Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan Beserta Ketentuannya

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Muslim karena hal ini masuk dalam salah satu satu rukun Islam. 

Jika umat muslim meninggalkan kewajiban tersebut, maka ia wajib menggantinya di lain hari atau meng-qadha puasa. Namun, bagaimana niat puasa qadha dan tata cara melakukannya? 

Simak artikel berikut ini sampai habis untuk mengetahui niat, ketentuan, dan cara-caranya!

Apa Itu Puasa Qadha Ramadhan?

Secara umum, qadha memiliki arti mengganti. Sedangkan puasa qadha artinya mengganti puasa yang sempat ditinggalkan dan hukumnya wajib untuk diganti. 

Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur’ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum wa la‘allakum tasykurûn

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah:185)

Dari firman Allah diatas, sangat jelas jika seseorang yang tidak bisa berpuasa karena alasan yang memang dibolehkan untuk tidak puasa dalam islam, maka wajib untuk menggantinya.

Baca Juga : Bagaimana Jika Telat Qadha Puasa? Ini Hukum & Konsekuensinya

Niat Qadha Puasa Ramadhan

Niat Puasa Qadha Ramadhan 1
Bacaan niat puasa qadha Ramadhan, arab, latin dan artinya.

Seperti halnya puasa lain, mengqadha Ramadhan juga ada niat yang harus dibaca. Adapun bacaanya sebagai berikut :

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin :

“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.”

Artinya :

“Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan di esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga : Bolehkah Puasa Qadha Gabung Puasa Sunnah? Ini Jawabannya

Ketentuan Menjalankan Qadha Ramadhan

Sama seperti puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan, puasa qadha ini juga harus dilakukan sesuai dengan tata cara atau ketentuan yang sudah ditetapkan. Adapun  ketentuannya, yaitu sebagai berikut:

  1. Puasa qadha harus disertai dengan niat puasa qadha yang sesuai, baik itu dilafalkan maupun tidak dilafalkan.
  2. Puasa qadha bisa dilakukan secara berturut-turut atau bisa juga dengan cara selang seling.
  3. Jumlah puasa yang dilakukan harus sama dengan jumlah utang puasa yang harus diganti.
  4. Selama menjalankan puasa qadha, sebaiknya mengisi waktu-waktu luang dengan kegiatan-kegiatan ibadah dan hal-hal lain yang bermanfaat seperti halnya saat puasa di bulan Ramadhan. 
  5. Ada baiknya membayar puasa qadha sebelum masuk bulan Ramadhan lagi.

Orang yang Harus Meng-qadha Puasa

tabel kewajiban fidyah dan qadha bagi orang yang meninggalkan puasa Ramadan
Tabel orang yang harus qadha dan atau membayar fidyah.

Orang yang boleh meninggalkan puasa di bulan Ramadhan sudah pasti harus punya alasan atau udzur syar’i yang dimaklumi dalam Islam. 

Islam membagi golongan orang yang harus qadha puasa menjadi beberapa jenis kelompok, diantaranya yaitu: 

1. Perempuan yang Sedang Haid atau Nifas 

Darah haid dan nifas membatalkan atau membuat puasa tidak sah dilakukan. Namun dalam hal qadha’ ini ada perbedaan ketentuan. 

Untuk wanita yang sedang haid di bulan Ramadhan hanya berkewajiban mengganti atau meng-qadha puasa.

Sedangkan orang nifas yang biasanya dibarengi dengan kegiatan menyusui, maka harus meng-qadha sekaligus membayar fidyah sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan. 

Adapun penggantian atau qadha puasanya bisa dilakukan berurutan atau tidak berurutan di luar bulan Ramadhan. 

2. Orang Sakit

Ada dua golongan orang yang sakit. Pertama, orang sakit parah dan tidak bisa menjalankan puasa satu bulan penuh. Disisi lain, ada juga orang yang sakit ringan, sehingga tidak bisa berpuasa selama beberapa hari.

Orang yang tidak berpuasa karena sakit ringin diwajibkan untuk meng-qadha puasa di luar bulan Ramadhan.

Sedangkan orang dengan sakit parah yang kemungkinan sembuhnya kecil, mereka bisa membayar fidyah tanpa harus qadha puasa. 

Baca Juga : Cara Mengganti Hutang Puasa Ramadan: Qadha atau Fidyah?

3. Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil dan menyusui masuk dalam kategori orang yang menyelamatkan orang lain, dalam konteks ini adalah bayinya. 

Maka, dalam Islam ibu hamil dan menyusui diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadhan. Namun dengan catatan, mereka harus menggantinya di lain hari. 

Selain meng-qadha puasa, ibu hamil dan menyusui juga diharuskan membayar fidyah sebagaimana ketentuan pembayaran fidyah menurut kadar dan waktunya. 

4. Musafir

Musafir adalah jenis golongan orang yang bepergian atau dalam perjalanan. Orang yang sedang dalam perjalanan cenderung punya kondisi yang lelah. 

Dalam hal ini Islam tidak membebani orang yang kondisi badannya lelah dan lemah untuk berpuasa, sehingga seorang musafir diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Namun, di luar bulan Ramadhan nanti, musafir tersebut wajib meng-qadha puasa sesuai jumlah puasa yang ditinggalkan.


Sekian penjelasan mengenai niat qadha puasa. Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa, ada beberapa golongan hanya perlu meng-qadha puasa.

Sementara beberapa golongan lain diwajibkan untuk meng-qadha dan membayar fidyah untuk mengganti utang puasa di bulan Ramadhan.

Namun, ada juga ketentuan di mana orang yang meninggalkan puasa tidak wajib meng-qadha tapi harus membayar fidyah.

Adapun contoh orang yang wajib membayar fidyah tapi tidak perlu qadha puasa, yaitu orang yang kondisi badannya lemah karena sakit menahun.

Yuk bayar fidyah melalui Yatim Mandiri.

Bagikan Artikel Ini :

Tinggalkan komentar


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses