Ini 5 Janji Allah Tentang Rezeki Setelah Menikah yang Dijamin

Rezeki setelah menikah adalah janji Allah bagi mereka yang menyegerakan diri menuju pernikahan. Apa saja yang menjadi janji Allah seputar rezeki ini?


Menikah ada kalanya menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi calon pasangan suami istri. Terlebih bagi seorang calon suami, terkadang ia masih merasa khawatir dan ragu terkait apakah ia mampu memperoleh rezeki setelah menikah yang cukup bagi keluarganya. 

Hal ini wajar adanya, apalagi bagi yang masih belum berilmu cukup seputar agama terutama dalam hal perintah Allah seputar pernikahan. Kebanyakan orang masih ragu apakah mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari anak istrinya kelak. Namun, Allah berjanji untuk mencukupkan mereka yang menikah.

Apa yang Dimaksud Rezeki Setelah Menikah?

Bukti Allah Maha Pemberi Rezeki
Sumber Gambar : Unsplash

Yang dimaksud dengan rezeki setelah menikah bisa dikaitkan dengan karunia Allah Ta’ala yang bisa berupa rezeki materi maupun non-materi. Akan tetapi, karunia ini dikatakan rezeki apabila di dalamnya terdapat manfaat untuk dirinya maupun orang lain.

Permisalan dari hal ini contohnya suatu ketika seorang ikhwan tak mempunyai kendaraan yang bisa digunakan untuk memberikan manfaat yang banyak bagi keluarganya sesudah menikah. Ia pergi ke mana-mana dengan naik bis atau angkutan umum.

Namun, berbekal ketaqwaan dan kebaikan-kebaikan yang dilakukannya, kemudian Allah membuka pintu-pintu rezeki baginya. Tanpa diduga ada dermawan yang menghadiahkan sebuah sepeda motor untuk keperluan pekerjaan dan dakwah. 

Sehingga motor tersebut kemudian dapat memberikan manfaat untuk menyebarkan kebaikan. Begitulah cara Allah SWT membukakan pintu-pintu rezeki-Nya sebagai “hadiah” untuk hamba-Nya yang mau mendekat ke arah kebaikan, semisal melalui gerbang pernikahan. 

Selain rezeki dalam bentuk materi seperti di atas, ada pula rezeki non materi pemberian Allah. Meski hidup dalam kesederhanaan, namun ia tetap istiqomah dan terus meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. 

Setelah menikah, ia hidup bahagia dengan kehidupan yang dijalaninya, karirnya terus menanjak sehingga ia dapat memberikan manfaat dan kebaikan kepada keluarganya dan orang lain.

Demikianlah, janji-janji Allah akhirnya terbukti bagi mereka yang telah menikah dan terus dalam ketakwaan dalam kesehariannya.

Anjuran Allah untuk Segera Menikah

Dalil wakaf menurut Al-Quran
Sumber Gambar : (Unsplash)

Menikah seringkali menjadi suatu sumber kekhawatiran bagi seseorang akibat anggapan yang keliru akan pernikahan itu sendiri.

Khawatir tentang bagaimana hidupnya nanti setelah menikah? Apakah ia mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga atau tidak? Apa yang terjadi dengan hidupnya nanti sesudah memiliki anak?

Mampukah ia membimbing serta mendidik mereka? Tentu semua pertanyaan ini muncul, apalagi kebutuhan hidup sehari-hari saat ini kian hari kian mahal. Namun, apabila seseorang terus berada dalam jalur ketakwaan, mustahil Allah akan membiarkan hamba tersebut tanpa memberikan rezeki kepadanya.

Kondisi di sekitar saat ini justru sebaliknya. Justru mereka yang telah diberikan kemampuan secara lahir batin dan finansial dan malah sudah mempunyai calon pasangan untuk dinikahi, namun masih saja menunda untuk segera menikah.

Atas hal ini mereka berdalih bahwa menikah itu adalah suatu perkara yang tidak gampang, harus dipikir matang-matang, harus menemukan chemistry dan kecocokan, dan banyak alasan lainnya.

Yang demikian ini kedepannya akan menjadi ladang dosa apabila telah melewati masa siap menikah namun terus menunda pernikahan dengan berbagai alasan. Mereka terus disibukkan dengan masalah penyakit ragu-ragu yang terus diperturutkan.

Jika penyakit keragu-raguan ini hinggap, maka sudah saatnya berbenah dengan introspeksi diri atas keimanannya. Introspeksi ini merupakan kunci utama untuk melangkah ke jenjang berikutnya dalam menghadapi cobaan hidup.

Jangan Ragukan Janji Allah

Bukannya tanpa alasan Allah menyuruh hambanya yang sudah sampai tahap matang untuk segera menikah. Di dalam pernikahan itu sendiri terselip berbagai rezeki setelah menikah yang telah siap diberikan Allah bagi hamba-Nya yang bertakwa.

Terkait dengan keraguan dan kekhawatiran yang karenanya seseorang jadi tidak kunjung menyegerakan pernikahan padahal telah memiliki calon pasangan, Allah SWT berfirman dalam salah satu Surah-Nya:

وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٣٢)

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Qs. an-Nur [24]: 32)

Jika Allah SWT telah berjanji seperti demikian, akankah manusia masih juga ragu? Apabila janji dari Dzat yang Maha Benar ini telah begitu jelas tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an, lalu mengapa mesti ada kekhawatiran dan keraguan untuk segera menikah? 

Padahal sudah memiliki calon pasangan untuk menikah. Bila sudah demikian, jalan keluarnya adalah dengan melakukan ikhtiar. Bila ikhtiar sudah ditempuh, maka langkah berikutnya adalah melengkapinya dengan doa. 

Percayalah bahwa Allah SWT tak pernah ingkar janji akan rezeki dan rahmat yang diberikan bagi para hamba-Nya yang bertakwa, termasuk rezeki setelah menikah. Adalah suatu kewajiban bagi kita untuk meyakini janji Allah. 

Jangan sampai berbagai bisikan setan yang meragukan masuk ke dalam hati. Semua bisikan ini akan mengusik keyakinan kita atas kebenaran janji Allah SWT, termasuk janji Allah untuk memampukan hamba-Nya menuju bahtera pernikahan.

Bila Allah telah berkehendak, maka tak ada hal yang sulit bagi Allah dalam membuka pintu rezeki bagi hamba pilihan-Nya. Karunia Allah sungguh luas di muka bumi ini. Sungguh Allah SWT Maha Pemurah dan Maha Pemberi Rezeki. Sekarang tinggal kita saja yakin atau tidak.

5 Janji Allah Tentang Rezeki Setelah Menikah

5 Janji Allah Tentang Rezeki Setelah Menikah

Janji Allah untuk menjamin rezeki mereka yang menyegerakan pernikahan tidaklah dusta. Allah SWT benar-benar berjanji akan membuka lebar pintu-pintu rezeki ketika seseorang telah memasuki sebuah jenjang pernikahan, sehingga pernikahan bukanlah suatu hal yang harus dikhawatirkan.

Dalam kitab suci Al-Quran, tidak hanya sekali Allah menyebutkan janji tersebut bagi hamba-Nya yang ingin menjauhi kemudharatan dengan menikah. Apa saja diantaranya? Berikut 5 janji Allah tentang rezeki setelah menikah.

  • Allah Akan Memampukan Orang-orang yang Menikah

Janji Allah yang pertama termaktub dalam Al-quran Surah An-Nuur ayat 32 yang berbunyi:

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ

يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. *Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya*. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS An-Nuur: 32)

Dalam potongan ayat di atas, Allah dengan tegas berjanji untuk memampukan mereka yang menikah walaupun mereka miskin. Sebagai umat yang beriman dan bertakwa, sudah sepatutnya manusia meyakini hal ini karena janji Allah itu pasti, dan karena sesungguhnya Allah tak pernah Ingkar janji.

Tentunya rezeki akan diberikan setelah melalui usaha dan doa. Setelah kita berusaha dan berdoa, maka rezeki akan segera datang. Melalui pernikahan, kita mengharapkan Allah SWT menganugerahkan rezeki barakah kepada keluarga yang dibina, yakni rezeki yang bisa mensucikan jiwa dan menentramkan hati.

Sehingga mahligai pernikahan akan semakin membuat kedua pasangan berbahagia dan meningkatkan ketakwaan serta rasa syukurnya atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT dengan cara semakin giat bekerja dan tekun beribadah. Cukup kepada Allah saja tempat meminta pertolongan.

  • Rezeki Orang yang Menikah Dijamin oleh Allah

Seseorang yang telah menikah dijanjikan Allah akan dijamin rezekinya. Apalagi bila ia rajin menafkahi anak dan istrinya. Pernikahan merupakan gerbang ibadah dimana setiap hal yang sebelumnya tidak bernilai ibadah bisa menjadi bernilai ibadah, termasuk dalam hal mencari nafkah untuk keluarga.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ

مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442; Muslim, no. 1010)

Ibnu Baththol menjelaskan bahwa yang dalam hal ini dimaksud dengan mengeluarkan infak yang wajib adalah seperti nafkah bagi keluarga dan nafkah yang dikeluarkan untuk menjaga hubungan silaturahmi.

Sungguh mulia kedudukan seorang suami yang menafkahi keluarganya sehingga menikah akan menjamin rezekinya tercukupi oleh Allah SWT.

Sebenarnya sudah banyak bukti yang menunjukkan hal ini, semisal bila sebelum menikah gajinya pas-pasan, namun setelah menikah ternyata ada saja rezeki yang datang hingga seorang hamba mampu hidup berkecukupan bersama keluarganya.

Bila sebelum menikah tinggalnya hanya di sebuah rumah kontrakan sempit, setelah menikah ternyata ada saja rezeki yang memampukan seorang hamba hingga ia dan keluarganya dapat tinggal di sebuah hunian yang layak. Sungguh Allah telah memberikan kelapangan setelah kesempitan.

  • Allah Akan Menolong Orang yang Menikah karena Ingin Menjaga Kesucian

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ia berkata pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي

يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ

“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Dari hadits ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah sangat menghargainya hamba-Nya yang berusaha menjaga kesuciannya dengan jalan menikah. Hal ini bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi di zaman seperti saat ini, dimana berbagai godaan banyak ditemui.

Berbagai godaan tersebut ada kalanya menggoda seseorang untuk melakukan kemaksiatan dan mendekati zina. Demi menjauhi hal ini, alangkah mulianya seseorang yang memilih untuk menikah demi menjaga kesuciannya, dimana rezekinya akan terjamin oleh Allah.

  • Allah Akan Mengganti Semua Harta yang Dinafkahkan Bagi Istri dan Anak

Diriwayatkan dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah suatu ketika bersabda:

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, berinfaqlah, Allah akan mengganti infaqmu.” (HR. Bukhari, no. 4684; Muslim, no. 993)

Sebagaimana dirawikan oleh Imam Nawawi rahimahullah saat menjelaskan hadits doa malaikat di atas, bahwasanya para ulama bersepakat bahwa infak yang dimaksud disini adalah:

  • Infaq untuk menunjukkan akhlak yang baik
  • Infaq dalam ketaatan
  • Infaq bagi keluarga
  • Infaq bagi orang-orang yang lemah, dan sebagainya

Dengan catatan infaq tersebut tidak boros atau berlebihan.

Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa Allah sendiri yang akan mengganti setiap harta yang diusahakan bagi keluarga, dalam hal ini untuk menghidupi anak dan istri. Semoga Allah memberikan pintu keberkahan bagi setiap pernikahan.

  • Allah Akan Melapangkan Rezeki Orang yang Menikah karena Menafkahi Keluarga

Dalam Al-Quran Surah Saba’ ayat 39 Allah menyebutkan:

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ

فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezqki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezqki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa barang siapa saja yang memberikan nafkah dengan ketaatan kepada Allah, maka Allah akan menggantinya.

Dapat dimaknai bahwa siapapun yang dengan penuh kerelaan memberikan nafkah pada kerabat, keluarga, serta rajin mengeluarkan sedekah sunnah, maka para malaikat akan mendoakannya agar ia diberikan gantinya.

Hal ini menegaskan kepada para umat manusia agar jangan takut untuk mengeluarkan hartanya baik untuk nafkah bagi keluarga maupun untuk bersedekah. Janganlah khawatir harta akan habis karenanya, justru Allah berjanji untuk menggantinya.

Sebagaimana rezeki setelah menikah yang akan dijamin oleh Allah SWT, hendaknya semua umat muslim benar-benar yakin bahwasanya Allah Maha Pemberi Rezekia akan membantu hamba-Nya yang selalu berada dalam jalan ketaatan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top