Kisah Sukses

M. Haafidhuddin, Giat Bekerja Sambil Berdakwah

Bagi sebagian orang, berdakwah merupakan hal yang sangat berat. Namun, jika dilakukan sembari bekerja dan dibawa dengan hati yang senang, berdakwah menjadi lebih mudah.

Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Haafidhuddin, staf pendistribusian dan pendayagunaan Yatim Mandiri Jember. Sudah tiga tahun dirinya menjalani peran penting ini.

Sebagai salah satu ujung tombak lembaga dalam melakukan penyaluran, tentu dirinya dituntut untuk menjadi pribadi yang ramah, tahan banting, serta kreatif.

Salah satu inovasinya adalah dengan membuat program anak-anak yatim menginap di Asrama Yatim Mandiri. Program ini dilakukan 3 bulan sekali. Dengan tujuan agar lebih banyak anak yatim di Jember yang mengenal Asrama Yatim Mandiri dan tertarik untuk tinggal di sana.

“Dampaknya cukup bagus, program pesantren kilat ini membuat anak-anak yang ikut menjadi pribadi yang lebih baik. Memang secara tidak langsung, tapi testimoni dari para ibu, mereka merasa bangga dengan perubahan yang dirasakan,” papar pria kelahiran 1996 ini.

Meski kadang terasa berat, namun dirinya selalu merasa bersyukur. Karena dengan bertemu para mustahiq, dirinya seakan kembali di-charge. “Rasanya selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Bisa membantu mustahiq pun juga sebagai bentuk rasa syukur,” ujarnya. Baginya, bekerja dengan membantu orang lain ini juga sebagai jalan dakwah dan syiarnya.

Sebelum masuk MEC, Haafidh sudah berkuliah sampai semester 4 di UIN Jember. Namun, dirinya teringat pesan sang ayah.

“Ayah rahimahullah ingin anaknya masuk MEC. Karena beliau tahu betul bagaimana bagusnya MEC membangun mental anak muda,” kenangnya.

Haafidh pun memutuskan untuk cuti kuliah dan masuk MEC desain grafis angkatan 13 di MEC Bogor. “MEC benar-benar merubah saya. Dulu saya paling anti berjualan, malah disana diajarkan itu. Sehingga mental saya benar-benar dibangun di sana,” tutup Haafidh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *