Alumni Gen Mandiri Batch 1, Salman Owner Niki Baksone Malang

Salman, Alumni Gen Mandiri Batch 1, Owner Niki Baksone Malang

Semua orang bisa memiliki usaha. Namun, usaha yang berkah dan banyak membawa manfaat bagi orang lain, itu yang tidak banyak. Seperti yang dilakukan oleh M. Wahyu Salam Alfarizi, penerima manfaat Gen Mandiri Batch 1. 

Salman memulai usaha kuliner yang diberi nama Niki Baksone Malang. Bakso tersebut merupakan produk bakso yang berbeda. Karena menggunakan campuran sayuran dalam adonannya. Seperti brokoli dan wortel. 

Selain menjadi pewarna alami, sayuran ini juga menambah nilai gizi dari Niki Baksone. “Cocok untuk anak-anak yang tidak suka makan sayur. Juga penambah nafsu makan anak-anak yang sedang dalam fase GTM,” jelas  pria berusia 27 tahun ini. 

Salman mengatakan banyak pelanggan yang suka dengan kuah bakso buatannya. “Katanya tidak berat atau tidak eneg. Dan lebih segar,” tambahnya.

Jika biasanya warung makan bakso sudah mematok harga per mangkok, berbeda dengan NIki Baksone. “Biasanya bakso dijual Rp 10.000,- atau Rp 15.000,-, kita perbolehkan pembeli membeli dengan harga berapa saja. Misal ada yang mau beli Rp 3000,- saja juga kita layani. Hitung-hitung untuk sedekah dan membahagiakan mereka,” papar Salman.

Saat ini, untuk produksi bakso dan menjalankan usahanya, Salman masih dibantu oleh istrinya saja. Dalam sekali produksi, Salman bisa membuat sekitar 500 pcs bakso. 

Jika sedang ramai, bisa habis dalam waktu dua hari saja. “Usaha ini nantinya akan kami kembangkan dengan konsep mitra. Jadi kita bisa bantu teman-teman yang mau punya usaha,” jelasnya.

Selain Niki Bakso, Salman juga memiliki usaha pakaian bekas layak pakai atau preloved. Lokasinya sama seperti Niki Baksone. 

Namun, dari hasil penjualan pakaian bekas layak pakainya ini, disumbangkan untuk sedekah. Seperti untuk membantu anak yatim dan menyalurkan sembako untuk lansia. Juga untuk membayar kontrak Griya Quran Berbagi Berkah tempatnya mengajar dan berjualan.

Salman mengenal Yatim Mandiri pada 2017 saat dirinya ingin mendaftar MEC. Namun, saat itu dirinya belum diterima. Pada 2020, dirinya kembali mengenal Yatim Mandiri dari salah seorang teman satu komunitasnya. 

“Dari situlah pada 2022 saya bisa apply Gen Mandiri. Alhamdulillah mendapat bantuan. Dana bantuan itu saya belikan freezer untuk pengembangan usaha,” jelas pria kelahiran Bali ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like

Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga.