Bagaimana tata cara puasa Muharram? Cek informasi lengkapnya disini, agar Anda bisa melakukannya sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Berpuasa di bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, mungkin belum semua orang tahu karena puasa ini masuk kategori sunnah. Tata cara puasa Muharram, juga tidak sulit bahkan sama halnya dengan puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan.
Pada bulan pertama tahun Hijriyah tersebut, terdapat beberapa hari yang disunnahkan untuk berpuasa. Yaitu tanggal 9 Muharram yang disebut puasa Tasu’a, lalu 10 Muharram disebut puasa Asyura, dan 11 Muharram.
Tata Cara Puasa Muharram
Pembeda tata cara puasa Muharram dengan puasa di bulan lain, hanya terletak pada niat yang diucapkan. Selebihnya relatif sama, tinggal bagaimana mengimplementasikannya dengan benar-benar khusyuk, agar pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT dapat masuk tabungan untuk akhirat nanti.
1. Membaca Niat
Cara membaca niat puasa Muharram adalah sama dengan puasa lain, berniat di dalam hati kemudian dilafazkan dengan lirih.
Waktu pembacaan niat dapat dilakukan sebelum masuk bulan Muharram, dapat pula malam hari sebelum melaksanakan puasa esok harinya. Kemudian bisa juga pagi hari, saat sudah berpuasa hingga maksimal siang sebelum matahari mulai tergelincir ke arah Barat.
Satu yang harus dipastikan, niat tersebut akan diterima selama yang berpuasa itu tidak melakukan hal-hal pembatal puasa.
Lantas bagaimana lafadz niatnya? Untuk puasa selama bulan Muharram, bisa membaca niat “Saya niatkan berpuasa di bulan Muharram, karena Allah”
Sedangkan khusus untuk yang ingin melakukan puasa Tasu’a, bisa membaca niat dalam bahasa Indonesia yaitu “Saya berniat berpuasa Tasu’a karena Allah.”
Lain lagi dengan puasa di tanggal 10 Muharram yang disebut puasa Asyura, dimana Anda dapat membaca niat :Saya berniat puasa Asyura karena Allah,”
2. Melaksanakan Sahur
Setelah niat, tata cara puasa Muharram selanjutnya adalah melaksanakan sahur. Seperti diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda tentang siapapun yang mau melaksanakan puasa hendaklah melaksanakan sahur.
Allah dan malaikat bershalawat untuk orang yang makan sahur (sebelum mulai berpuasa). Sesuai anjuran Rasulullah SAW, waktu terbaik untuk makan sahur itu adalah sebelum masuknya waktu Subuh.
Sehingga setelah sahur, dapat langsung menjalankan shalat Subuh dan tidak kembali tidur. Seperti dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim, bahwa sahabat Rasulullah SAW mengatakan bahwa dia telah sahur bersama dengan Rasulullah SAW.
Setelah itu mereka melaksanakan Shalat Subuh. Lantas ditanyakanlah kepada Zaid, berapa lamakah selang waktu antara selesai makan sahur dengan Subuh? Zaid mengatakan, sama halnya dengan membaca Alquran sebanyak 50 ayat.
Untuk memastikan makan sahur berkualitas, pada saat sahur tersebut juga perlu dipastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup air putih untuk mempertahankan energi.
Kemudian karbohidrat, makanan dengan protein, vitamin, dan mineral. Fungsinya adalah untuk menjaga stamina selama seharian berpuasa.
2. Berpuasa
Setelah melaksanakan sahur dan masuk waktu Subuh, Anda sudah mulai menahan lapar dan haus termasuk menahan pula hawa nafsu seharian penuh.
Beberapa tips dalam menjalankan ibadah puasa sunnah di bulan Muharram yang juga diterapkan oleh Rasulullah SAW, bisa jadi acuan agar pahala yang dinantikan usai berpuasa didapat dengan sempurna.
3. Menahan Emosi
Mengelola dan menahan emosi, merupakan salah satu hal yang dilakukan selama berpuasa. Memang bukan hal mudah, terutama bagi yang mudah marah ditambah lagi jika sedang berpuasa dan perut terasa lapar maka emosi bisa sangat mudah terpancing.
Trik yang bisa dilakukan untuk mengatasi emosi tersebut adalah, tarik nafas dan tenangkan diri sendiri.
Dari hadits riwayat Muwatta Malik, Abu Hurairah RA mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda. Puasa merupakan pelindung, ketika melaksanakannya dilarang melakukan tindakan bodoh dan cabul.
Kalaupun ada yang mengajak bertengkar atau melakukan melecehkan, maka katakan saya “Saya sedang berpuasa”.
4. Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
Bercermin dari aktivitas Rasulullah SAW setelah selesai sahur, yaitu tidak kembali tidur melainkan bersegera ke masjid untuk ikut shalat Subuh berjamaah.
Mungkin awalnya akan terasa berat, apalagi untuk bangun sahur saja sudah mengambil jatah tidur yang harusnya bisa sampai pagi tanpa harus terbangun. Namun, kalau sudah dibiasakan ternyata sangat baik pula untuk kesehatan.
Bahkan di dalam salah satu sabdanya, diriwayatkan oleh Al-Bukhari Rasulullah SAW bersabda untuk siapapun yang melaksanakan shalat Subuh akan dilindungi oleh Allah SWT.
Tentu tidak ada yang tidak ingin selalu dilindungi Allah, oleh karenanya melakukan shalat subuh usai sahur sangat besar manfaat dan keutamaannya.
5. Bersedekah
Memberikan sedekah di bulan Muharram, terutama untuk anak yatim akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa. Diantaranya, pahala setahun sedekah dan Allah SWT akan mengabulkan doanya.
Sedekah yang dilakukan bisa langsung diberikan, kepada anak yatim yang dikenal. Dapat berupa uang, makanan, pakaian, perlengkapan sekolah, hingga apapun yang bisa disedekahkan sesuai kebutuhan anak yatim dan kemampuan Anda.
Rasulullah SAW sendiri, dalam beberapa riwayat dikatakan melakukan jamuan khusus untuk anak yatim dan keluarga mereka di bulan Muharram khususnya pada hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
Bahkan dijelaskan pula pada riwayat lain bahwa, siapapun yang mengusap kepala anak yatim di hari Asyura maka Allah akan mengangkat derajat orang tersebut sesuai jumlah helaian rambut anak yatim yang dibelainya.
Seperti diketahui, Rasulullah SAW juga seorang anak yatim dimana sang ayah Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal saat Rasulullah masih di dalam kandungan sang ibu. Wajar saja jika beliau sangat mencintai anak yatim.
Salah satu yang bisa Sahabat lakukan adalah dengan bersedekah di Yatim Mandiri untuk program sedekah pendidikan anak yatim untuk membantu pendidikan anak yatim di Indonesia.
6. Membaca Alquran
Bila di bulan Ramadhan dianjurkan untuk khatam Alquran minimal satu kali, maka untuk puasa di bulan Muharram Anda bisa membaca Alquran sesering mungkin. Sejak selesai sahur sampai malam setelah berbuka puasa.
Apalagi saat ini teknologi semakin canggih, membaca kitab suci tersebut bisa dilakukan melalui HP dimana saja dan kapan saja. Tentu kemungkinan untuk lebih banyak membacanya akan lebih besar.
7. Memperbanyak Amal Lainnya
Perbanyaklah melakukan amalan baik selama berpuasa, sebagaimana dianjurkan juga oleh Rasulullah SAW. Setidaknya ada 12 amalan, yang dianjurkan untuk dilakukan selama puasa di bulan Muharram.
Diantaranya adalah menjalin silaturahmi, sedekah, memotong kuku, memakai celak, menjenguk orang yang sedang sakit, mengusap kepala anak yatim, menambah nafkah untuk keluarga, hingga membaca surat Al-Ikhlas hingga 1000 kali.
8. Berbuka
Menyegerakan berbuka sangat disarankan dan menjadi tata cara puasa Muharram paling penting, apalagi tidak ada pahala yang akan didapatkan jika menunda waktu berbuka.
Bahkan Rasulullah SAW melalui hadits riwayat Abu Dawud mengatakan, bahwa orang akan melakukan banyak hal dengan lebih baik ketika mereka melaksanakan buka puasa sesegera mungkin.
Cara berbuka sesuai anjuran Rasulullah SAW adalah, mempersiapkan makanan dan minuman untuk berbuka minimal segelas air putih dan tiga butir kurma.
Tunggu waktu berbuka, lalu bacalah doa berbuka puasa dan minum air putih. Dilanjutkan dengan memakan buah kurma tersebut. Disarankan pula untuk shalat Magrib dulu, baru melanjutkan sesi berbuka puasa dengan makan nasi atau makanan utama lainnya.
Manfaat Puasa Muharram Dari Berbagai Aspek
Jika dilihat dari aspek agama, kesehatan, maupun aspek kehidupan sosial ternyata puasa muharram memiliki berbagai manfaat luar biasa. Tentunya, setelah mengetahui tata cara puasa Muharram yang benar dan siap untuk diterapkan.
Bagi yang belum pernah melaksanakannya, akan rugi jika tahun ini tidak mencoba memulai dan menjadikan puasa ini sebagai bagian dari ibadah sunnah yang rutin dilakukan.
1. Dari Aspek Islam
Beberapa manfaat dari aspek keislaman, tentu akan didapatkan oleh siapa saja yang melaksanakan puasa di bulan Muharram tersebut. Diantaranya adalah:
- Sunnah Rasulullah
Allah SWT sangat menyukai hambanya yang melakukan sunnah Rasulullah SAW, salah satu sunnah tersebut adalah puasa di bulan Muharram. Sudah diterapkan Nabi Muhammad SAW, pada masanya dan menganjurkan umat Islam untuk ikut melakukannya.
- Ganjaran Pahala
Pahala melakukan puasa di bulan Muharram sudah dijelaskan oleh Allah SWT melalui Rasulullah SAW, yaitu untuk puasa Asyura diberikan kesempatan penghapusan dosa satu tahun bagi yang melaksanakan puasa tersebut.
- Melatih Pengontrolan Nafsu dan Emosi
Seperti halnya puasa di hari lain termasuk bulan Ramadhan, seseorang akan dilatih lebih baik untuk mengontrol nafsu dan emosinya selama menjalankan puasa.
Jika rutin dilakukan, maka secara alami tingkat kesabaran dan kepintaran berpikir jernih akan lebih terasah. Lalu, menjadi orang sabar tidak akan menjadi hal yang mustahil lagi.
- Mengenal Banyak Sejarah Muharram
Di bulan Muharram, terdapat banyak sejarah yang terjadi terutama tentang Islam. Mulai dari diciptakannya Nabi Adam AS sebagai manusia pertama dan khalifah di bumi, kemudian beberapa mukjizat para nabi juga diberikan oleh Allah SWT di bulan Muharram.
Di zaman Rasulullah SAW, juga terdapat beberapa sejarah terjadi di bulan Muharram. Seperti hijrahnya beliau dari Mekah ke Madinah, kemudian pemakaman dari Khalifah Umar bin Khattab RA yang sahid juga dilakukan pada bulan pertama di kalender hijriyah tersebut.
2. Dari Aspek Kesehatan
Bagaimana dengan aspek kesehatan? Ternyata puasa Muharram dengan penerapan tata cara puasa Muharram yang benar, juga memberikan banyak dampak positif bagi kesehatan seseorang.
Seperti menurunkan berat badan secara alami, tanpa harus melakukan program diet yang belum tentu berhasil.
Menjadi waktu tubuh melakukan detoksifikasi racun, sehingga kesehatan tetap terjaga dan zat racun yang ada di dalam tubuh dapat keluar secara alami tanpa harus melakukan berbagai treatment.
3. Dari Aspek Sosial
Sedangkan jika dilihat dari aspek sosial, seseorang yang melakukan puasa Muharram bisa belajar untuk hidup lebih sederhana dan tidak berlebihan. Kemudian belajar pula untuk memiliki rasa empati terhadap sesama.
Terutama ketika memberikan sedekah kepada anak yatim, dimana akan didapatkan banyak pengalaman hidup tentang anak-anak yatim yang mungkin kurang beruntung dari diri Anda sendiri.
Dengan begitu, akan muncul rasa bersyukur kepada Allah SWT yang memberikan banyak kenikmatan di dalam hidup. Sehingga masih bisa melakukan ibadah puasa dan berbagi dengan sesama.
Berpuasa sunnah di bulan Muharram, juga menjadi upaya untuk mendapatkan sebuah keseimbangan. Yaitu antara kondisi fisik, yang sehat karena berpuasa dan mental yang kuat karena latihan kesabaran yang terus menerus dilakukan selama berpuasa.
Tidak ada ruginya untuk menerapkan tata cara puasa Muharram tahun ini, Sahabat akan mendapatkan banyak manfaat jika melakukannya.
Apalagi, jika nanti dijadikan sebuah ibadah sunnah rutin setiap tahun. Tentunya, lumbung pahala akan lebih berlimpah karena selalu beribadah dan semakin dekat dengan Allah SWT.