Sama seperti tujuan dari ibadah lain, tujuan wakaf juga punya tujuan yaitu untuk membentuk semangat keagamaan dan sosial sebagai usaha hamba agar keselamatan selalu menyertainya. Lalu apa saja sih tujuan wakaf lainya? Simak pada artikel dibawah ini.
Berdasarkan syariat Islam, waqaf termasuk habsul ashli wa tasbiluts tsamrah yang memiliki arti menahan harta kemudian menyalurkan manfaatnya ke jalan Allah.
Wakaf bukan semata-mata untuk persoalan ibadah saja, setidaknya ada tujuan wakaf yang perlu dicapai manfaatnya secara maksimal.
Banyak ulama yang mengatakan bahwa wakaf sebagai pranata keagamaan yang berperan sebagai indikator ekonomi.
Oleh sebab itu, pentingnya wakaf bahkan diatur dalam peraturan Undang-Undang agar pemanfaatannya bisa berdaya guna secara maksimal.
Apa Saja Tujuan Wakaf?
Ketika diamalkan secara langsung, wakaf akan mengantarkan setiap manusia untuk mencapai inti tujuan dan pilihannya untuk berbagi.
Wakaf dalam Islam memiliki 2 tujuan yaitu secara umum dan khusus. Kedua tujuan tersebut dijelaskan secara detail dalam pembahasan yang ada di bawah ini.
1. Tujuan Umum Wakaf
Pada umumnya wakaf memiliki fungsi sosial. Allah akan membantu untuk memberikan manusia kemampuan dan karakter yang beragam. Ada manusia yang memiliki karakter cerdas, kaya, miskin, kuat, bodoh dan lemah.
Dibalik semua itu, akan tersimpan hikmah yang bisa memberikan kesempatan bagi orang kaya menyantuni orang yang serba kekurangan.
Orang yang kuat bisa membantu sesamanya yang merasa lemah dan tidak berdaya dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Dari berbagai macam perbedaan kondisi sosial, maka sudah sewajarnya membantu memberikan pengaruh dalam pembelajaran tentang bentuk dan harta kekayaan.
Ada pembelajaran yang sifatnya wajib, sunnah atau sukarela dan ada juga yang sifatnya paten atau tidak paten.
Tujuan wakaf secara umum yaitu untuk mengeluarkan harta secara tetap dan langgeng dengan didampingi sistem dan aturan yang jelas. Disitulah peran wakaf yang menyimpan fungsi sosial dalam perwujudan masyarakat sejahtera.
2. Tujuan Khusus Berwakaf
Setelah membahas tujuan melakukan wakaf secara umum, maka tujuan dari wakaf yang sesungguhnya sebagai regenerasi, pengkaderan dan pengembangan sumber daya manusia.
Manusia tentunya melakukan wakaf untuk tujuan berbuat baik sesuai dengan syariat Islam.
Wakaf akan membantu membentuk semangat keagamaan yaitu untuk beramal bagi keselamatan hamba pada akhir kelak.
Wakaf yang telah dijalankan bisa menjadi sebab keselamatan, pengampunan dosa dan penambahan pahala yang berlipat ganda.
Wakaf juga akan mendorong manusia untuk semangat sosial, dimana membentuk kesadaran manusia dalam berlatih berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
Orang yang mengeluarkan wakaf bisa menjadi bukti telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
Wakaf juga bisa menjadi motivasi keluarga, yaitu untuk memelihara dan menjaga kesejahteraan orang-orang dalam nasabnya.
Setiap orang memiliki kesempatan untuk mewakafkan harta bendanya dengan tujuan menjamin kelangsungan hidup anak dan keturunannya kelak.
Pentingnya Melakukan Wakaf
Wakaf berasal dari bahasa Arab yang artinya waqafa atau menghentikan, menahan atau mengekang.
Berdasarkan istilah, wakaf merupakan usaha yang dilakukan untuk menahan harta yang dapat diambil manfaatnya tanpa meneruskan bendanya dan bisa digunakan untuk kebaikan.
Pentingnya wakaf sudah diatur dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Memang tidak ada ayat Al-Quran yang secara tegas menjelaskan tentang ajaran wakaf, namun hanya memberikan pemahaman mengenai pentingnya melakukan amal kebaikan.
Dalam Surat Ali Imran ayat 92 menjelaskan mengenai ajakan untuk berbuat kebaikan yang artinya “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa saja yang kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya”
Selain diatur dalam Al-Quran, shadaqah dan tujuan wakaf juga dijelaskan secara detail dalam Sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini.
Walaupun tidak ada perintah secara tegas, namun setidaknya Nabi Muhammad SAW sudah menyerukan bahwa wakaf bisa dijadikan sebagai bekal akhirat.
“Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila manusia mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga (perkara): Shadaqah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shaleh yang berdoa untuk orang tuanya”. (HR. Muslim)
Tujuan wakaf juga bisa menjadi dorongan kondisional ketika seseorang telah ditinggalkan oleh keluarga dan tidak ada yang menanggungnya.
Misalnya ada seorang perantau yang meninggalkan keluarganya, maka wakif bisa menyalurkan harta untuk menyantuni orang-orang tersebut.
Sahabat, wakaf adalah sedekah jariyah yang pahalanya tidak akan terputus walaupun dengan kematian. Wakaf juga sebagai bentuk ketaatan hambanya kepada Allah SWT.
Yuk berbagi kebahagiaan bersama mereka yang membutuhkan melalui program-program wakaf di Yatim Mandiri.