Apa itu Nisfu Syaban? Pengertian, Sejarah, dan Dalilnya

Malam nisfu syaban adalah malam yang penuh berkah di mana Allah SWT akan melipatgandakan semua perbuatan manusia. Cek lengkapnya di sini!

Nisfu syaban adalah momen istimewa dan penting bagi umat Islam. Pada malam ini, Allah SWT membuka pintu ampunan dan rahmat bagi hambanya.

Oleh karena itu, banyak umat Islam dari berbagai penjuru memanfaatkan malam ini untuk beribadah. Mulai dari salat malam, membaca salawat, Al Quran, dzikir, bersedekah, hingga beristighfar.

Selain itu, nisfu syaban juga menjadi waktu tepat untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan dengan Allah SWT tetapi juga umat Islam.

Selengkapnya, yuk simak informasi peristiwa penting bulan Syaban satu ini di artikel berikut!

Apa itu Nisfu Syaban?

Nisfu syaban merupakan istilah dari Bahasa Arab. Nisfu adalah ‘pertengahan’ dan syaban adalah bulan Syaban dalam penanggalan Arab. Maka, nisfu syaban berarti pertengahan bulan Syaban.

Momen ini diperingati mulai 14 Syaban setelah Maghrib yang mengacu pada kalender Hijriyah.

Sama seperti beberapa malam istimewa lainnya dalam Islam, malam nisfu syaban sangat sayang untuk dilewatkan. Sebab, malam ini dapat menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berkaitan dengan hal ini, salah satu amalan yang bisa Sahabat lakukan adalah berdoa. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Dailamy dari Abu Umamah r.a.

خمس ليال لا ترد فيها دعوة : اول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلة الجمعة و ليلتا العيدين 

“Ada 5 malam yang tidak akan ditolak berdoa (pada malam-malam tersebut) yaitu : malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jum’at dan dua malam lebaran (malam Idul Fitri dan Idul Adha).” (H.R. ad-Dailamy dari Abu Umamah r.a).

Selain berdoa, Sahabat juga bisa menghidupkan malam ini dengan qiyamul lail atau salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari dan puasa sunnah pada tanggal 14 atau 15 syaban.

Sejarah Nisfu Syaban

Dikutip dari laman NU Online, sejarah nisfu syaban bermula dari tabi’in atau generasi muslim awal dari Tanah Syam yang merayakan nisfu syaban dengan beribadah sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Namun ternyata, perayaan ini menuai pro kontra di antara umat muslim, terlebih setelah viral. Hal ini tertulis dalam kitab Al-Mawahib Al-Laduniyah karya Al-Imam Al-Qasthalani sebagai berikut.

وقد كان التابعون من أهل الشام، كخالد بن معدان، ومكحول يجتهدون ليلة النصف من شعبان فى العبادة، وعنهم أخذ الناس تعظيمها، ويقال: إنه بلغهم فى ذلك آثار إسرائيلية، فلما اشتهر ذلك عنهم اختلف الناس، فمنهم من قبله منهم، وقد أنكر ذلك أكثر العلماء من أهل الحجاز، منهم عطاء، وابن أبى مليكة، ونقله عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن فقهاء أهل المدينة، وهو قول أصحاب مالك وغيرهم، وقالوا: ذلك كله بدعة

“Tabi’in tanah Syam seperti Khalid bin Ma’dan dan Makhluk, mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Sya’ban. Nah dari mereka inilah orang-orang kemudian ikut mengagungkan malam Nisfu Syaban. Dikatakan, bahwa telah sampai kepada mereka atsar israiliyat (kabar atau cerita yang bersumber dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) tentang hal tersebut.”

Kemudian ketika perayaan malam Nisfu Syaban viral, pendapat orang-orang terkait perayaan tersebut terbelah, sebagian menerima dan sebagian lagi menolaknya.

Diketahui, mereka yang mengingkari/menolak adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha’ dan Ibnu Abi Malikah. 

Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha’ Madinah menukil pendapat bahwa perayaan malam Nisfu Sya’ban seluruhnya adalah bid’ah.

Di sisi lain, dalam sebuah hadits, Rasul bersabda bahwa Allah SWT turun ke dunia pada malam nisfu syaban untuk mengampuni dosa hamba-hambanya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

صحيح وضعيف الجامع الصغير – (ج 7 / ص (147)2700 – إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا

لِمُشْرِك أَوْ مُشَاحِي . تخريج السيوطي ( هـ ) عن أبي موسى . تحقيق الألباني ( حسن) انظر حديث رقم : 1819 في صحيح الجامع .

“(Hadits) Sesungguhnya Allah memperhatikan makhluk-Nya dengan penuh rahmat di malam Nisfu Syaban. Maka Allah akan mengampuni semua hamba-Nya, kecuali orang musyrik dan yang memiliki kebencian (permusuhan)”. As-Suyuthi berkata: “HR Ibnu Majah dari Abu Musa”. TAHQIQ AL-ALBANI “HASAN”

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai cara merayakan malam nisfu syaban, sebagian besar ulama berpendapat bahwa, malam ini adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan dan beribadah.

Dalil Nisfu Syaban

Dalam kitab, hadits, dan Al-Quran, telah diterangkan bahwa nisfu syaban adalah malam istimewa yang tepat digunakan untuk beribadah

Terdapat beberapa acuan yang dapat digunakan untuk meyakini bahwa malam nisfu syaban bukan hanya sekedar tradisi, tetapi memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam. 

1. Hadits Riwayat Ibnu Majah

Salah satunya hadits tentang nisfu syaban, yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Beliau menerangkan, bahwa malam nisfu syaban adalah malam ampunan bagi semua makhluk-Nya.

Namun, ampunan tersebut tidak berlaku untuk orang musyrik dan orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap umat Islam untuk membersihkan diri dan hati.

2. Hadits Riwayat Imam Ahmad

Selain itu, pada malam ini Allah juga mengabulkan doa setiap hamba-Nya yang beribadah sungguh-sungguh. Beribadah dalam konteks ini tidak hanya salat dan berdoa, tetapi juga puasa.

Jika Sahabat meminta ampunan, maka Allah SWT akan mengampuni. Jika meminta rezeki, maka Allah SWT akan berikan. Jika terkena musibah, maka Allah SWT akan tolong dan sembuhkan. 

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاء الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطَّلِعَ الْفَجْرَ .”

“Ketika malam Nisfu Sya’ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari. Kemudian Ia berfirman: “Ingatlah orang yang memohon ampunan kepadaKu maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada–Ku maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada–Ku maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, sehingga fajar tiba.”

3. Tafsir Surat Ad-Dukhan ayat 4

Penjelasan mengenai istimewanya malam nisfu syaban juga tertuang dalam surat Ad-Dukhan, bahwa malam ini menjadi penetapan takdir tahunan. Termasuk rezeki, kebahagiaan, dan ajal.

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ۝٤

“Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”

Beberapa ulama menganggap malam ini mirip dengan malam Lailatul Qadr. Oleh karena itu, banyak ulama yang merayakan malam ini sebagaimana Rasulullah SAW merayakannya.

Mereka menghidupkan malam ini dengan berbagai kegiatan ibadah hingga terbitnya fajar. Oleh karena itu, nisfu syaban menjadi momen penting memperbaiki diri agar mendapat keberkahan hidup.

Contoh Implementasi Nisfu Syaban

Hingga saat ini, nisfu syaban menjadi tradisi tahunan yang selalu diperingati oleh umat muslim. Masyarakat dari seluruh penjuru dunia memperingati malam ini dengan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Nah, salah satu amalan nisfu syaban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah puasa sunnah.

Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, Aisyah RA mengatakan bahwa, selain bulan Ramadhan, Rasulullah SAW juga berpuasa di bulan Syaban.

Sahabat juga dapat memperbanyak salat sunnah pada bulan ini. Jika biasanya salat sunnah hanya dilakukan sebelum atau sesudah salat wajib, sahabat bisa menambahkan salat lainnya.

Seperti salat taubat, hajat, witir, tahajud, hingga tasbih. Nilai ibadah pada malam nisfu syaban berbeda dengan malam-malam lainnya, karena pahala yang diberikan berlipat ganda.

Ketika memasuki bulan nisfu syaban, jangan lupa untuk membaca doa nisfu syaban. Mengingat, doa ini mengandung beberapa keutamaan. 

Mulai dari meminta pertolongan dan perlindungan, rezeki, hingga ampunan atas dosa-dosa. Sahabat juga bisa membaca Surat Yasin 3x terlebih dahulu sebelum membaca doa nisfu syaban.

Setelah itu, berdoalah kepada Allah untuk kebaikan di dunia maupun akhirat. Serangkaian doa ini dapat diakhiri dengan membaca dzikir tasbih sebanyak 100 kali.

Selama bulan nisfu syaban, usahakan untuk memperbanyak istighfar dimanapun sahabat berada. Sebab Allah akan mengampuni dosa setiap hamba yang memohon kepada-Nya.

Demikian penjelasan mengenai apa itu Nisfu syaban? Jika disimpulkan, Nisfu Syaban adalah momen istimewa di mana segala amal perbuatan dicatat dan dilipat gandakan.

Maka dari itu, perbanyaklah perbuatan dan amalan baik di malam ini, seperti salat sunnah, puasa, dan bersedekah.

Soal sedekah, Sahabat bisa bersedekah melalui platform donasi online milik Yatim Mandiri, mudah dan bisa dilakukan kapan saja.

Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang amanah dan sudah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun.

Kami juga telah terdaftar dan diawasi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Jadi sudah pasti legal dan aman.

Yuk, titipkan kebaikan Sahabat di Yatim Mandiri! Mari tebarkan kebahagiaan untuk sesama!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Scroll to Top