Selain itu batu hajar aswad juga diibaratkan sebagai tangan Allah SWT di muka bumi ini. Sehingga siapapun yang mencium atau mengusapnya ia dianggap seolah sedang bersalaman atau berbaiat dengan Allah SWT.

Artikel pilihan :   Mengenal Manasik Haji: Urutan, Doa dan Tata Caranya

8.   Ihram Menghadap Kiblat

Kebanyakan jamaah haji mungkin sudah tahu bahwa melaksanakan ihram harus dilakukan sejak berada di Miqat. Tapi ternyata ada satu amalan sunah yang sebaiknya dilakukan ketika berihram yaitu menghadap ke kiblat. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Nafi’.

Perlu diketahui bahwa membersihkan diri dengan mandi, berwudhu, dan memakai wewangian juga termasuk salah satu sunah di haji. Jadi ketika sedang memakai wewangian dan menyiapkan diri untuk ihram ini jamaah bisa melakukannya sambil menghadap ke kiblat.

9.   Menginap di Muzdalifah

Menginap atau mabit di Muzdalifah termasuk salah satu sunah haji yang sangat dianjurkan oleh Imam Syafi’i. Selain bisa beristirahat, ketika berada di Muzdalifah para jamaah bisa mengumpulkan batu untuk melempar jumrah keesokan harinya.

Mabit di Muzdalifah ini dilakukan pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Selama di perjalanan dari Padang Arafah menuju Muzdalifah, jamaah dianjurkan untuk terus membaca bacaan talbiyah.

10.   Bermalam di Mina

Selanjutnya yang juga termasuk dalam sunah di haji dan dianjurkan oleh Imam Syafi’i adalah bermalam di Mina. Jarak antara Mina dengan Kota Mekkah sekitar 7 kilometer dan di kawasan ini ada banyak sekali tenda jamaah haji.

Sehingga kawasan ini di Arab Saudi dijuluki sebagai kota tenda. Menginap di Mina biasanya dilakukan selama 2 atau 3 hari. Beberapa tempat penting yang ada di Mina di antaranya adalah Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.

11.   Mendahulukan Kaki Kanan saat di Masjidil Haram

Sunah yang satu ini sebenarnya hampir sama dengan sunah ketika masuk ke dalam masjid pada umumnya. Tapi terkadang para jamaah lupa ketika sudah berada di tanah suci. Ketika masuk ke kawasan Masjidil Haram, jamaah dianjurkan untuk mendahulukan kaki kanan.

12.   Berihram dengan Kain Warna Putih

Dalam syariat Islam dijelaskan bahwa syarat utama dalam pakaian ihram yang terpenting adalah menutupi aurat. Sedangkan untuk jamaah laki-laki yang terpenting adalah menggunakan kain yang tidak dijahit.

Mengenai warnanya tidak ada aturan khusus dalam penggunaan kain ihram. Tapi jika jamaah ingin mendapatkan lebih banyak pahala, maka disunahkan untuk menggunakan kain berwarna putih. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Abbas.

13.   Berdzikir Sebelum Mulai Ihram

Sunah di haji berikutnya yang sangat dianjurkan pada para jamaah adalah sebaiknya berdzikir sebelum mulai berihram. Dzikir ini bisa dilakukan dengan cara membaca bacaan tasbih, tahmid, dan takbir hingga para jamaah tiba di Miqat.

14.   Melakukan Thawaf Wada

Terakhir sunah jamaah haji yang sangat dianjurkan adalah melakukan thawaf wada atau thawaf perpisahan. Salah satu keutamaan dari sunah ini adalah mendapatkan pahala sama seperti memerdekakan budak yang dari Bani Israil.

Selain itu seorang jamaah haji yang melaksanakan thawaf wada akan diampuni seluruh dosa-dosa yang pernah ia lakukan di masa lalu. Jadi setiap jamaah haji sangat dianjurkan untuk melakukan thawaf ini sebelum kembali ke tempat tinggal masing-masing.

Dapat disimpulkan bahwa sunah haji sebenarnya ada sangat banyak. Jadi para jamaah bisa menentukan sendiri ingin melaksanakan salah satunya atau ingin melaksanakan semuanya. Keduanya sama-sama baik dan sangat dianjurkan dalam agama Islam untuk mendekatkan diri pada Allah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top