7 Keutamaan Puasa Asyura, Bisa Hapus Dosa Selama Setahun!

Keutamaan puasa Asyura sangat banyak, perlu diketahui sebagai pedoman saat melaksanakan ibadah sunnah tersebut. Baca disini!


Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, ada sejumlah puasa sunnah yang dapat dilakukan dengan waktu-waktu tertentu. Salah satunya adalah, puasa Asyura dengan keutamaan puasa Asyura yang sangat luar biasa.

Jika dibandingkan dengan puasa sunnah lainnya puasa yang juga memiliki cara sama yaitu menahan lapar, haus, dan hawa nafsu ini memang sangat dinantikan.

Dilakukan di salah satu bulan mulia dengan pahala berlimpah, seistimewa apakah puasa Asyura?

Apa itu Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 Muharram.

Awalnya puasa ini dilakukan oleh Nabi Musa AS, sebagai bentuk rasa syukur yang sangat luar biasa kepada Allah SWT. Kala itu, Nabi Musa AS dan umatnya yaitu Bani Israil diselamatkan dari musuh. 

Allah SWT membelah laut merah, lalu memberi kesempatan kepada Nabi Musa AS dan umatnya untuk menyeberangi lautan. Setelah itu, laut ditutup kembali dan musuh yang masih mengejar diterjang gelombang air laut dan hanyut.

Pada zaman Rasulullah SAW, beliau juga melanjutkannya dan awalnya menjadikan puasa Asyura sebagai puasa wajib.

Namun setelah turunnya wahyu Allah SWT tentang puasa Ramadhan, maka puasa di tanggal 10 Muharram tersebut menjadi puasa sunnah sampai saat ini.

Keutamaan Puasa Asyura

Jika melakukan puasa Asyura tanggal 10 Muharram, terdapat berbagai keutamaan puasa Asyura yang perlu diketahui.

Untuk menambah rasa antusias menjalankannya dan menanti pahala di balik ibadah istimewa tersebut.

Aisyah RA pernah mengatakan, bahwa Rasulullah SAW menjalankan ibadah puasa tersebut sejak sebelum wahyu tentang puasa Ramadhan diturunkan.

Bahkan pernah menjadi sebuah puasa wajib. Ini tentu menjadi sebuah tanda bahwa Asyura punya banyak keistimewaan.

1. Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, dikatakan Rasulullah SAW pernah mendapat pertanyaan tentang apakah keutamaan dari puasa Arafah.

Beliau menjawab, bahwa siapapun yang berpuasa arafah akan dihapuskan dosanya setahun yang sudah berlalu dan setahun setelah puasa dilakukan.

Lalu, ditanyakan pula tentang apa istimewanya puasa Asyura dan Nabi Muhammad SAW menjawab, dosa orang yang melakukan puasa tersebut setahun yang sudah berlalu akan dihapus.

Dari penjelasan hadits tersebut, pastinya membangkitkan rasa antusias untuk berpuasa. Apalagi dengan ganjaran penghapusan dosa, dimana semua umat muslim pasti memilikinya.

Dengan melakukan puasa secara khusyuk, mulai dari melantunkan niat hingga saat berbuka puasa.

Kemudian menambahkan ibadah-ibadah lain sebagai penyempurna, tentu ganjaran tersebut benar-benar bisa didapat karena merupakan janji dari Allah SWT kepada umatnya melalui Rasulullah SAW.

Buat Anda yang selama ini belum pernah menjalankan puasa Asyura, tidak akan ada ruginya satu hari di tanggal 10 Muharram yang tahun ini jatuh pada tanggal 9 Agustus 2022 mulai melaksanakan ibadah mulia tersebut.

Baca juga:   Wajibkah Puasa Asyura dan Tasu’a? Ini Jawaban Lengkapnya

2. Termasuk Puasa Utama

Melalui Hadits riwayat Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa puasa yang utama selain puasa wajib di bulan Ramadhan setiap tahun adalah puasa yang dilakukan di bulan Muharram. Termasuk di dalamnya puasa Asyura dan Tasu’a.

Seperti dijelaskan dalam Al-quran, bulan Muharram memang masuk dalam salah satu dari empat bulan mulia selain Ramadhan.

Tentu saja ibadah yang dilaksanakan di bulan tersebut penilaiannya akan berbeda di mata Allah SWT, jika dibandingkan dengan ibadah di bulan lain.

Apapun ibadah yang dilakukan di bulan Muharram, mendapatkan ganjaran luar biasa. Sebagai bagian dari keutamaan puasa Asyura, tentu puasa yang dilakukan juga akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda bukan?

Apalagi jika mengkaji sejarah dari puasa Asyura, yang juga sempat dijadikan puasa wajib sebelum Allah SWT menurunkan wahyu melalui Rasulullah SAW tentang puasa yang wajib di bulan Ramadhan.

3. Sunnah Rasulullah SAW

Banyak sekali perilaku mulia Rasulullah SAW yang patut ditiru, salah satunya adalah melakukan puasa Asyura. Dimana awalnya merupakan salah satu langkah meneladani Nabi Musa AS.

Allah SWT sangat suka jika umatnya menjalankan apa yang sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelumnya. Oleh karena itu, ketika menjalankan sunnah rasul berupa puasa Asyura tentu akan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Sama halnya dengan melakukan sunnah rasul yang lainnya seperti menyantuni anak yatim di bulan Muharram, melakukan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram, menjaga diri dari hal yang buruk, memotong kuku, memakai celak, dan masih banyak lagi.

Semakin banyak sunnah rasul yang berhasil dilakukan, maka kemungkinan untuk meraih lebih banyak pahala dan keistimewaan dari Allah SWT akan terwujud.

4. Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Sebagai salah satu ibadah mulia dan keutamaan puasa Asyura, menahan lapar dan haus kemudian menjaga diri dari nafsu dan segala hal yang membatalkan puasa tentu mengingatkan diri tentang berbagai hal tentang keislaman.

Ditambah pula dengan menyelenggarakan berbagai ibadah lain mulai dari dzikir lalu puasa sunnah, memuliakan anak yatim juga akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Diri akan lebih terjaga dari hal-hal buruk karena melakukan berbagai hal di dalam hidup, semata-mata karena Allah SWT. Ketika sudah berada di titik tersebut, rasanya akan semakin dekat dengan Allah SWT.

Ada keyakinan dan selalu percaya bahwa Allah SWT adalah pemilik semesta dengan segala isinya termasuk manusia.

Apalagi, Allah memberikan janji berupa tempat paling baik di surga bagi orang yang gemar berpuasa. Bukan saja di bulan Ramadhan namun juga puasa sunnah, seperti di hari Asyura bulan Muharram.

5. Mendapat Ganjaran Pahala

Dari berbagai hadits, juga disebutkan pahala yang akan didapatkan jika melaksanakan puasa Asyura juga sangat istimewa. Salah satunya adalah, dihapusnya dosa-dosa selama satu tahun yang sudah berlalu.

Belum lagi pahala melaksanakan berbagai ibadah lain, yang juga sudah dijanjikan Allah SWT di dalam Al-quran. 

Contohnya saja, selain keutamaan puasa Asyura yaitu menyantuni anak yatim di bulan Muharram terutama pada hari Asyura yang diganjar dengan pahala berkali lipat dari sedekah selain di bulan tersebut.

Jika melakukan puasa dengan khusyuk, tentu pahala tersebut bisa dijadikan tabungan akhirat yang akan meringankan banyak dosa di dunia.

Siapa yang tidak ingin hal itu terjadi, oleh karenanya mulai sekarang tanamkan niat untuk mulai rutin menjalankan puasa mulia ini setiap tanggal 10 Muharram.

Bila memungkinkan, lakukan pula sesuai anjuran Rasulullah SAW yaitu berpuasa Tasu’a di tanggal 9 Muharram, tambahan puasa di tanggal 11 Muharram. Sehingga total puasa terbaik di bulan Muharram adalah tiga hari istimewa tersebut.

6. Mencontoh Semangat Puasa dari Rasulullah

Dari riwayat hadits Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan, Ibnu Abbas pernah berkata bahwa dia tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat sengaja dan antusias untuk melaksanakan puasa yang memiliki keutamaannya.

Seperti, pada saat melaksanakan puasa 10 Muharram atau Asyura dan saat melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan.

Semangat tersebut tentu dapat pula dijadikan motivasi bagi umat muslim lainnya, untuk lebih siap dan benar-benar merayakan datangnya puasa Asyura. Mempersiapkan diri untuk melaksanakannya, lalu menjalankannya dengan benar-benar maksimal.

Jangan lupa untuk menyempurnakan ibadah puasa sunnah tersebut, dengan berbagai perbuatan mulia lainnya karena Rasulullah SAW sangat gemar melakukan kebaikan-kebaikan yang patut ditiru juga dalam kehidupan.

7. Dilaksanakan di Bulan Mulia

Muharram merupakan bulan mulia, sama halnya dengan bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Ibadah yang dilakukan di bulan mulia sangat disukai oleh Allah SWT, ditambah pula ibadah puasa Asyura memang sudah dilakukan sejak zaman kenabian. 

Sehingga menjadi salah satu alasan keutamaan puasa Asyura, yang dapat dijadikan landasan pelaksanaannya.

Kenapa disebut bulan mulia? Bulan ini memiliki nama Syahrullah atau bulan Allah, pada zaman sebelum hijriyah dilarang melakukan pembunuhan dan peperangan pada bulan tersebut. 

Segala bentuk maksiat juga sangat dilarang dilakukan di bulan mulia, sama halnya dengan bulan-bulan lainnya. Namun keutamaan bulan mulia, ketika larangan itu dipatuhi tentu akan memberikan dampak yang mulia pula. 

Alasan lainnya adalah bulan dimana orang dianjurkan untuk melakukan perbuatan mulia, baik kepada sesama, diri, sendiri dan lainnya.

Baca juga :   7 Keutamaan Bulan Muharram dan Cara Mengamalkannya

Hadits Anjuran Puasa Asyura

Beberapa hadits tentang anjuran dan keutamaan puasa Asyura, dijadikan landasan untuk melaksanakan puasa Asyura. Tentunya hadits yang berasal dari riwayat shahih, bisa dipertanggung jawabkan asal usulnya.

Berikut ini, beberapa hadits yang mengandung anjuran untuk berpuasa Asyura.

1. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

Dari Ibnu Abbas RA, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW ketika sampai di Madina bertemu dengan orang Yahudi. Mereka sedang melaksanakan puasa di hari Asyura. Lalu Rasulullah SAW bertanya, ada apa?

Lalu kaum Yahudi mengatakan bahwa hari Asyura adalah sebuah haru yang baik, ketika Allah SWT menyelamatkan Bani Israil dari Firaun dan Nabi Musa AS melaksanakan puasa pada hari tersebut.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, umat Islam memiliki hak untuk menjadikan Nabi Musa AS sebagai teladan. Lalu beliau berpuasa dan menganjurkan agar umat Islam juga melakukan puasa pada hari istimewa tersebut.

2. Hadits Riwayat Muslim

Dalam sebuah hadits riwayat Muslim disebutkan, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa hari Asyura merupakan hari Allah SWT. Bagi siapa yang mau berpuasa di hari tersebut, lakukanlah. Tapi, siapa yang tidak mau juga boleh tidak melakukannya.

3. Hadits Riwayat Muslim dan Abu Daud

Abu Hurairah mengatakan, suatu hari Rasulullah SAW pernah mendapat pertanyaan tentang shalat mana yang utama setelah shalat lima waktu. Lalu beliau menjawab, shalat tengah malam. 

Kemudian ditanya lagi puasa apakah yang utama setelah puasa di bulan Ramadhan, beliau menjawab puasa di bulan Allah yaitu puasa Muharram.

4. Hadits Riwayat Ahmad, Al Bazzar

Ada lagi hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Al-Bazzar dimana menjelaskan bahwa puasa di hari Asyura tidaklah sama dengan puasa yang dilakukan oleh kaum Yahudi. 

Umat Islam melakukan puasa tersebut, yaitu menambahkan satu hari sebelum Asyura yang disebut Tasu’a dan satu hari setelah Asyura.

Oleh karena itulah, selain berpuasa Asyura, juga disarankan untuk melakukan amalan baik lainnya di bulan tersebut. Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW pada bulan tersebut, yaitu meningkatkan ritme sedekah kepada orang yang membutuhkan.

Kemudian menjalin silaturahmi kepada siapa saja, bahkan dengan orang yang mungkin selama ini memiliki hubungan yang kurang baik maupun bersama siapapun baru dikenal.

Disamping itu, amalan yang bisa dilakukan di bulan Mulia ini adalah santunan anak yatim dan sedekah bisa dilakukan melalui platform donasi online dari Yatim Mandiri.

Melalui platform ini sedekah bisa dilakukan dengan mudah, praktis, dan aman. Yatim Mandiri juga akan menjamin dana yang Sahabat berikan akan disalurkan ke pihak yang berhak menerimanya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top
Jadi Orang Tua Asuh