Bagaimana bacaan niat puasa Ramadhan yang baik dan benar? Di sini kami akan membagikan bacaannya dalam bahasa Arab, latin, dan artinya!
Sebelum menjalankan ibadah puasa, penting bagi umat muslim untuk membaca niat dengan benar terlebih dahulu.
Sebab, salah satu rukun puasa Ramadhan adalah membaca niat dengan baik dan benar. Maka dari itu, semua umat muslim harus tahu bagaimana bacaan niat puasa Ramadhan.
Ketika puasa tidak diawali dengan bacaan niat, maka puasa tersebut tidak bisa dianggap sah.
Sebab, hukum membaca niat puasa adalah wajib dan harus dilakukan oleh semua umat muslim yang hendak berpuasa. Selain itu, niat juga dapat membuat diri lebih merasa kuat untuk menahan segala godaan.
Bacaan niat puasa Ramadhan bisa dibaca sebelum datangnya waktu subuh. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat batas waktu sahur sendiri adalah sampai adzan subuh tiba.
Jadi, para kaum muslim harus membaca niat ini ketika mereka sedang sahur.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, dan Artinya
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa barangsiapa yang tidak melafadzkan niat puasa di malam hari sebelum fajar, maka puasa tersebut akan dianggap tidak sah.
Dengan melihat hadits Rasulullah SAW tersebut, dapat dipastikan bahwa niat harus diucapkan untuk membuat puasa menjadi sah.
Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa orang yang belum tahu tentang bagaimana niat puasa Ramadhan yang benar.
Selain itu, ada juga beberapa orang lainnya yang ingin tahu tentang arti dari niat puasa Ramadhan ini. Maka dari itu, di sini kami akan membagikan informasinya lengkap:
1. Bacaan Niat Puasa Ramadhan yang Tersaji dalam Bahasa Arab
Sebenarnya, niat puasa Ramadhan bisa diucapkan dalam bahasa apa pun. Meski begitu, ada lebih banyak umat muslim yang melafadzkan bacaan niat ini dalam bahasa Arab. Berikut adalah bacaan niat puasa yang tersaji dalam bahasa Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَ
2. Bacaan Niat Puasa Ramadhan Tulisan Latin
Bagi orang-orang yang merasa kesulitan untuk membaca niat ini dalam bahasa Arab, mereka bisa melafadzkan niat puasa Ramadhan dalam tulisan latin ini. Berikut adalah niat puasa Ramadhan yang tersaji dalam tulisan latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.
3. Arti Niat Puasa Ramadhan yang Benar
Selain bacaannya dalam bahasa Arab dan tulisan latin, umat muslim juga perlu mengetahui tentang arti dari bacaan ini.
Pada dasarnya, niat puasa Ramadhan memiliki arti yang sangat baik untuk kelangsungan ibadah tersebut. Tak perlu membahas hal lainnya lagi, berikut adalah arti tepatnya:
Saya niat puasa untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, karena Allah Ta’ala.
Rukun Puasa Ramadhan
Setelah membahas tentang bacaan niat puasa Ramadhan dan artinya, sekarang kami juga akan membahas tentang rukun puasa Ramadhan yang harus dipatuhi oleh seluruh umat muslim.
Sebab, rukun puasa merupakan teknis berpuasa yang tidak boleh ditinggalkan begitu saja.
Lantas, apa saja rukun puasa Ramadhan yang harus dipatuhi oleh seluruh umat muslim? Berikut jawabannya:
- Niat. Puasa harus diawali dengan membaca niat pada malam hari. Puasa yang tidak diawali dengan bacaan niat tidak bisa dianggap sah.
- Menahan diri dari segala hal yang dapat membuat puasa menjadi batal. Puasa akan dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari benar-benar terbenam. Selama waktu puasa tersebut, umat muslim tidak boleh melakukan berbagai macam kegiatan yang dapat membatalkan puasanya.
Syarat Menunaikan Puasa Ramadhan
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap umat muslim untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan dengan sah. Berikut adalah syarat menunaikan puasa Ramadhan bagi umat muslim:
1. Beragama Islam
Semua orang beragama Islam memiliki kewajiban untuk menunaikan puasa selama bulan Ramadhan.
Di dalam Al-Quran sudah pernah disebutkan bahwa puasa dikhususkan untuk orang-orang yang beriman. Jadi, orang-orang yang tidak beragama Islam tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah ini.
2. Berakal
Selain beriman, orang yang berakal juga wajib hukumnya untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Maka dari itu, orang-orang yang memiliki penyakit jiwa tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah ini. Sebab, salah satu syarat puasa Ramadhan adalah berakal.
3. Baligh
Anak-anak yang masih belum baligh tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa ketika bulan Ramadhan tiba.
Meski begitu, ada baiknya bagi para orang tua untuk mengajarkan tentang ibadah puasa kepada anak-anaknya sejak sedini mungkin.
Ajarkan kepada mereka tentang bacaan niat puasa Ramadhan yang benar, rukun, dan syarat puasa. S
ebab, ketika mereka sudah memasuki usia baligh, mereka akan diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. Dengan begitu, mereka bisa lebih siap untuk menjalankan kewajibannya tersebut.
4. Mampu
Mampu dalam hal ini bukan berarti kaya atau berkecukupan, tapi mereka yang masih mampu untuk melaksanakan ibadah puasa tersebut.
Dalam hal ini, orang tua dengan kondisi fisik yang melemah tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Sebab, tubuh mereka sudah terlalu lemah untuk menahan rasa lapar dan haus selama berpuasa. Sebagai gantinya, mereka wajib membayar fidyah untuk mengganti puasanya tersebut.
5. Sehat
Hanya orang-orang sehat yang memiliki hukum wajib untuk berpuasa. Jadi, para umat muslim yang sedang sakit bisa meninggalkan puasanya terlebih dahulu, lalu mereka dapat menggantinya di lain hari setelah bulan Ramadhan selesai.
Namun, tidak semua orang yang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.
Hanya penyakit-penyakit yang akan bertambah parah ketika berpuasa saja, yang dapat membuat seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.
6. Tidak dalam Masa Haid dan Nifas (untuk Para Wanita)
Bagi para wanita beragama Islam yang masih dalam periode menstruasi tidak diperbolehkan untuk menunaikan ibadah puasa. Sebab, salah satu syarat puasa Ramadhan adalah suci dari haid maupun nifas.
Jadi, para wanita harus menunggu sampai periode haidnya benar-benar berakhir terlebih dahulu, sebelum mereka bisa menjalankan kewajibannya tersebut.
7. Tidak Sedang Melakukan Perjalanan Jauh
Umat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh akan diberi keringanan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu di hari perjalanannya tersebut.
Namun, hukumnya wajib bagi mereka untuk mengganti utang puasanya tersebut sesuai dengan hari puasa yang telah ditinggalkan.
Artikel lainnya: Niat Sahur Puasa Ramadhan: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Tidak membaca bacaan niat puasa Ramadhan akan membuat puasa tersebut dianggap tidak sah. Selain itu, ada juga beberapa hal lainnya yang dapat membatalkan puasa yang sedang dilakukan oleh para umat muslim, yaitu:
1. Makan dan Minum secara Sengaja
Puasa adalah suatu ibadah yang mengharuskan kita untuk menahan hawa nafsu, baik nafsu makan, minum, maupun berhubungan badan.
Jadi, ketika seseorang dengan sengaja makan dan minum selama berpuasa, maka hal ini dapat membatalkan puasa yang sedang dijalankannya tersebut.
Lain halnya ketika seseorang secara tidak sadar memakan makanan atau meminum minuman yang ada di depannya. Ketika hal ini terjadi, maka mereka tetap diperbolehkan untuk melanjutkan puasanya.
Nantinya, umat muslim harus menahan hawa nafsu yang ada dalam dirinya sejak fajar terbit hingga matahari terbenam. Jadi, mereka boleh makan dan minum ketika fajar belum benar-benar terbit.
3. Muntah
Masih ada beberapa umat muslim yang belum tahu bahwa muntah juga dapat membatalkan puasa yang sedang dijalankannya. Namun, hanya muntah yang dilakukan secara sengaja yang dapat membatalkan puasa Ramadhan atau jenis puasa lainnya.
Karena salah satu hal yang dapat membatalkan puasa adalah muntah, jadi orang-orang yang sedang sakit dianjurkan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu. Sebab, dikhawatirkan kondisinya bisa semakin parah jika mereka memaksakan diri untuk tetap berpuasa.
4. Berhubungan Suami Istri
Seperti yang sudah kami katakan di beberapa paragraf sebelumnya, puasa adalah suatu ibadah yang mengharuskan umat muslim untuk menahan hawa nafsunya, tak terkecuali nafsu untuk berhubungan badan dengan pasangan.
Ketika ada sepasang suami-istri yang memutuskan untuk berhubungan badan pada saat mereka masih berpuasa, maka puasa tersebut akan langsung batal. Bahkan, ketika mani tidak keluar pun puasa tersebut sudah dianggap batal.
Maka dari itu, orang-orang harus selalu menjaga hawa nafsunya dengan baik ketika sedang berpuasa. Sebab, kesalahan sedikit pun bisa membuat puasa tersebut dianggap tidak sah.
5. Haid
Setiap wanita pasti akan ada masa haidnya sendiri di setiap bulannya, sehingga ada beberapa waktu di mana mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dahulu.
Lalu, bagaimana jika seorang wanita baru saja mengetahui bahwa dirinya haid pada saat mendekati waktu adzan maghrib?
Maka puasa tersebut akan tetap dianggap batal. Sebab, salah satu hal yang dapat membatalkan puasa adalah haid. Untuk melanjutkan puasa Ramadhan, para wanita harus mensucikan diri terlebih dahulu dari kondisi haid tersebut.
6. Merokok
Merokok juga dapat membatalkan puasa yang sedang dijalankan oleh seorang umat muslim tertentu. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat merokok itu sendiri akan sama dengan makan dan minum.
Dalam arti lainnya, ada suatu hal yang masuk ke dalam tubuh dan dilakukan secara sengaja.
Jadi, dapat dipastikan bahwa para perokok aktif juga harus menahan keinginannya untuk merokok selama berpuasa. Jika tidak, maka puasa yang sudah dijalankannya tersebut akan dianggap batal.
Pentingnya Puasa Ramadhan bagi Muslim
Setiap perintah yang diberikan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW pasti akan memiliki hikmah dan manfaatnya sendiri.
Begitu pun juga dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ada beberapa hikmah yang dapat diperoleh umat muslim ketika berpuasa di bulan Ramadhan, yaitu:
1. Mengajarkan untuk Hidup Sederhana
Dengan berpuasa, seseorang bisa lebih mensyukuri karunia yang dimilikinya. Selain itu, puasa juga dapat melatih seseorang untuk hidup secara lebih sederhana.
Sebab, ketika seseorang berpuasa mereka akan menahan diri untuk tidak makan, minum, ataupun beberapa hal duniawi lainnya.
2. Melatih Diri untuk Melawan Hawa Nafsu
Tidak semua manusia dapat menahan hawa nafsunya dengan mudah, sehingga puasa ini bisa menjadi latihan bagi sebagian besar orang untuk melawan hawa nafsu yang ada dalam dirinya.
Dengan begitu, mereka bisa lebih mencapai tujuan hidupnya dengan syariat Islam yang mengikutinya.
3. Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat
Puasa juga dapat memberikan manfaat yang sangat besar terhadap kesehatan tubuh manusia.
Mulai dari meningkatkan sistem otak, menurunkan berat badan, hingga menurunkan tekanan darah adalah beberapa manfaat puasa untuk kesehatan tubuh manusia.
Puasa Ramadhan adalah salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim. Maka dari itu, mereka diwajibkan untuk mengetahui bacaan niat puasa Ramadhan dengan tepat.
Bagi orang-orang yang belum tahu bagaimana niat puasa Ramadhan, mereka bisa membacanya di sini.
