Apa itu Zakat Produktif? Ini Pengertian dan Macam-Macamnya

Target sasaran penerima zakat produktif adalah orang yang membutuhkan modal usaha. Ada juga zakat konsumtif untuk fakir miski. Cek bedanya!


Zakat termasuk dalam salah satu dari lima rukun Islam. Hukum zakat adalah wajib bagi setiap umat Muslim yang telah memenuhi syarat dan ketentuan. 

Sementara zakat bagi sebagian orang bisa menjadi sunnah atau bahkan tidak sama sekali. Zakat sendiri ada banyak macamnya, dan salah satunya adalah zakat produktif.

Zakat jenis ini nantinya masih dibagi lagi menjadi beberapa. Selain produktif, ada juga yang disebut dengan zakat konsumtif. 

Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak jika keduanya pasti memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Agar tidak salah atau tertukar dalam memahami cek definisi dan perbedaannya di sini. 

Apa Itu Zakat Produktif?

Sesuai dengan namanya, zakat produktif adalah zakat yang dikelola secara produktif agar tidak langsung habis setelah digunakan. 

Jadi, zakat ini akan diberikan kepada mustahiq (penerima zakat) yang nantinya bisa dijadikan modal usaha, dan pemasukan dari usaha tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Karena memiliki usaha dan pemasukan, maka si penerima zakat tadi memiliki peluang untuk hidup lebih sejahtera. Berdasarkan definisi ini, target atau penerima dari zakat produktif haruslah tepat sasaran. 

Bentuk dari zakat produktif biasanya berupa modal usaha, yang sifatnya bisa hibah, bagi hasil, atau sistem pinjaman yang tanpa riba/bunga (disebut qardhul hasan jika dalam Islam). 

Dalil dari jenis zakat produktif sebenarnya tidak disebutkan secara tegas di dalam hadits, Al-Qur’an, atau pun jima’. Namun pada QS. At-Taubah 9:60 terdapat penjelasan terkait alokasi zakat yang distribusikan.

Macam-Macam Zakat Produktif

Menurut pendapat dari sejumlah cendekiawan Muslim dan para ulama modern, zakat dalam kehidupan sosial saat ini memiliki perspektif yang lebih luas. 

Sebab, pendayagunaannya bisa mencakup berbagai aspek, mulai dari ekonomis, produktif, dan bahkan juga edukatif. 

Namun jika dilihat dari sudut pandang penyalurannya, zakat jenis produktif dapat dibagi lagi menjadi dua macam seperti berikut:

1.   Zakat Produktif Kreatif

Umumnya, zakat produktif diberikan kepada penerima zakat bukan dalam bentuk uang melainkan barang. 

Namun, barang yang diberikan bukan sembarangan, tapi sesuatu yang bisa membantu produktifitas agar tercipta suatu usaha atau dapat menjadi lapangan pekerjaan baru untuk fakir miskin. 

Contoh barangnya bisa berupa mesin jahit, hewan ternak seperti kambing atau ayam, dan bisa juga alat-alat pertukangan.

2.   Zakat Produktif Tradisional

Kebalikan dari jenis sebelumnya, zakat tradisional adalah zakat yang diberikan dalam bentuk uang yang diharapkan dapat digunakan sebagai modal usaha bagi si penerima zakat. 

Uang ini bisa menjadi modal awal untuk merintis usaha, ataupun mengembangkan usaha yang sebelumnya sudah ada.

Gagasan zakat produktif berdasarkan penyalurannya, sebenarnya tidak hanya untuk para mustahik guna mendirikan usaha seperti penjelasan di atas, tapi bisa lebih luas lagi. 

Zakat di era sekarang juga dapat disalurkan dan dikelola untuk sejumlah hal seperti berikut ini:

  • Pembangunan sarana dan prasarana di bidang pertanian yang bisa menjadi tumpuan kesejahteraan untuk perekonomian masyarakat.
  • Membangun dan mengembangkan sektor industri yang secara langsung bisa berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat luas.
  • Mengatasi pengangguran dengan mengadakan penyelenggaraan sentra-sentra pendidikan kejuruan atau keterampilan yang bisa menambah skill sehingga mudah untuk memperoleh pekerjaan.
  • Disalurkan sebagai jaminan hidup untuk panti asuhan, panti jompo, atau orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan tanpa pekerjaan.
  • Disalurkan dan dikelola untuk mendirikan atau mengembangkan sarana prasarana kesehatan bagi setiap warga yang kurang mampu dan membutuhkan.
  • Pengadaan sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mendukung kesejahteraan bagi masyarakat kalangan bawah. 

Perbedaan Zakat Produktif dan Zakat Konsumtif

Seperti yang telah disebutkan di atas, selain produktif ada juga jenis zakat konsumtif. Keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang cukup signifikan seperti berikut ini:

1.   Tujuan Pemberian Zakat 

Berbeda dengan zakat jenis produktif yang tujuannya untuk modal usaha, zakat konsumtif disalurkan dalam bentuk hibah atau jenis bantuan yang bisa langsung habis dikonsumsi. 

Jadi tidak perlu dikembangkan untuk modal usaha, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti makan. 

2.   Pihak Penerima Zakat

Perbedaan lainnya terdapat pada target atau penerima zakat. Jika zakat jenis produktif diberikan pada orang-orang yang hendak membuka usaha, zakat konsumtif akan disalurkan kepada para fakir dan miskin yang sudah tidak dapat lagi bekerja untuk menghasilkan uang karena suatu alasan, misalnya sakit-sakitan.

3.   Bentuk Zakat

Bentuk zakat jenis produktif bisa berupa barang atau uang untuk modal usaha. Sedangkan zakat konsumtif lebih umum berupa kebutuhan pokok sehari-hari, misalnya pakaian, makanan yang siap makan, bahan-bahan makanan seperti beras dan minyak, atau ada juga rebah rumah agar lebih layak huni. 

Jenis lainnya juga dapat berupa bantuan biaya sekolah anak, biaya obat, biaya kegiatan sosial keagamaan, dan bantuan pembayaran hutang.

Salah satu contoh paling gampang dan sudah familiar dari zakat konsumtif adalah zakat fitrah yang biasanya ditunaikan oleh para Muslim sebelum hari raya Idul Fitri. Biasanya, bentuknya berupa beras atau uang yang nilainya setara dengan beras.

demikian penjelasan mengenai apa itu zakat produktif. Dapat disimpulkan, zakat produktif adalah zakat yang ditujukan untuk kegiatan produktif.

Zakat produktif berbeda dengan zakat konsumtif. perbedaan keduanya dapat dilihat dalam beberapa aspek, termasuk tujuan, penerima, dan bentuknya. 

Meski demikian, baik zakat produktif atau konsumtif sama-sama amalan mulia yang bisa mensucikan harta. 

Maka dari itu, jangan lupa untuk selalu menunaikan zakat lewat platform dan lembaga terpercaya, seperti Yatim Mandiri.

Jika belum tahu besaran zakat yang harus dibayarkan, Sahabat bisa menggunakan kalkulator zakat yang sudah disediakan oleh Yatim Mandiri. 

Yuk, bayar zakat di Yatim Mandiri, semua prosesnya mudah, aman, dan amanah!

https://www.rumahzakat.org/id/zakat-produktif-pengertian-dan-hukum

https://zakatsukses.org/zakat-produktif-pengertian-dalil-contoh-dan-perbedaannya-dengan-zakat-konsumtif/

https://jombang.nu.or.id/keislaman/memahami-zakat-produktif-dan-tata-kelolanya-4JWJa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top