Sedekah itu ibadah yang dimuliakan Allah SWT, tetapi ada golongan yang berhak menerima sedekah secara khusus dan ada urutannya. Jangan sampai salah ya.
Sedekah merupakan ibadah yang bisa dilakukan kapan saja oleh setiap orang yang beriman. Baik itu sedang lapang, maupun saat sedang sempit. Namun, golongan yang berhak menerima sedekah itu ada ketentuannya sendiri.
Sebaiknya hal ini diketahui oleh setiap muslim dan sebenarnya sedekah itu terdiri atas beberapa macam.
Diharapkan dengan sedekah ini umat Islam bisa meningkatkan rasa empatinya terhadap sesama. Selain itu, sedekah juga memberikan banyak manfaat termasuk kebaikan untuk di hari kiamat kelak.
Keterangan Mengenai Golongan yang Berhak Menerima Sedekah
Mengenai golongan-golongan yang berhak untuk menerima sedekah ini, Nabi Muhammad SAW telah bersabda:
ا ذا كان ا حدكم فقيرا فليبدا بنفسه فعلى قرابته ا و فضلا وا ن كان فعلى عياله فضلا وا ن كان قال: على ذي رحمه وا ن كان فضلا فها هنا وها هنا
“Jika salah seorang diantara kamu miskin, hendaknya dimulai dengan dirinya. Dan jika dalam itu ada kelebihan, barulah diberikan untuk keluarganya. Lalu apabila ada kelebihan lagi, maka untuk kerabatnya,” atau sabdanya, “Untuk yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian apabila masih ada kelebihan, barulah untuk ini dan itu.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Dengan melihat hadits tersebut, bisa diketahui siapa saja yang termasuk golongan yang berhak menerima sedekah, sekaligus dengan urutannya.
Urutan ini maksudnya golongan mana saja yang harus lebih didahulukan. Berikut informasi lebih lengkapnya.
1. Sanak Keluarga
Dalam hadits di atas, sangat jelas bahwasanya golongan yang paling layak untuk menerima sedekah ialah sanak keluarga. Terutama apabila apa yang akan disedekahkan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam kitab Al Majmu’ Syarah Al Muhadzab Imam Nawawi juga telah disebutkan bahwasanya para ulama juga sudah sepakat bahwasanya kerabat itu adalah orang yang paling utama dalam mendapatkan sedekah.
Selain isi kitab tersebut, hal ini juga didukung dengan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
قال رسول االله صلى االله عليه وسلم ا فضل الصدقة الصدقة على ذي الرحم الكاشح
“Sedekah yang paling utama ialah sedekah kepada kaum kerabat yang memendam rasa permusuhan.” (HR Tabhrani)
Imam Baghawi juga menjelaskan bahwasanya orang yang paling utama dalam menerima sedekah ialah keluarga.
Keluarga yang dimaksud di sini ialah keluarga yang menjadi tanggung jawab orang tersebut seperti istri, anaknya yang usianya masih kecil dan sebagainya.
2. Orang Terdekat yang Membutuhkan
Kalau kebutuhan sanak keluarga sudah terpenuhi dan masih ada hal yang bisa disedekahkan, sedekah yang selanjutnya dianjurkan untuk diberikan kepada orang terdekat yang membutuhkan.
Orang terdekat ini bisa tetangga yang kurang mampu. Duda, janda serta anak yatim piatu juga berhak menerimanya.
Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu yang artinya:
Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah kuahnya, dan perhatikanlah tetanggamu. (HR. Muslim).
3. Orang Lain
Setelah bersedekah kepada keluarga serta orang terdekat dan masih ada kelebihan rezeki, sedekah bisa diberikan kepada siapapun dan juga dimanapun. Akan tetapi, sebaiknya sedekah diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
Manfaatkan Lembaga Penyalur Sedekah
Terkait dengan urutan atau skala prioritas orang yang berhak menerima sedekah ini, Imam Nawawi memberikan catatan tambahan.
Catatan ini ialah skala prioritas tersebut harus tetap mempertimbangkan kemampuan finansial orang yang akan menerima.
Catatan tersebut beliau kutip dari Ashabus Syafi’i. Maksud dari mempertimbangkan kemampuan finansial ialah keluarga yang akan menerima sedekah adalah yang terkategori miskin, fakir atau punya banyak hutang.
Kalau merasa bingung dengan siapa yang berhak menerima sedekah tersebut, bisa memanfaatkan lembaga penyalur sedekah saja.
Lembaga amal atau lembaga penyalur sedekah seperti ini akan membantu memastikan sedekah yang Anda berikan sampai ke tangan orang yang memang berhak.
Tidak ada salahnya juga jika ke depannya seseorang menyisihkan sebagian hartanya kemudian diberikan kepada lembaga tersebut agar disampaikan kepada golongan yang berhak. Akan tetapi, kenali dulu lembaga tersebut lebih jauh.
Pastikan bahwa lembaga yang dimaksud adalah lembaga yang jujur. Tujuannya supaya ada lebih banyak orang tidak mampu yang bisa tertolong dengan harta yang sudah disisihkan dengan sengaja itu.
Macam-Macam Sedekah
Selain perlu mengetahui siapa saja golongan yang berhak menerima sedekah, perlu diketahui juga bahwa sedekah itu macam-macam.
Macamnya sedekah ini mencakup sedekah materi dan sedekah non materi yang dapat dirinci seperti pada penjelasan berikut ini.
1. Sedekah Materi
-
Memberi Makan pada Hewan
Bersedekah itu tidak hanya dapat dilakukan ke sesama manusia saja, namun ke hewan juga. Contoh paling mudah bersedekah pada hewan ialah dengan memberinya makan. Misalnya, dengan memberi makan kucing yang sedang kelaparan di jalan.
Atau memberikan nasi yang sudah tidak dimakan lagi kepada ayam. Memang hewan, terutama hewan liar bisa mencari makanannya sendiri.
Akan tetapi dalam beberapa kondisi mereka juga memerlukan bantuan manusia. Saat inilah, manusia bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan pahala sedekah.
-
Bersedekah Barang
Memberikan barang juga termasuk sedekah. Barang yang dimaksud di sini tentunya barang yang masih layak pakai dan layak untuk diberikan kepada orang lain. Contohnya sepatu, buku, baju hingga alat elektronik.
-
Bersedekah Makanan
Memberikan makanan kepada orang lain adalah salah satu sedekah yang paling sering dilakukan.
Sedekah seperti ini selain bisa diberikan kepada orang yang melakukan perjalanan, atau orang-orang yang berada jauh di luar sana, juga bisa diberikan kepada tetangga sekitar.
Makanan ini juga tidak harus makanan yang sudah siap santap. Bahan masakan yang masih diolah juga bisa termasuk memberikan buah-buahan.
-
Bersedekah Uang
Setiap kali menyebutkan bersedekah dengan harta, yang sering terbayang di benak seseorang adalah uang. Selain bersedekah dengan makanan, sedekah dengan uang juga termasuk salah satu kegiatan yang sering dilakukan orang-orang.
Bersedekah dengan uang juga tidak perlu dilakukan dalam jumlah yang sangat banyak. Sesuaikan saja dengan kemampuan, karena bersedekah dengan uang ini bisa dilakukan dengan jumlah berapa saja.
Bersedekah dengan uang juga bisa dilakukan di mana saja, termasuk di masjid. Di masjid sudah tentu ada kotak amalnya bukan? Memasukkan sejumlah uang ke dalamnya juga merupakan sedekah.
Ada juga sedekah menggunakan uang tetapi sering tidak disadari, yakni ketika membeli sesuatu. Contoh, Amir sedang berjalan-jalan dan melihat seorang nenek berjualan truk mainan.
Amir memutuskan membeli mainan tersebut walaupun tidak membutuhkannya karena sudah besar. Tindakan seperti ini juga termasuk sedekah.
2. Sedekah Non Materi
-
Senyum
Kalaupun tidak punya uang, bahan makanan, pakaian bekas dan materi lainnya untuk disedekahkan, seseorang masih bisa bersedekah dengan senyuman. Sedekah satu ini sangat tidak besar untuk dilakukan.
Nabi Muhammad SAW sendiri sudah menjelaskan bahwasanya saat seseorang tersenyum kepada orang lain, orang tersebut bisa dikatakan memberikan sedekah kepada orang lain. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dzar dan Tirmidzi.
-
Tenaga
Tenaga juga bisa disumbangkan menjadi sedekah. Hal ini bisa terjadi kalau tenaga tersebut dipergunakan untuk membantu orang lain yang memerlukan pertolongan. Misalnya saat tetangganya merenovasi rumah, Amir datang membantu tetangganya tersebut.
Selain bersedekah menggunakan tenaga, tentunya Amir sangat membantu meringankan beban tetangganya itu. Tidak terbatas pada tetangga, sedekah menggunakan tenaga juga bisa dilakukan kepada orang lain.
Contohnya kepada orang tua yang ingin menyeberang, orang yang membawa terlalu banyak barang dan lain sebagainya.
-
Ilmu
Mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada orang lain juga termasuk sedekah, dan sedekah yang satu ini bahkan termasuk sedekah jariyah.
Sedekah jariyah merupakan sedekah yang pahalanya masih akan terus mengalir sekalipun orang yang bersedekah tersebut sudah meninggal dunia.
Jadi, orang yang menyebarkan ilmu akan terus memperoleh pahala dari ilmu yang sudah dia sampaikan kepada orang lain. Dan seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, pahala ini bahkan akan terus mengalir sekalipun orang tersebut sudah tidak ada lagi di dunia.
Dari berbagai penjelasan di atas, sudah terlihat bukan bahwa golongan yang berhak menerima sedekah lebih luas dari golongan yang berhak menerima zakat. Macam-macam sedekah juga cukup banyak, tidak hanya berupa uang atau harta.
Yuk bersedekah lebih banyak walaupun hanya sekedar memberikan senyum pada orang-orang yang ditemui agar mendapatkan tambahan pahala. Wallahu a’lam.