Kisah Sukses

 Bantu Tukang untuk Scale Up, Najibullah Alumni MEC

Usia muda bukanlah halangan untuk memulai usaha. Malah, dengan usia yang masih muda, masih banyak ide segar juga tenaga yang bisa dicurahkan.

Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Najibullah. Pria yang akrab disapa Najib ini menggeluti dunia digital marketing. 

Dunia yang pertama kali ia kenal saat belajar di MEC. “Kenal pertama dari seorang dosen. Diberi tugas untuk menjual produk. Karena saya hobi naik gunung, saya mencoba jualan peralatan camping,” kenangnya.

Momentum pandemi covid 19 yang bertepatan dengan kelulusannya, tak malah membuatnya diam saja. 

Dirinya malah berani untuk belajar digital marketing ke banyak ahli di berbagai kota di Indonesia.

Setelah itu, Najib membangun Godong Digital. Sebuah one stop layanan digital marketing yang ia jalankan bersama teman-temannya.

Satu hal yang unik adalah dirinya lebih fokus membuatkan website untuk tukang. “Tukang ini banyak di semua daerah. Tapi mereka belum mengenal digital marketing, seperti website. Jadi saya membantu mereka agar lebih cepat mendapat customer,” jelas pria kelahiran 1999 ini.

Mulai dari tukang bangunan, tukang kanopi, tukang las, sampai tukang sedot WC ia bantu. Total sudah ada puluhan tukang di seluruh Indonesia yang ia bantu.

Responnya pun beragam. “Kebanyakan tukang ini terbiasa terima panggilan, kerjakan, dapat uang. Tapi ada juga yang sampai mau belajar. Beliau rela beli handphone baru untuk bisa memantau perkembangan website. Sampai jadi customer service untuk jasanya sendiri,” terang Najib. 

Untuk mendalami orang dan website yang ia bangun Najib pun belajar ilmu pertukangan. “Saat membuat produk paling tidak kita harus tahu product knowledge,” ujarnya.

Selain sibuk dengan Godong Digital, Najib juga mengembangkan website yang menjadi pintu gerbang antara orang yang membutuhkan jasa tukang dan tukang yang dicari. 

Bahkan untuk menjadi mitra, Rumah Jasa tidak memungut biaya. Pembayaran pun bisa dilakukan secara digital.

“Ini menjadi solusi untuk keluarga muda yang merantau. Mereka yang tidak tahu harus kemana mencari tukang, kami siap hadir untuk mereka,” paparnya. 

Tidak terbayangkan dulu masuk MEC. Sempat ingin pulang saja ke Banten. Tapi, ternyata di MEC mata saya terbuka lebar. Pengetahuan tentang digital marketing banyak saya dapatkan di sini,” ujar pria berusia 24 tahun ini.

“MEC dan digital marketing membuat saya banyak menyesal. Menyesal kenapa nggak dari dulu kenalnya,” tutupnya lantas tertawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *