Apa itu Wasaq dalam Zakat Pertanian? Simak Penjelasan Disini

Masih ada beberapa umat muslim yang belum tahu tentang arti wasaq dalam zakat pertanian. Untuk mengetahuinya, baca artikel ini sampai akhir!


Meski ada sebagian umat muslim yang sudah sering mendengar tentang istilah wasaq dalam zakat pertanian, tapi ada sebagian umat muslim lainnya yang belum pernah mendengarnya atau belum memahami betul tentang istilah ini. Untuk itu, di sini akan dijelaskan pengertiannya lengkap.

Zakat pertanian merupakan jenis zakat yang dibayarkan atas semua hasil pertanian, baik berupa beras, gandum, kurma, maupun berbagai macam hasil pertanian seperti ini lainnya. Sementara untuk pengertian dari wasaq sendiri adalah timbangan untuk mengukur jumlah hasil pertaniannya.

Jadi, bisa dibilang kedua istilah ini sangat berkaitan satu sama lain. Nantinya, besaran wasaq dari masing-masing umat akan saling berbeda, karena hasil pertanian dari setiap petani tidaklah sama. Untuk memahami tentang hal ini secara lebih jelas, simak pembahasan yang ada di bawah ini!

Pengertian Wasaq dalam Zakat Pertanian

Bagi umat muslim yang bekerja sebagai petani harus tahu tentang istilah wasaq zakat pertanian dengan baik. Sebab, wasaq dalam zakat pertanian adalah besaran nisab yang harus dikeluarkan seseorang atas hasil pertanian yang diperolehnya. Besaran nisab dalam zakat ini telah ditentukan secara khusus.

Besaran nisab ini disesuaikan dengan ukuran sha’ Madinah yang berlaku di zaman dahulu. Pada beberapa abad yang lalu, umat muslim percaya bahwa hasil pertanian yang mewajibkan seseorang untuk membayar zakat pertanian adalah senilai 5 wasaq atau setara dengan 652,2 kg.

Tidak hanya bisa berupa beras dan gandum saja, tapi hasil pertanian ini juga bisa berupa tanaman lainnya yang ada di pertanian. Jika hasil pertanian para petani tidak mencapai 5 wasaq atau 652,2 kg, maka mereka tidak diwajibkan untuk membayar zakat pertanian.

Selain itu, ada perbedaan tersendiri antara zakat pertanian dengan beberapa jenis zakat lainnya, yaitu di dalam zakat pertanian tidak mengenal istilah haul. Maka dari itu, seorang petani bisa langsung membayarkan zakatnya tanpa harus menunggu 1 tahun kemudian.

Syarat Zakat Pertanian yang Sesuai Syariah Islam

Wasaq dalam zakat pertanian artinya besaran nisab yang harus dikeluarkan oleh seorang petani. Selain itu, umat muslim juga perlu mengetahui tentang apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh para petani yang hendak mengeluarkan zakat ini.

Syarat untuk mengeluarkan zakat pertanian tidaklah sama dengan syarat jenis zakat lainnya, apalagi di dalam zakat pertanian juga tidak ada haul. Berikut adalah beberapa jenis persyaratan yang harus dipenuhi sebelum umat muslim membayarkan zakat pertaniannya:

1.   Hasil Panen Mencapai Batas Minimal Nisab

Tidak semua petani diwajibkan untuk membayar zakat pertanian, karena ada batas minimal nisab sendiri yang harus dipenuhi oleh setiap petani untuk mengeluarkan zakat ini. Sebelumnya sudah sempat dijelaskan bahwa batas minimal nisab dari zakat ini adalah 5 wasaq atau 652,2 kg.

Jadi, jika hasil pertanian dari seorang petani tidak mencapai batas minimal tersebut, maka mereka tidak perlu membayar zakat pertanian. Namun, sampai saat ini ada banyak pendapat berbeda terkait ukuran sha yang memang sulit untuk diubah. Maka dari itu, pastikan untuk menghitungnya dengan akurat.

2.   Tanaman Termasuk dalam Ketentuan Zakat

Syarat lain dari zakat pertanian adalah tanaman yang menjadi asal dari hasil pertanian tersebut harus memenuhi kriteria ketentuan zakat yang ada. Dengan melihat fakta tersebut, dapat dipastikan bahwa tidak semua tanaman pertanian bisa dikategorikan sebagai tanaman wajib zakat.

Beberapa jenis tanaman yang termasuk dalam ketentuan zakat adalah gandum, padi (beras), barley, kurma, anggur, dan sejumlah tanaman seperti ini lainnya. Untuk lebih tepatnya, Anda bisa mencari tahu tentang hal ini secara lebih jelas terlebih dahulu sebelum membayarkan zakatnya.

3.   Tidak Ada Beban Utang pada Hasil Panen

Utang memang bisa menjadi kendala bagi seseorang yang hendak membayarkan zakatnya. Sebab, di dalam agama Islam utang harus didahulukan sebelum membayar zakat. Maka dari itu, salah satu syarat dari zakat pertanian adalah tidak ada beban utang pada hasil panennya.

Bagi para petani yang masih memiliki beban utang pada hasil panennya tersebut, kewajibannya untuk membayar zakat dapat terpengaruh atau bahkan membuatnya menjadi orang yang tidak wajib zakat lagi. Jadi, pastikan bahwa hasil panen yang telah memenuhi nisab tersebut tidak memiliki utang.

4.   Pertanian dengan Sumber Air Alami

Pertanian yang menggunakan sumber air alami wajib membayar zakat dengan jumlah yang sesuai dengan nisabnya. Selain itu, ada ketentuan zakat pertanian lainnya lagi yang berkaitan dengan sumber air alami ini, yaitu:

  • 5% untuk pertanian yang memakai irigasi berbayar
  • 10% untuk pertanian yang memakai irigasi tadah hujan atau yang tidak berbayar

5.   Kepemilikan Lahan dan Waktu Panen

Syarat yang terakhir berkaitan dengan kepemilikan lahan pertanian dan waktu panennya. Pertanian di lahan yang disewa tidak termasuk wajib zakat, tapi pertanian di lahan sendiri akan menjadikan petaninya sebagai orang wajib zakat.

Sementara untuk waktu panennya sebenarnya tidak ada aturan khusus. Hanya saja, zakat pertanian bisa langsung dikeluarkan setelah hasil panen diukur dan dihitung dengan akurat. 

Baca juga:   Macam Macam Zakat yang Perlu Diketahui dan Cara Menghitungnya

Contoh Perhitungan Zakat Pertanian

Agar umat muslim bisa lebih paham tentang wasaq dalam zakat pertanian, di sini juga akan dibagikan contoh perhitungannya, yaitu:

Pak Saiful memiliki sawah seluas 2 Ha dan beliau menanam padi di lahan tersebut. Selama bertani, Pak Saiful harus mengeluarkan biaya sebesar Rp5.000.000,-. Sementara untuk hasil panen yang diperolehnya mencapai 10 ton beras. Lantas, berapa zakat hasil tani yang harus dikeluarkan?

Hasil panen 10 ton = 10.000 kg

10.000 kg x 5% = 500 kg

Jika harga beras adalah Rp11.000,-, maka hitung menjadi 10.000 kg x Rp11.000,- = Rp110.000.000,-

Rp110.000.000,- x 5% = Rp5.500.000,-

Penjelasan terkait wasaq dalam zakat pertanian memang mudah untuk dipahami. Perhatikan setiap penjelasan yang ada di atas, maka Anda bisa lebih memahami tentang hal ini dengan baik.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top