Kenali Cara dan Bacaan Sholat Idul Adha Sesuai Syari’at Islam

Cari tahu bacaan sholat Idul Adha dan caranya agar dapat memperoleh keutamaan serta amalan didalamnya. Baca selengkapnya di artikel ini!


Sholat Idul Adha merupakan bentuk ibadah lain yang dilaksanakan oleh umat Islam pada saat akan menyembelih hewan qurban. Shalat hari raya Idul Adha hanya berjumlah 2 rakaat, namun bisa mendatangkan pahala yang berlipat ganda bagi umat Islam yang melaksanakannya. 

Hari raya Idul Adha 1443 H jatuh pada tanggal 9 Juli 2022. Nah, pada saat itulah seluruh umat Islam akan melaksanakan ibadah Idul Adha, menyembeli hewan kurban, kemudian membagikan daging kurban kepada masyarakat yang berhak menerima. Bagaimana cara dan bacaan sholat Idul Adha?

Cara Sholat Idul Adha

Cara Sholat Idul Adha

Sama halnya dengan sholat Idul Fitri, ibadah Idul Adha juga dikerjakan secara berjamaah. Perbedaannya hanya terdapat pada jumlah takbir dalam pelaksanaan shalatnya. Khatib akan memberikan khutbah setelah ibadah sholat Id selesai dilaksanakan. Berikut tata cara dalam melaksanakan ibadah Idul Adha. 

1. Tidak Perlu Melaksanakan Shalat Qabliyah dan Ba’diyah

Tata cara dalam melaksanakan ibadah Idul Adha yang pertama yaitu tidak didahului dengan melakukan sholat Qabliyah dan Ba’diyah. Sesuai dengan keterangan hadist yang diriwayatkan langsung oleh Ibnu Abbas RA sebagaimana berikut ini. 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَم يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَاْ 

Artinya: Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan salat Idul dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan sholat qobliyah maupun ba’diyah.” (HR Bukhari dan Muslim

2. Tidak Perlu Ada Adzan dan juga Iqamah

Berbeda halnya dengan shalat wajib, dalam melaksanakan ibadah Idul Adha tidak perlu didahului adzan kemudian iqamah. Seluruh jamaah yang akan melaksanakan ibadah Idul Adha hanya akan mendengarkan perintah imam sebagai pemimpin shalat. 

صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ

Artinya: Aku beberapa kali melaksanakan salat ‘ied bersama Rasulullah SAW, bukan hanya  sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.(HR Bukhari dan Muslim)

3. Mengetahui Rukun Ibadah Idul Adha

  • Setiap imam dan makmum melantunkan niat sholat dengan benar. 
  • Melakukan takbiratul ihram.
  • Melakukan takbir kembali sampai 7 kali. Diantara melakukan takbir, jamaah yang melaksanakan sholat dianjurkan membaca dzikir sebagai pujian bagi Allah. 
  • Melantunkan surat Alfatihah dan surat-surat lainnya. 
  • Melakukan Ruku’ secara tuma’ninah.
  • Melakukan I’tidal dengan tuma’ninah.
  • Melaksanakan sujud dengan tuma’ninah.
  • Melakukan duduk diantara dua sujud secara tuma’ninah.
  • Melakukan sujud kedua dengan tuma’ninah.
  • Bangkit dari sujud, kemudian melakukan takbir kembali. 
  • Takbir rakaat kedua dinamakan takbir zawa-id sejumlah 5 kali. Diantara 5 takbir, jamaah sholat dianjurkan untuk membaca dzikir sebagai pujian bagi Allah. 
  • Melakukan ruku’ secara tuma’ninah.
  • Melaksanakan I’tidal secara tuma’ninah.
  • Melakukan sujud secara tuma’ninah.
  • Melakukan duduk antara 2 sujud secara tuma’ninah.
  • Melakukan sujud kedua dengan tuma’ninah.
  • Melakukan duduk tasyahud secara tuma’ninah kemudian salam.
  • Melaksanakan rukun sholat secara tertib atau sesuai urutan. 

Jika sudah selesai melaksanakan seluruh tata cara sholat, biasanya khatib akan memberikan khutbah membahas hukum kurban dan juga Idul Adha.

Pada sholat Idul Adha ada niat dan takbir zawa-id yang perlu dibacakan dengan tujuan untuk membaca dzikir dan memuji Allah SWT. 

Apa saja syarat sah umat muslim yang diperbolehkan menjalankan ibadah sholat sunah Idul Adha? Sama halnya dengan menjalankan puasa, ada golongan umat muslim yang diperbolehkan menjalankan ibadah dan ada juga yang tidak dianjurkan untuk melaksanakannya. 

4. Beragama Islam

Ibadah sholat sunah Idul Adha bisa dilaksanakan oleh umat Islam yang ada di seluruh dunia. Umumnya hanya umat muslim yang bisa menjalankannya, sedangkan non muslim sama sekali tidak ada anjuran ataupun kewajiban untuk menjalankannya. 

5. Berakal Sehat

Syarat sah menjalankan sholat sunah Idul Adha yaitu berakal sehat alias tidak gila. Orang yang memiliki gangguan mental tidak disarankan untuk menjalankan ibadah sholat sunah, karena takut menganggu kekhusukan saat sholat dan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. 

6. Sudah Baligh

Sholat sunah Idul Fitri maupun Idul Adha bisa dilakukan oleh semua orang yang sudah baligh. Pada umumnya umat Islam bisa menjalankan ibadah sholat sunah ketika sudah berusia 17 tahun ke atas, karena dianggap sudah mampu menentukan yang baik ataupun yang salah. 

7. Sudah Memasuki Waktu Sholat

Umat Islam yang berniat menjalankan sholat sunah Idul Adha di masjid memang disarankan untuk datang lebih awal agar bisa mengumandangkan takbir lebih dulu. Sholat sunah Idul Adha akan dilaksanakan saat tergelincirnya matahari. 

8. Bersih dari Haid

Perempuan muslim bisa menjalankan ibadah sholat sunah Idul Adha apabila sedang tidak haid. Sesuai dengan syarat sah ibadah lainnya, perempuan yang sedang haid dilarang untuk menjalankan ibadah apapun bahkan menyentuh Al-Qur’an. 

Baca juga: Info Lengkap Jadwal dan Macam-Macam Puasa Idul Adha

Bacaan Sholat Idul Adha

Bacaan Sholat Idul Adha

Sebenarnya Rasullullah SAW tidak memberikan contoh apapun terkait lafaz niat sebelum melakukan shalat. Mengapa demikian? Karena niat ibadah sholat pada umumnya berasal dari hati, sehingga pelaksanaannya juga perlu dilakukan sesuai dengan kehendak hati.

Niat Ibadah Idul Adha

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta’ala.

Niat Shalat Ibadah Idul Adha Bagi Imam

  اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.”

Niat Takbir Zawaid Dalam Ibadah Idul Adha

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

(Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar)

Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar.

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha

Kapankah waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat Id saat sendiri dan juga berjamaah? Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, hari raya Idul Adha 1443 H akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2022. Setiap umat Islam tentunya dianjurkan untuk melaksanakan ibadah Idul Adha dengan sholat dan kurban.

Sholat jamaan Idul Adha pada dasarnya hanya dilaksanakan sebanyak 2 rakaat dengan hukum sunnah mua’kkada. Waktu pelaksanaan sholat jamaah Idul Adha sama dengan shalat Idul Fitri, bisa dimulai sejak terbitnya matahari sampai memasuki waktu dhuhur. 

Jika merujuk dengan kebiasaan yang dilakukan orang Indonesia , lazimnya shalat jamaah Idul Adha digelar mulai pada pukul 07.00 WIB waktu setempat. Meskipun ada beberapa tempat yang melaksanakan sholat jamaah Idul Adha mulai dari pukul 06.30 WIB waktu setempat. 

Pelaksanaan shalat jamaah Idul Adha bisa dilaksanakan sendiri atau secara berjamaah bersama dengan anggota keluarga lain dan tetangga sekitar. Shalat jamaah Idul Adha bisa dilaksanakan tanpa khutbah, baik saat melaksanakan sholat sendirian ataupun secara berjamaah. 

Menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia), sah atau tidaknya pelaksanaan sholat Idul Adha tidak ditentukan dari adanya khutbah, melainkan kesungguhannya dalam sholat. Jika ingin pahala yang berlipat ganda, maka umat Islam memang dianjurkan untuk shalat berjamaah sejak terbitnya matahari. 

Keutamaan Menjalankan Sholat Sunnah Idul Adha

Setelah mengetahui waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah sholat sunah Idul Adha, sebagai umat Islam tentunya penting mengetahui keutamaan dari menjalankan sholat sunah Idul Adha tersebut. Menurut ulama besar Indonesia, berikut ini adalah keutamaan menjalankan sholat sunah Idul Adha. 

1. Bisa Membantu Sesama Umat Muslim

Salah satu keutamaan dalam menjalankan sholat sunah Idul Adha yaitu bisa saling berbagi rezeki dengan umat muslim lainnya. Mengapa demikian? Karena setelah sholat Idul Adha selesai dilakukan, maka akan kegiatan untuk menyembelih hewan kurban. 

Daging kurban yang sudah dipotong-potong, kemudian nantinya akan dibagikan ke sesama umat muslim lainnya. Pembagian daging kurban diharapkan merata untuk masyarakat, namun diutamakan bagi golongan fakir miskin yang kurang mampu. 

2. Amal Ibadah Menjadi Berlipat Ganda

Menurut sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, tidak ada hari yang didalamnya berisi amalan yang paling dicintai Allah melainkan ibadah yang dijalankan saat hari Idul Adha. 

Oleh sebab itu, pada saat hari raya Idul Adha tiba umat Islam dianjurkan untuk dapat melakukan amalan ibadah sebanyak-banyaknya. Ibadah yang bisa dijalankan seperti sholat Idul Adha, membaca takbir, berkurban, membaca sholawat, dan masih banyak lagi. 

3. Dosanya Selama 1 Tahun Terhapuskan

Keutamaan berikutnya akan didapatkan oleh umat Islam yang menjalankan Tarwiyah dan Arafah. Barang siapa yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum melakukan sholat sunah Idul Adha, maka Allah akan menghapuskan dosanya selama 1 tahun. 

4. Bisa Membantu Memperkuat Tali Silaturahmi

Shalat sunah Idul Adha lazimnya dikerjaan secara berjamaah dan pelaksanaannya juga dilakukan di tanah lapang. Oleh sebab itu, siapapun yang menjalankan sholat sunah Idul Adha akan bertemu dengan umat Islam lainnya, sehingga dapat mempererat tali persaudaraan dan minta maaf. 

5. Akan Mendapatkan Pahala Kebaikan

Siapa yang mengajak umat Islam untuk menyambut hari raya kurban? Perlu diketahui, anjuran untuk melaksanakan hari raya kurban diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Umat muslim dianjurkan melaksanakan kurban sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dari Allah SWT. 

Namun, tidak ada dalil yang mewajibkan umat Islam untuk selalu berkurban. Anjuran berkurban bisa dilakukan bagi masyarakat yang mampu untuk membeli kurban, dengan kata lain memiliki finansial yang memadai. Sudah paham dengan berbagai keutamaan hari raya Idul Adha? 

Baca juga: 40 Ucapan Idul Adha Terbaik ! Ada Ucapan Bahasa Jawa Loh

Hukum Sholat Idul Adha

Hukum Sholat Idul Adha
Sumber Gambar : unsplash.com

Bagaimana hukum melaksanakan ibadah Idul Adha? Menurut para ulama shalat jamaah Idul Adha tidak wajib dilakukan. Sholat pada dasarnya merupakan ibadah dari seorang hamba kepada penciptanya. Dengan melaksanakan sholat, maka setiap umat muslim akan terhindar dari perbuatan tercela. 

Allah SWT berfirman yang bermakna jika seseorang telah berhasil menyelesaikan ibadah sholat, maka sebaiknya ingat Allah saat berdiri, duduk, ataupun berbaring. Jika seseorang merasa aman, maka sebaiknya laksanakan sholat sebagai bentuk rasa syukur. 

Sesungguhnya sholat merupakan kewajiban yang sudah ditentukan waktunya kepada orang-orang yang beriman. Perlu diketahui, Islam memiliki 2 hukum sholat yaitu wajib dan sunnah. Kemudian ada jenis sholat fardhu yang dibagi dua, yakni fardhu ain dan fardhu kifayah. 

1. Hukum Shalat Fardhu Ain

Fardhu ain sendiri artinya sholat yang sifatnya wajib dikerjakan dan tidak boleh tergantikan oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, menjalankan sholat 5 waktu hukumnya wajib, sedangkan bagi laki-laki juga perlu melakukan sholat Jumat secara rutin pada hari Jumat. 

2. Hukum Shalat Fardhu Kifayah

Ada hukum shalat fardhu kifayah dengan ketentuan apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa umat muslim, maka akan menggugurkan kewajiban individu lainnya. Sholat yang hukumnya fardhu kifayah seperti shalat jenazah yang sering dilaksanakan kepada orang meninggal. 

3. Shalat Sunnah

Yang terakhir ada sholat sunnah. Sholat sunnah merupakan sholat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Jika seseorang telah mengerjakannya, maka akan otomatis mendapatkan pahala. Namun jika seseorang tidak melaksanakan sholat sunnah, maka hukumnya tidak berdosa. 

Lalu bagaimana dengan hukum sholat Idul Adha? Dikutip dari sebuah buku karangan Aldilla Septiana dan juga Firman Setiawan, sholat jamaah Idul Adha hukumnya sunnah muakkad. Dalilnya sudah diterangkan dengan jelas pada surat Al-Kautsar ayat 2. 

Berdasarkan kesepakatan para ulama besar di Indonesia, pelaksanaan shalat Idul Fitri maupun Idul Adha sebaiknya dikerjakan secara berjamaan di tanah lapang ataupun masjid. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, waktu sholat jamah Idul Adha bisa dilaksanakan setelah matahari terbit setinggi tombak. 

Sunnah Sebelum dan Sesudah

Sebagai ibadah tahunan yang hanya berlangsung 1 kali, sholat jamaah Idul Adha tentunya memiliki tradisi dan syariat yang berbeda dengan shalat Idul Fitri. Berikut ini amalan sunnah yang bisa diterapkan oleh umat muslin sebelum dan sesudah melaksanakan sholat jamaah Idul Adha. 

Amalan Sebelum Melaksanakan Shalat Jamaah Idul Adha

1. Mengumandangkan Takbir

Amalan sunnah pertama yang perlu dilakukan umat muslim sebelum menjalankan sholat jamaah Idul Adha yakni mengumandangkan takbir. Tata cara mengumandangkan takbir bisa dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk melaksanakan khutbah.

Mengumandangkan takbir bisa dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Dzulhijjah sampai dengan 13 Dzulhijjah sebagai hari Tasyriq yang terakhir. Bagi setiap orang yang mengumandangkan takbir maka akan mendapatkan pahala kebaikan yang berlipat ganda. 

2. Melakukan Mandi Besar Sebelum Sholat Jamaah Idul Adha

Waktu terbaik untuk melakukan mandi besar bisa pada malam hari ataupun pagi hari. Namun, para ulama besar menganjurkan mandi besar sebelum sholat Idul Adha dilakukan pagi hari sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat jamaah. 

Tujuan mandi besar sebelum melaksanakan sholat jamaah Idul Adha yaitu membersihkan seluruh tubuh dari kotoran yang menempel pada kulit. Mandi besar juga diharapkan mampu menghilangkan bau tubuh yang kurang sedap, sehingga badan akan lebih segar. 

3. Menggunakan Wangi-Wangian, Potong Kuku dan Rambut

Umat muslim yang akan menjalankan sholat jamaah Idul Adha dianjurkan untuk menggunakan wewangian, membersihkan kuku, dan juga rambut. Pastikan bahwa bau yang ada di dalam tubuh sudah hilang sama halnya dengan sunnah sebelum melakukan sholat lima waktu. 

4. Mengenakan Pakaian Terbaik

Untuk menghadap kepada Allah SWT, umat Islam selalu dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik jika memang memilikinya. Namun jika tidak ada, maka cukup mengenakan pakaian yang bersih dan suci saat akan melaksanakan sholat jamaah Idul Adha. 

5. Berangkat Ke Masjid Lebih Awal

Bagi umat muslim yang berniat untuk melaksanakan sholat jamaah Idul Adha, maka dianjurkan untuk berangkat lebih awal ke masjid. Tujuannya agar lebih mudah mendapatkan shaf depan dan tidak ketinggalan rakaat sholat. 

6. Tidak Disunnahkan Makan Terlebih Dahulu

Biasanya saat akan melaksanakan sholat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Sedangkan sunnah sebelum melaksanakan sholat jamaah Idul Adha tidak dianjurkan untuk sarapan lebih dulu, agar setelah sholat bisa makan bersama menikmati daging kurban. 

7. Mengambil Jalan Berbeda Saat Pulang dan Pergi Sholat

Sunah terakhir sebelum melaksanakan sholat jamaah Idul Adha yaitu mengambil jalan berbeda saat datang dan pulang dari masjid. Belum tahu pasti apa tujuan dari sunah ini, namun Rasullullah SAW selalu melakukannya saat menjalankan shalat Idul Fitri maupun Idul Adha. 

Amalan Setelah Melaksanakan Shalat Jamaah Idul Adha

Selain ada amalan sebelum menjalankan sholat jamaah Idul Adha, maka umat Islam juga disarankan untuk melakukan amalan setelah sholat. Kira-kira apa saja amalan untuk setelah melaksanakan ibadah Idul Adha? Berikut ini penjelasan lengkapnya. 

1. Berdzikir Kepada Allah SWT

Setelah sholat Idul Adha, umat Islam sangat dianjurkan untuk berdzikir kepada Allah SWT. Dengan banyak menyebut nama Allah, maka akan mendorong umat Islam untuk selalu menjalankan perintahnya dan takut untuk berbuat maksiat. 

2. Mendengarkan Khutbah

Selesai menjalankan shalat sunnah Idul Adha, umat muslim juga disunahkan untuk mendengarkan khutbah. Mendengarkan khutbah Idul Adha merupakan salah satu bentuk kesempurnaan dari menjalankan sholat sunnah Idul Adha. 

Biasanya khutbah dalam sholat sunah Idul Adha sendiri dilaksanakan dengan 2 tahapan, yaitu dilakukan secara berdiri dan duduk sejenak. Khutbah pertama akan dimulai dengan mengucapkan takbir sebanyak 9 kali, kemudian khutbah kedua dengan takbir sebanyak 7 kali. 

3. Membaca Shalawat

Saat menjalankan sholat sunah Idul Adha, umat Islam juga dianjurkan untuk selalu mengingat Rasullullah SAW sebagai utusan Allah SWT. Dengan mengingat Allah dan Rasulnya diharapkan umat Islam akan mendapatkan pertolongan saat hari kiamat kelak. 

4. Memilih Jalan Berbeda Saat Pulang dari Masjid

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, sunah saat ibadah sholat Idul Adha dianjurkan untuk memilih jalan berbeda ketika menuju masjid. Misalnya ketika berangkat ke masjid lewat jalan sebelah barat, maka pada saat pulang bisa lewat sebelah barat. 

5. Membantu Penyembelihan Hewan Qurban

Aktivitas yang membedakan antara Idul Adha dan Idul Fitri yaitu saat Idul Adha umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban. Sedangkan saat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk melakukan silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain. 

Hal inilah yang menyebabkan umat Islam disunahkan untuk membantu dalam melakukan penyembelihan hewan kurban. Ikut bekerja sama dengan warga setempat untuk membagikan hewan kurban merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala. 

6. Makan Bersama Keluarga

Memang berbeda dengan amalan sunah saat Idul Fitri, pada saat Idul Adha umat muslim disarankan untuk tidak makan dulu sebelum sholat. Tujuannya agar bisa menikmati waktu makan bersama daging kurban bersama keluarga setelah menjalankan sholat. 

Saat hari raya Idul Adha tiba, hakikatnya yaitu untuk membantu antar sesama. Oleh sebab itu, diharapkan daging kurban bisa terbagi secara merata. Dengan begitu, tidak ada umat muslim yang merasa menderita kelaparan akibat tidak ada uang. 

Sholat Idul Adha bisa dilakukan secara berjamaah sebanyak 2 rakaat. Rakaat pertama dianjurkan membaca 7 kali takbir, sedangkan rakaat kedua membaca 5 kali takbir. Jika bermanfaat simpan artikel ini sebagai pengingat sebelum shalat Idul Adha nanti, agar ibadah lengkap dan mendatangkan pahala. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top