Apa itu Maulid Nabi? Ini Sejarah dan Keutamaannya!

Apa itu Maulid Nabi? Maulid berasal dari kata Bahasa Arab yang berarti ‘kelahiran’ dan kata nabi mengacu pada Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi menjadi perayaan umum di masyarakat muslim seluruh dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Lalu, apa itu Maulid Nabi? Maulid Nabi adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hari kelahiran nabi menjadi hari yang begitu spesial, karena Nabi Muhammad adalah utusan Allah. 

Oleh karena itu, berbagai kegiatan besar selalu digelar untuk merayakannya. Meskipun perayaan ini tidak digelar secara merata oleh umat muslim, tetapi penting untuk mempelajari hari kelahiran nabi sebagai upaya pendalaman ajaran agama Islam.

Apa itu Maulid Nabi?

Umat muslim di seluruh Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan Maulid Nabi, karena hari itu adalah perayaan ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang digelar setiap tanggal 12 bulan Rabiul Awal. Secara leksikal, frasa Maulid Nabi berasal dari Bahasa Arab. 

‘Maulid’ memiliki arti ‘kelahiran’ dan kata nabi mengacu pada Nabi Muhammad SAW. Dalam kultur agama Islam, hal ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi tradisi dan penghormatan untuk senantiasa mengingat beliau. Oleh karena itu, Maulid Nabi selalu digelar setiap tahunnya. 

Di Indonesia, perayaan ini digelar dengan berbagai kegiatan berbasis keagamaan. Mulai dari pembacaan manakib, sekaten, walima, nyiram gong, bungo lado, dan lain sebagainya. Setiap umat muslim di daerah masing-masing bersuka cita akan hari kelahiran nabi yang mulia.

Sejarah Maulid Nabi

Jika mengacu pada sejarahnya, Maulid Nabi adalah perayaan yang sudah diperingati sejak lama, tepatnya mulai tahun kedua bulan Hijriyah.

Kitab Wafa’ul Wafa menyebutkan bahwa bahwa perintah perayaan itu berasal dari Khaizuran, ibu Amirul Mukminin al-Rasyid dan al-Hadi

Kitab ini menjelaskan bahwa Khaizuran merupakan sosok berpengaruh selama 3 khalifah dari Dinasti Abbasiyah aktif memerintah.

Khaizuran datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk Madinah untuk menggelar perayaan itu di masjid-masjid setempat.

Kemudian ia bertolak ke Mekkah dan memerintahkan penduduk Mekkah merayakan kelahiran Nabi dari rumah mereka masing-masing.

Hal ini ia lakukan agar masyarakat muslim di Arab senantiasa mengingat ajaran, teladan, dan kepemimpinan nabi.

Anjuran Memperingati Maulid Nabi

Dalam hukum agama, memang tidak ada kewajiban memperingati Maulid Nabi. Mayoritas masyarakat memilih untuk merayakannya dan beberapa lainnya tidak. masyarakat muslim memilih untuk tidak merayakan Maulid Nabi karena memiliki pandangan bahwa Maulid Nabi adalah bid’ah.

Namun, banyak ulama mengkategorikan perayaan ini sebagai bid’ah hasanah, karena mendatangkan kebaikan.

Orang-orang yang merayakannya pun akan mendapatkan pahala sebagaimana yang dikatakan oleh As-Suyuthi dan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani.

Menurut tokoh agama Islam Buya Yahya, cinta dan fitrahnya umat muslim adalah mengingat dan membanggakan Nabi setiap waktu.

Maka secara tidak langsung, hal ini menyatakan anjuran untuk mengingat nabi dengan cara-cara yang baik, seperti merayakan Maulid Nabi.

Keutamaan Memperingati Maulid Nabi

Selain mengetahui apa itu Maulid Nabi, sejarah, dan anjurannya, penting bagi umat muslim yang merayakan Maulid Nabi mengetahui keutamaan perayaan tersebut.

Dengan begitu, nilai-nilai, wasilah, dan ajaran berkaitan dengan tradisi Maulid Nabi dapat diteladani dengan lebih mudah.

1. Wasilah Berbuat Kebaikan 

Salah satu keunggulan ketika memperingati Maulid Nabi adalah dapat menjadi sarana atau wasilah dalam berbuat kebaikan.

Umat muslim tidak hanya dapat meneladani kebaikan nabi, tetapi juga dapat berbuat kebaikan di hari kelahirannya.

Kebaikan-kebaikan itu bisa dicapai dengan menyediakan tempat untuk pembacaan manakib, menyajikan makanan untuk masyarakat yang ikut merayakan dan lain-lain.

Dalam kitab I’anatut dikatakan bahwa orang-orang yang melakukan kebaikan akan ditempatkan di surga oleh Allah.

2. Ungkapan Rasa Syukur 

Selain itu, perayaan Maulid Nabi juga menjadi ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT atas semua rahmat, karunia, hidayah, dan rezeki yang telah diberikan kepada manusia.

Tentu dalam hal ini, kita juga patut mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sebab, berkat rahman dan rahim Allah SWT kepada Nabi Muhammad, Allah menurunkan petunjuk agar nabi membawa perubahan dalam kehidupan manusia.

Perubahan itu kerap kita kenal dengan kalimat ‘dari zaman jahiliyah ke zaman yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan dan agama’.

3. Mendapatkan Berkah 

Dalam Islam, kata berkah yang berasal dari Bahasa Arab ‘barakah’ merujuk pada belas kasih dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Inilah salah satu keuntungan yang akan didapatkan ketika umat muslim merayakan Maulid Nabi.

Hal ini dikarenakan, perayaan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari kelahiran utusan Tuhan. Melalui perayaan ini, umat muslim bisa mendapatkan ketenangan jiwa, peningkatan kualitas ibadah, dan hubungan lebih harmonis antar sesama muslim.

Tentu dalam pelaksanaannya, hal ini tidak bisa langsung didapat. Namun perlu dijemput dengan membaca sirah nabawiyah, shalawat, manakib, dan merayakan Maulid Nabi dengan umat muslim lainnya.  

4. Lebih Mengenal Agama Islam 

Perayaan ini juga dapat menjadi sarana untuk mengenal agama Islam lebih dalam. Mengingat, perayaan Maulid Nabi tidak hanya diisi dengan pembacaan shalawat dan manakib, tetapi juga ceramah yang membahas mengenai syariat Islam tentang ibadah, hubungan sosial, dan etika.

Selain itu, penceramah juga kerap mengisahkan tentang perjalanan hidup nabi. Mulai dari bagaimana nabi mengajak umat muslim berada dalam kebaikan, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, dan menghidupkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

5. Meningkatkan Keimanan

Keutamaan lainnya yang bisa didapat dari perayaan ini adalah meningkatnya keimanan. Diingatkan kembali bagaimana akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, membuat kita akan lebih termotivasi untuk berperilaku demikian.

Sejarah perjuangan nabi dalam memperkenalkan Islam kepada penduduk Mekkah dan Madinah juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat ikatan spiritual dan meningkatkan rasa cinta kepada beliau.

Mengingat, perjuangan-perjuangan tersebut kaya akan nilai-nilai luhur yang patut diteladani.

Maulid Nabi bukan hanya perayaan, tetapi momen refleksi bagi umat muslim. Dengan memahami apa itu Maulid Nabi, ajaran Islam yang dibawa Rasulullah dapat diteladani.

Mari lengkapi peringatan Maulid Nabi Muhammad ini dengan menyalurkan sedekah untuk penghapal quran di Laznas Yatim Mandiri. Berbagi kebahagiaan, perkuat iman.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top