4 Fungsi Air dalam Islam dan Jenis-Jenisnya, Wajib Tahu!

Penting bagi setiap muslim mengetahui fungsi air dalam Islam beserta jenis-jenisnya, sebab hal ini berkaitan dengan kesucian dan ibadah.

Apakah Sahabat sudah tahu apa fungsi air dalam Islam? Singkatnya, air dalam kehidupan sehari-hari berperan sebagai sumber kehidupan.

Pasalnya, untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti memasak, mandi, dan minum, seluruh makhluk hidup menggunakan air.

Tak hanya itu, dalam aspek spiritual dan religi, air juga berperan penting untuk menunjang keberlangsungan ibadah.

Untuk mengetahui lebih lanjut fungsi air dalam Islam serta jenis-jenisnya mari simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Fungsi Air dalam Islam

Dalam Islam, pembahasan air yang bertumpu pada hukum fiqh dapat ditemukan dalam Al-qur’an.

Bahkan, Al-qur’an tidak hanya menyebutnya dalam 1 varian kata saja, tetapi ada 5, yaitu mathar, ‘ain, yanbu’, nahr, dan bahr.

Al-qur’an menyebut kelima kata tersebut sebanyak 192 kali. Artinya, air memiliki keistimewaan tersendiri dalam kehidupan umat Muslim, khususnya dalam hal ibadah.

Lantas, apa kegunaan air menurut Islam? Berikut ini penjelasannya:

1. Sumber Kehidupan

Fungsi air dalam Islam yang paling utama adalah sebagai sumber kehidupan. Selain menjadi komponen penting ketika akan melangsungkan ibadah, Allah SWT mengatakan bahwa dari air, segala sesuatu yang hidup diciptakan. 

Makhluk hidup mungkin bisa bertahan tanpa makan, tetapi tidak tanpa minum atau air, termasuk manusia. 

Terlebih, air mendominasi  tubuh manusia dan memiliki jumlah yang paling besar, yakni sekitar 65 hingga 70% volume badan dipenuhi dengan air, mulai dari darah, ginjal, otot, otak, dan tulang.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan cairan setiap hari, dianjurkan untuk minum air minimal 2 liter per hari.

2. Sarana Penyucian (Sanitasi)

Berkaitan dengan ibadah, bersuci menjadi syarat utama dan salah satu media yang dapat digunakan adalah air.

Meskipun menggunakan 1 macam media, tetapi pelaksanaan penyucian itu dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, baik itu wudu, mandi, hingga membersihkan kotoran.

Tidak hanya itu, jenis air yang digunakan pun juga berbeda-beda. Setiap Muslim perlu teliti terkait air yang akan digunakan untuk bersuci.

Terkait fungsi air dalam Islam sebagai sarana penyucian diterangkan jelas dalam Al-qur’an. Dalam hal ini, Allah SWT memerintahkan secara langsung penyucian diri menggunakan air (hujan) untuk menghadap Allah. Kata hujan (mathar) digunakan karena semua air di bumi bersumber dari langit. 

3. Sebagai Sarana Konservasi

Sebagaimana yang terjadi dalam siklus hidrologi, Islam juga menyebutkan bahwa air memiliki penting untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitasnya.

Air sebagai sarana konservasi ini juga dijelaskan dalam Al-qur’an sebagai pedoman umat Muslim, bahwa bumi yang mati (kering) dihidupkan dengan air yang diturunkan Allah dari langit.

Secara tidak langsung, hal ini juga mengingatkan manusia pentingnya melestarikan air dan memelihara alam. 

4. Sebagai Simbol

Air menjadi simbol istimewa dalam Islam, karena dipandang sebagai surga, rahmat Allah SWT, dan ketakwaan.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat Muhammad, bahwa surga dialiri oleh sungai-sungai yang terbuat dari air susu di mana rasanya tidak akan berubah. 

Selain itu, sungai dalam surga juga terbuat dari khamar yang tidak memabukkan dan halal diminum setiap penghuninya.

Dengan demikian, fungsi air dalam Islam tidak hanya menjadi elemen penting dalam kehidupan umat muslim, tetapi juga menjadi simbol yang mengingatkan akan surga. 

Jenis Air dalam Islam

Islam tidak hanya membagi cara penyucian sesuatu menggunakan air, tetapi juga membagi air menjadi beberapa jenis.

Penting bagi setiap umat Muslim mengetahui hal ini agar dapat mencapai kesucian dan sah dalam melangsungkan ibadah. Berikut beberapa jenis air dalam Islam:

1. Air Masyammas

Salah satu jenis air yang disebutkan dalam Islam adalah air masyammas. Air ini merupakan air yang berubah menjadi panas disebabkan oleh terik matahari.

Secara materi, air ini termasuk dalam air suci. Umat Muslim dapat menggunakannya untuk menghilangkan najis maupun hadas.

Apabila air ini digunakan pada tubuh seperti untuk berwudu atau mandi, hukumnya makruh dan dihukumi mubah jika digunakan untuk mencuci pakaian.

Maka untuk menghindari hukum makruh atau mubah itu, gunakan air biasa yang tidak panas karena terik matahari.

2. Air Mutlak

Air mutlak merupakan air suci sebagaimana hakikatnya. Maka, air yang tergolong dalam jenis ini tidak tercampur dengan apapun di dalamnya.

Oleh karena itu, air ini dapat digunakan untuk bersuci sebelum melaksanakan ibadah. Ulama Abi Suja’ mengatakan bahwa, ada 7 jenis air yang masuk dalam kategori air mutlak, yakni air hujan, laut, sungai, sumur, sumber, salju, dan es.

Dengan begitu, setiap Muslim yang tidak memiliki air di rumahnya, dapat menggunakan salah satu dari 7 jenis air tersebut untuk bersuci.

Baca juga :   Amal Jariyah! Keutamaan Sedekah Air Bersih

3. Air Mutanajjis

Sebagaimana namanya, air mutanajjis adalah air yang kemasukan atau terkena najis. Berdasarkan konteks fungsi air dalam Islam, air mutanajjis tidak bisa digunakan untuk bersuci.

Terdapat dua kondisi utama yang membuat air termasuk dalam jenis mutanajjis. Pertama, air sebanyak 2 qullah atau 270 liter lalu terkena najis dan menyebabkan sifatnya (bau, warna, dan rasa) berubah. 

Kedua, air yang berada di bawah 2 qullah lalu terkena najis, maka langsung dihukumi najis tanpa mengidentifikasi perubahan sifatnya.

Oleh karena itu, Islam menganjurkan setiap muslim menjaga kebersihan dan kesucian airnya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Air Musta’mal dan Myraghayyar

Jenis air lain dalam Islam adalah air musta’mal dan myraghayyar. Air musta’mal merupakan air bekas najis atau hadas, meskipun tidak berubah sifatnya seperti air bekas wudu atau mandi.

Sementara air myraghayyar adalah air yang berubah sifatnya karena bercampur dengan sesuatu yang suci.

Contoh air myraghayyar adalah air sumur yang bercampur kopi. Jadi, meskipun air sumur dan air kopi suci, tetapi keduanya telah bercampur dan menyebabkan perubahan sifat, sehingga tidak dapat digunakan untuk bersuci. Begitu juga dengan air musta’mal yang memang bekas najis atau hadas.

Demikian penjelasan mengenai fungsi air dalam Islam. Setelah memahami penjelasan di atas, pastikan Sahabat lebih teliti dengan jenis air yang digunakan untuk bersuci, ya!

Nah, membahas soal air, beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Mari kita bantu saudara-saudara kita yang kekurangan air bersih dengan cara sedekah air melalui Yatim Mandiri. 

Sedekah air di Yatim Mandiri bisa dilakukan dengan mudah di platform donasi Yatim Mandiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top