Kisah Sukses

 Sulton Arif Alumni MEC XIV Masih Mudah dan Berjiwa Kepemimpinan

Saat tulisan ini dibuat, usianya belum genap 23 tahun. Tapi, Sulton Arif membuktikan bahwa dengan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, dirinya dipercaya menjadi seorang team leader dari CV Anugerah Jaya Mandiri (Bebicare Makanan Bayi). 

Memang, dirinya tak langsung mendapat posisi ini. Bahkan dirinya memulai dari dapur.

“Dulu awal masuk saya ada di bagian produksi. Alhamdulillah setelah setahun saya diangkat sebagai team leader,” kenang pria yang akrab disapa Sulton ini.

Sulton pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Karena hal ini merupakan sebuah prestasi dan peningkatan yang cukup pesat. 

Sebagai team leader, Sulton harus belajar dan menguasai banyak hal. “Termasuk di antaranya adalah sales, marketing, sampai bagaimana administrasi, dan manajemen tim,” papar pria kelahiran 2000 ini.

Saat dipercaya sebagai team leader, Sulton pertama kali ditempatkan di cabang Malang. Namun, yang paling menantang adalah saat dirinya dipercaya untuk membuka cabang baru di Lamongan.

“Di sana benar-benar babat alas. Karena belum ada yang mengawali. Jadi saya harus bisa membuka cabang yang berprospek bagus serta membangun tim,” paparnya. Tak disangka, cabang yang ia buka ini mendapat respon baik dari masyarakat.

Dan yang terbaru, Sulton dipercaya untuk membuka cabang baru di Bandung. Memang produk yang ia jual terlihat sepele, makanan bayi, namun malah banyak tantangannya karena customernya adalah ibu rumah tangga. 

Salah satu strategi Sulton adalah dengan membekali seluruh timnya dengan product knowledges yang baik. 

Sehingga saat ada orang yang bertanya mengenai apapun, timnya selalu bisa memberi jawaban terbaik. Dan menjadikan customernya percaya untuk menggunakan produk tersebut.

Sulton merupakan alumni MEC angkatan XIV. Saat belajar di MEC, dirinya mengambil jurusan Teknik Informasi. Jauh berbeda dengan pekerjaannya sekarang.

Namun, satu hal yang tak pernah disesali Sulton adalah adanya mata kuliah entrepreneur. Sebuah pengalaman berharga dirinya bisa belajar berjualan langsung.

“Alhamdulillah sampai saat ini ilmunya masih terus terpakai. Apalagi saat ada momen direct selling, saya tetap percaya diri dan yakin saat memasarkan produk,” tutup Sulton. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *