Ketegasan orang tua dibutuhkan untuk membentuk kepribadian anak yang disiplin dan bertanggung jawab. Lantas, bagaimana cara menjadi orang tua yang tegas?
Adapun salah satu caranya, yaitu beri peringatan jika anak melanggar peraturan yang sudah dibuat.
Namun, perlu digarisbawahi, memberi peringatan bukan berarti memarahi atau membentak si kecil, ya Sahabat!
Sebagai alternatif, Sahabat bisa memberi peringatan dengan menasehati dan mengarahkan mereka pada hal yang seharusnya.
Selengkanya, mari simak penjelasan tentang cara menjadi orang tua yang tegas dalam artikel berikut ini.
Cara Menjadi Orang Tua yang Tegas dan Bijak
Seiring dengan pertumbuhan si kecil, ia akan selalu belajar suatu hal baru setiap harinya. Lebih dari itu, ulah dan tingkahnya juga akan semakin aneh-aneh.
Jika tindakannya sudah di luar kontrol, kita sebagai orang tua tentunya pusing menghadapi semua tingkahnya.
Dalam kondisi seperti ini, butuh ketegasan Sahabat untuk menegur dan mendisiplinkan si kecil. Adapun cara menjadi orang tua tegas adalah sebagai berikut:
1. Buat Peraturan
Pertama, buatlah peraturan yang harus diikuti oleh anak. Dalam hal ini, buat peraturan yang jelas, mencakup apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi yang akan didapat jika si kecil melanggarnya.
Kemudian, komunikasikan peraturan ini kepada anak dan sepakati bersama. Adapun contoh aturannya, yaitu:
- Main game hanya boleh di hari Sabtu dan Minggu selama 1 jam, jika dilanggar, maka jatah main game di minggu selanjutnya akan dikurangi.
- Jika sudah berhasil menghafal satu 1 surat pendek, jatah main game di minggu tersebut ditambah 30 menit
Perlu diperhatikan, buat aturan yang konsekuensinya tidak hanya berfokus pada hukuman saja, tapi selipkan juga apresiasi untuk pencapaian yang diraih si kecil.
2. Tegur saat Si Kecil Melanggar Aturan
Kunci dalam cara menjadi orang tua yang tegas adalah berani menegur si kecil saat ia melanggar aturan.
Biasanya, orang tua terlalu tidak tegaan dengan anak, apalagi jika si kecil sudah merengek dan menangis. Alhasil, si kecil diberi kelonggaran untuk melanggar aturan.
Sikap seperti ini justru membuat si kecil merasa bahwa, aturan yang sudah ditetapkan bisa longgar jika ia menangis.
Nah, agar anak tetap strict pada peraturan, Sahabat bisa menegur si kecil pelan-pelan. Tidak perlu membentak, Sahabat hanya perlu menjelaskan dan mengingatkan si kecil pada aturan-aturan yang ada,
Harapannya, penjelasan tersebut bisa memberikan pemahaman kepada si kecil, sehingga ia mau mengikuti aturan. Ingat! Hindari membentak dan memarahi anak ketika ia berbuat salah.
Sebab, membentak memiliki dampak buruk pada tumbuh kembang anak, salah satunya yaitu menghilangkan rasa percaya diri si kecil.
3. Beri Contoh
Banyak yang bilang bahwa, anak adalah peniru yang handal, karena ia akan meniru tindakan dan ucapan dari orang-orang di sekitarnya.
Jadi, beri si kecil contoh melalui tindakan-tindakan sederhana dengan harapan anak bisa menirunya.
Sebagai contoh, Sahabat melarang si kecil untuk bermain HP kecuali di hari Sabtu dan Minggu.
Dalam kondisi seperti ini, Sahabat juga harus mengusahakan untuk tidak bermain HP di depan si kecil.
Meski kita sebagai orang tua memiliki urusan yang mengharuskan menggunakan HP, sebisa mungkin untuk tidak melakukannya di depan anak.
Daripada main HP di depan anak, lebih baik ajak mereka untuk bermain atau sekedar berbincang-bincang,
4. Perbanyak Sabar
Sahabat mungkin hanya perlu menjelaskan suatu hal satu kali pada orang dewasa, tapi pada anak, Sahabat mungkin harus melakukannya puluhan kali.
Hal ini wajar saja, karena proses pembelajaran anak membutuhkan sedikit waktu yang lebih lama.
Maka dari itu, Sahabat harus banyak bersabar dalam menjelaskan aturan kepada si kecil.
5. Konsisten dan Disiplin
Cara menjadi orang tua yang tegas selanjutnya adalah konsisten dan disiplin. Maksudnya, Sahabat harus konsisten menegakkan konsekuensi yang harus didapatkan anak ketika ia melanggar aturan.
Jadi, baik ini kesalahan pertama, kedua, ataupun ketiga, Sahabat harus tetap memberikan konsekuensinya.
Hal ini ditujukan agar si kecil paham bahwa, konsekuensi akan selalu diberikan dan tidak bisa ditawar.
6. Beri Pujian
Jika anak melanggar aturan memang harus diberi konsekuensi, tapi jangan lupa juga untuk memberi pujian dan reward ketika ia melakukan hal baik.
Misalnya saja, ketika ia berhasil menghafal surat pendek, Sahabat perlu mengapresiasi pencapaiannya, baik dengan pujian atau memberi hadiah.
Dengan begitu, si kecil akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh kedua orang tuanya.
7. Hindari Membandingkan Anak
Perlu diketahui, menakut-nakuti dan membandingkan si kecil dengan anak lain bukan merupakan tindakan yang tegas dan bijaksana.
Justru, tindakan semacam ini bisa membuat anak takut dan merasa down. Jika diteruskan, tentu akan memberikan dampak buruk pada kondisi mentalnya.
Maka dari itu, hindari membandingkan si kecil dengan orang lain, ya. Apabila Sahabat ingin menegur dan mendisiplinkan anak, lebih baik gunakan cara yang sesuai dengan kepribadian anak.
Itulah daftar cara menjadi orang tua yang tegas dan bijaksana yang bisa Sahabat terapkan sejak dini.
Dilihat dari penjelasan di atas, kunci menjadi orang tua tegas adalah berani menegur, sabar, dan konsisten menerapkan aturan yang ada.
Perlu diingat, sebagai orang tua, Sahabat tidak hanya harus tegas, tapi juga persisten dalam mengajarkan anak-anak nilai agama dan kehidupan.
Apa saja nilai agama dan kehidupan yang harus diajarkan? Sahabat bisa cek artikel tentang parenting di blog Yatim Mandiri!