Mandi Idul Adha: Niat, Tata Cara dan Waktunya

Mandi Idul Adha adalah sunnah yang jika dijalankan akan mendapatkan pahala dan pelaksanaannya harus benar dan tepat. Berikut ini tata cara yang benar.


Kapan hari raya Idul Adha? Tentu saja hal tersebut akan diputuskan dalam sidang isbat yang tergantung pada nampaknya hilal atau belum.

Pada saat perayaan hari raya ini maka akan dilakukan sholat Idul Adha. Salah satu sunnah yang harus dilakukan adalah mandi Idul Adha

Dengan disunnahkannya mandi maka saat melakukan sholat Idul Adha akan dalam keadaan yang bersih dan suci, Untuk mandi yang dimaksud ini tentunya mandi wajib yang menyucikan diri dan bukan seperti mandi seperti biasanya. 

Mandi yang dilakukan ini merupakan sunnah yang jika dilakukan akan mendapatkan pahala. Sangat disayangkan jika sunnah ini dilewatkan begitu saja.

Oleh sebab itu, pahami terlebih dahulu untuk apa yang harus dilakukan agar sunnah ini bernilai pahala dan diterima oleh Allah SWT. 

Baca juga :   Berikut Ucapan Idul Adha yang Berkesan dan Menarik 

Niat Mandi Idul Adha

Hal pertama yang harus diketahui adalah melakukan niat mandi besar khusus pada saat hari raya Idul Adha. Jika sudah mengenal niat mandi besar maka tidak akan berbeda dengan mandi besar yang dilakukan sebelum sholat Idul Adha. 

Agar lebih jelas dan bisa dilaksanakan maka bisa melihat pada niat mandi pada Hari Raya Idul Adha di bawah ini:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla li ‘idil adha sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat mandi Idul Adha sebagai sunnah karena Allah ta’ala.”

Niat yang dilantunkan pada saat mandi besar ini harus diniatkan dalam hati dan dengan perasaan yang ikhlas. Bisa dengan tujuan untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT dan meminta agar diri menjadi suci untuk sholat Idul Adha. 

Dalam melakukan mandi ini tentu saja berbeda dengan mandi biasa di pagi hari. Dimana untuk tata cara pelaksanaannya juga berbeda seperti harus mengguyurkan air ke seluruh tubuh dan anggota badan mulai dari rambut di atas kepala sampai dengan telapak kaki. 

Hukum Mandi Idul Adha

Apa hukumnya mandi Idul Adha di pagi hari pada Hari Raya Idul Adha? Mandi ini adalah sunnah yang jika dikerjakan maka akan mendapatkan pahala sedangkan jika tidak dikerjakan juga tidak akan mendapatkan dosa. 

Adapun dalil yang menerangkan mengenai sunnah mandi ini sebelum melakukan sholat Idul Adha, yaitu:

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى

Artinya: “Bahwa Abdullah Ibnu Umar ibnu Khattab RA mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum berangkat sholat.”

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa dalil tersebut memang tidak langsung disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun begitu, untuk sunnah ini dilaksanakan oleh sahabat Nabi. Dan untuk dalil di atas juga shahih yang tercatat pada Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab. 

Tata Cara Mandi Idul Adha

Saat ingin mendapatkan urutan sunnah yang sesuai maka bisa melihat pada tata cara dan urutan yang benar dalam melakukan mandi sebelum sholat Idul Adha. Untuk tata cara mandi sunnah yang memiliki keutamaan ini, yaitu:

1. Membaca Niat

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat yang memang sudah disebutkan di atas. Sedangkan, tata cara untuk membaca niat ini adalah pada saat bersamaan dengan air yang pertama kali disiramkan ke seluruh tubuh. 

Dan untuk niatnya sendiri bisa dilafalkan dalam hati dan dengan kondisi yang benar-benar ikhlas. Untuk niatnya sendiri, seperti di bawah ini:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْاَضْحَى ِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liyaumi ‘iidil Adha sumbatan Lillahi Ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala”

2. Membasuh Tangan

Pada saat masuk ke dalam kamar mandi maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengambil air dan membasuh tangan terlebih dahulu. Untuk cara membasuh tangan ini bisa dilakukan sebanyak 3 kali pada kedua tangan. 

Artikel lainnya :   Niat Puasa Idul Adha beserta Keutamaan dan Tata Cara

3. Membersihkan Najis

Lalu, untuk menyempurnakan mandi ini maka bisa membersihkan kotoran yang menjadi najis. Tidak jarang terdapat kotoran dan najis yang menempel di badan. Oleh sebab itu, harus dibersihkan terlebih dahulu pada badan. 

Agar bisa membersihkan dengan tepat maka bisa membersihkan sela-sela kulit dan lubang pada tubuh. Dengan begitu, kotoran yang menyebabkan najis akan ikut dengan air yang mengalir pada tubuh. Usaha untuk menggunakan najis dan kotoran di tubuh menggunakan air mengalir. 

4. Wudhu

Meskipun mandi Idul Adha namun tidak boleh menghilangkan tata cara yang satu ini yaitu wudhu. Anda bisa mulai berwudhu sehingga pada saat mandi besar seluruh hadas kecil akan ikut luntur dari badan. 

Nah, caranya sendiri untuk wudhu bisa dilakukan dengan membaca niat wudhu dan diakhiri dengan menyiramkan kedua kaki. Dalam hal ini, tentu saja membaca niat wudhu secara terpisah dengan niat yang dilafalkan pada saat akan mandi janabah. 

5. Mandi Janabah

Mulailah mandi janabah atau mandi besar ini dengan menyiramkan kepada sebanyak 3 kali bersama dengan menghilangkan hadas dari janabah. Biasanya umat muslim akan melantunkan doa atau niat mandi ini pada saat mengguyurkan air pada kepala yang pertama kali. 

6. Mengguyur Seluruh Tubuh Menggunakan Air Bersih yang Mengalir

Siramlah air ke seluruh bagian dari luar badan, termasuk pada rambut dan bulu-bulunya. Pertama, bisa mengguyurkan bagian badan sebelah kanan terlebih dahulu baru bagian kiri yang diguyur dengan air bersih yang mengalir. Tata cara di atas bisa dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing bagian tubuh. 

Bahkan untuk bagian tubuh yang berbulu atau berambut juga harus dialiri air sampai terasa sampai ke kulit. Tidak tertinggal bahwa untuk pangkal rambut atau bulu juga harus merasakan kesegaran air tersebut. Dengan begitu, akan diasumsikan bahwa tubuh sudah terhindar dari najis. 

Melihat tata cara di atas sebenarnya untuk tata cara mandi Idul Adha ini bisa lebih singkat lagi. Untuk mandi sunnah yang diwajibkan pada tata caranya adalah niat, membersihkan najis, kemudian mengguyurkan seluruh tubuh menggunakan air bersih dan mengalir. 

Apabila terdapat tata cara di luar dari yang sudah diberikan di atas maka bisa diartikan sebagai amalan sunnah. Jadi, jika dilakukan akan mendapatkan pahala sedangkan jika tidak dilakukan tidak akan membuat dosa dan tidak mendapatkan pahala. 

Waktu Pelaksanaan Mandi Idul Adha

Berbicara mengenai kapan harus melaksanakan mandi besar ini? Tentu saja pada saat dimulainya terbit matahari pada hari raya Idul Adha. Dimana untuk pelaksanaan sholat Idul Adha akan dimulai sampai matahari benar-benar naik seukuran satu tombak. 

Memang untuk melaksanakan mandi ini sebenarnya bisa dilakukan pada saat sebelum sholat Idul Adha dimulai. Atau lebih tepatnya, bisa melaksanakan mandi setelah sholat Subuh dilakukan. 

Bagaimana jika ingin mandi tengah malam? Apakah diperbolehkan? Salah satu ulama memiliki pandangan bahwa waktu masuknya untuk mandi besar sunnah pada Hari Raya Idul Adha ini adalah tengah malam sehingga diperbolehkan untuk mandi tengah malam. 

Akan tetapi, ada baiknya untuk melaksanakan mandi di pagi hari yang akan membuat badan lebih segar. Karena mandi di malam hari akan terasa percuma karena bisa saja tubuh mengeluarkan keringat serta aroma yang tidak sedap. 

Artikel pilihan :   Sholat Idul Adha: Niat Bacaan, Sunnah dan Tata Caranya

Adab dan Keutamaan Mandi Sunnah Idul Adha

Mandi Idul Adha ini merupakan ibadah sunnah yang bisa dilakukan untuk menambah pahala dari Allah SWT. Dan sunnah ini sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, terdapat adab dan keutamaan yang bisa dirasakan pada sunnah muakkad ini, yaitu:

1. Sholat Ied Menjadi Lebih Segar

Keutamaan yang bisa dirasakan jika melakukan sunnah mandi Idul Adha ini adalah badan menjadi lebih segar pada saat Sholat Ied. Mandi pagi akan terasa sangat menyejukkan dan baik untuk tubuh karena bisa mendapatkan hawa dan air yang masih sejuk dan murni. 

Pada pagi hari, suasana akan terasa lebih segar dengan embun dan angin yang berhembus akan terasa lebih segar. Saat keluar rumah untuk berangkat dengan berjalan menuju masjid dalam menunaikan sholat akan terasa lebih segar. 

2. Badan Terasa Suci dan Bersih

Mandi di pagi tidak hanya akan membuat badan menjadi segar, terlebih jika yang dilakukan adalah mandi besar maka akan membuat badan terasa suci. Suci ini karena memang meniatkan diri untuk mandi besar sehingga hadas besar dan hadas kecil bisa hilang dalam tubuh. 

Jangan lupa pada saat membersihkan tubuh menggunakan sabun dan shampoo sehingga kebersihannya akan lebih terasa. Selain itu, sabun dan shampoo mampu membersihkan tubuh dan membuatnya wangi. 

Memang Nabi Muhammad SAW tidak menggunakan sabun dan shampoo pada dahulu kala. Penggunaan sabun dan shampoo tetap diperbolehkan untuk mandi Idul Adha

3. Disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW

Hal yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW tentu saja akan bernilai pahala. Barangsiapa yang mengerjakan ibadah sunnah ini maka akan bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Akan tetapi, jika tidak dikerjakan juga tidak akan mendapatkan dosa. 

4. Dianjurkan untuk Setiap Muslim

Bagi setiap muslim bisa melakukan ibadah sunnah mandi besar ini. Tidak melihat siapa yang mengerjakannya baik perempuan, laki-laki, orang tua, remaja, anak-anak, dan lainnya tetap bisa melaksanakan ibadah ini. Hal tersebut dikarenakan sangat dianjurkan untuk setiap muslim. 

Dengan menjalankan ibadah sunnah ini tentu saja akan mendapatkan kebaikan tersendiri. Pahala yang didapatkannya bisa berguna untuk mempersiapkan bekal nantinya. 

5. Siap Menyambut Hari Raya Idul Adha

Pada saat tubuh sudah terasa suci, bersih, dan wangi maka menyambut hari raya Idul Adha akan semakin siap. Terlebih, kepercayaan diri akan terbentuk pada saat melaksanakan ibadah sholat yang siap menyembah dan bersyukur kepada Allah SWT. 

Amalan-Amalan Sunnah Sholat Idul Adha

Melaksanakan mandi sebelum sholat Idul Adha memang merupakan salah satu sunnah yang diwajibkan. Juga ada beberapa amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah sholat Idul Adha. Agar lebih memahaminya maka bisa melihat amalan sunnah di bawah ini:

1. Mandi Sunnah Idul Adha

Seperti yang sudah informasikan di atas bahwa mandi besar sebelum melakukan sholat Idul Adha adalah amalan sunnah yang bernilai ibadah. Barang siapa yang menjalankannya maka akan mendapatkan pahala yang berlimpah dengan menerima banyak keutamaan. 

Oleh sebab itu, amalan ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan mendapatkan pahala atas yang dilakukannya. Mandi sunnah juga akan membuat Anda semakin semangat dan siap dalam menyambut hari raya Idul Adha. 

2. Menggunakan Pakaian Terbaik

Pada saat akan melaksanakan sholat Idul Adha maka bisa menggunakan pakaian terbaik. Setelah mandi tentunya akan bertemu dengan banyak orang ketika melakukan sholat. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menggunakan pakaian terbaik. 

Sunnah ini akan mendapatkan pahala karena sudah memantaskan diri untuk bisa bertemu dan beribadah kepada Allah SWT. Akan tetapi, perlu diingat bahwa untuk pakaian terbaik bukanlah pakaian baru namun pakaian yang paling bagus yang dimiliki. 

Dan sebaik-baiknya pakaian maka bisa menggunakan pakaian yang sopan untuk beribadah seperti baju taqwa. Pastikan untuk pakaian yang digunakan sudah dalam keadaan suci dan bersih untuk sholat. 

3. Memakai Wewangian

Setelah mandi Idul Adha maka bisa menggunakan wewangian sehingga merasa diri terasa wangi dan merasa bersih. Jadi, sunnah ini dapat dilakukan setelah menggunakan pakaian terbaik dengan menggunakan wangi-wangian atau parfum. 

Dan tentu saja wangi yang bisa digunakan pada pakaian terbaik tersebut tidak berlebihan dan tidak mengganggu orang yang sedang berada di dekat Anda. 

4. Mengumandangkan Takbir 

Pada saat sholat Idul Adha takbir masih tetap dilaksanakan dan sunnah bagi seorang muslim untuk mengumandangkan takbir ini. Dimana takbir ini sebenarnya sudah dimulai sejak terbenamnya matahari sampai dengan dilaksanakannya sholat Idul Adha. 

Nantinya juga akan berlanjut sampai berakhirnya hari tasyrik dan selalu dikumandangkan pada saat selesai melakukan sholat fardhu. Oleh sebab itu, menjadi amalan sunnah yang khas dilakukan oleh umat Islam. 

Bahkan tidak jarang akan dikumandangkan di masjid-masjid pada saat melakukan sholat Idul Adha. Tentunya masjid dan musholla akan terus mengumandangkannya pada sholat fardhu di hari tasyrik. 

5. Berangkat dengan Jalan Kaki

Apabila tempat sholat yang dituju cukup dekat untuk dijangkau maka disunnahkan untuk jalan kaki. Seperti sunnah Rasulullah yang berjalan kaki pada saat akan melaksanakan sholat Idul Adha. Serta bisa mengambil jalan yang berbeda pada saat pergi dan pulang. 

Hal tersebut dikarenakan dengan berjalan kaki dan melewati jalan berbeda akan lebih banyak bertemu dengan muslim lainnya. Dengan kondisi jalanan yang ramai saat lebaran haji ini maka bisa dilaksanakannya silaturahmi. 

Saat ingin menuju ke tempat sholat Idul Adha maka bisa berangkat lebih awal sehingga tidak terburu-buru dan lebih tenang. Waktu menunggu sholat Idul Adha berjamaah maka bisa mengumandangkan takbir dan dzikir di tempat sholat. 

Amalan Bagi Orang yang Tidak Bisa Berkurban

Orang-orang yang tidak bisa berkurban bisa melakukan beberapa amalan sehingga mendapatkan pahala yang setara seperti orang yang berkurban. Tentu saja, hal tersebut akan membuatnya lebih semangat merayakan hari raya Idul Adha dengan melakukan amalan seperti di bawah ini:

  1. Berdzikir sebanyak-banyaknya 
  2. Membaca tasbih, tahmid, dan takbir setelah melakukan sholat fardhu sebanyak 100 kali. 
  3. Melaksanakan sholat idul adha dengan mengikuti tata cara dan amalan sunnah. 
  4. Membantu proses penyembelihan, pemotongan, dan pembagian daging kurban. 
  5. Menikmati daging kurban yang telah dibagikan dan dimakan bersama dengan keluarga. 

Memang amalan seperti di atas bisa dilakukan sehingga mendapatkan keutamaan dari hari raya Idul Adha. Akan tetapi, bagi orang yang mampu maka hukumnya wajib untuk berkurban. 

Berkurban sendiri memiliki artian untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga meningkatkan iman dan taqwa bagi orang yang berkurban. Hari Raya Idul Adha akan mendatangkan kebahagiaan yang melimpah bagi umat Islam.

Pahala orang yang berkurban memang sangat besar dan bisa menjadi tabungan untuk di akhirat kelak. Pahala yang didapatkannya juga bisa dikarenakan kebahagiaan yang dirasakan oleh umat Islam yang menerima daging kurban tersebut.

Apabila ingin melakukan kurban dan sunnahnya seperti mandi Idul Adha maka harus dilakukan dengan tepat. Saat sudah mampu berkurban maka bisa menggunakan layanan dari Yayasan Yatim Mandiri sehingga kurban bisa tepat dan amanah untuk dibagikan kepada umat Islam. 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top