Surabaya, YM News – Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan, beberapa cabang Yatim Mandiri kembali mengadakan Pesantren Ramadhan Kreatif (PRK). Salah satunya ialah Yatim Mandiri Surabaya. PRK kali ini diadakan di Fakultas Vokasi, Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, pada Sabtu (23/3/2024) hingga Ahad (24/3/2024) lalu.
Kegiatan PRK merupakan salah satu kegiatan rutin yang selalu diadakan setiap tahunnya. PRK adalah pesantren kilat yang dilaksanakan hanya dua hari satu malam. Adapun peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 30 Anak Yatim Dhuafa binaan Yatim Mandiri Surabaya dan turut dihadiri oleh M. Dzulfikri selaku Manager Program Yatim Mandiri serta Rizal Arifin, Pembina Lembaga Kajian Kerohanian Islam Kimia Industri ITS Surabaya.
Tahun ini, PRK mengusung konsep Keilmuan Sains dan Motivasi Keislaman. Dari konsep tersebut, maka Yatim Mandiri Surabaya berkolaborasi dengan mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri ITS. Harapannya, para peserta dapat langsung mendapatkan materi yang berhubungan dengan scientist dari yang sudah terbiasa di bidangnya.
Dalam gelarannya, materi-materi yang disampaikan pun berkaitan dengan ilmu alam dan islam. Diantaranya seperti teori tentang reaksi kimia saponifikasi, visiting dan eksperimen pembuatan sabun dan desinfektan secara langsung, motivasi keislaman tentang berbakti kepada kedua orang tua, dan pembentukan karakter dengan pelatihan leadership, public speaking, kerjasama dan fun game.
Kebahagiaan dan kegembiraan sangat dirasakan oleh para peserta. Selain mendapatkan pengalaman para peserta juga mendapatkan sertifikat. Tidak hanya itu, mereka juga memperoleh bingkisan dan uang saku dari Yatim Mandiri.
Dzulfikri menyatakan dalam sambutannya bahwa ia mewakili Yatim Mandiri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari Guru Sanggar Genius dan Sanggar Al-Qur’an, Rekan Yatim Mandiri Surabaya, dan Departemen Teknik Kimia Industri ITS. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas serta menambah wawasan di bidang sains, keimanan, dan ketakwaan dimulai sejak dini,” pungkasnya.