Penting bagi orang tua harus menggunakan metode 11 cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam seperti berikut. Baca selengkapnya di sini!
Cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam memang bisa diterapkan melalui beragam cara. Dalam agama Islam, mengatasi masalah harus mengedepankan nilai-nilai cinta dan kasih sayang.
Ini adalah metode dalam mendidik anak menurut agama Islam yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Berikut ini tips yang bisa dilakukan supaya metode dalam mendidik anak mampu berjalan dengan baik dan membuat anak semakin patuh dengan orang tua.
Cara Menghadapi Anak Susah diatur Menurut Islam
Menghadapi anak dengan karakter yang susah diatur menjadi tantangan tersendiri untuk orang tua. Dalam agama Islam terdapat beragam prinsip dalam mendidik anak dengan cara yang baik dan benar.
Seperti yang diketahui bahwa setiap anak pastinya akan mempunyai kepribadian maupun cara berpikir yang tidak sama. Terkadang hal ini pun juga membuat mereka susah diatur.
Berikut ini prinsip dan panduan mendidik anak yang susah diatur:
1. Nasehati Pelan-Pelan
Nasehat merupakan cara paling efektif dalam mendidik anak. Memberikan nasihat harus dilakukan dengan pelan dan lembut, karena ini adalah hal yang dianjurkan dalam agama Islam.
Pada saat memberikan nasehat, orang tua sebaiknya hindari nada yang keras atau kata-kata yang menyakitkan. Cobalah untuk selalu bicara dengan penuh kasih sayang dan tenang.
Contohnya, apabila anak berbuat kesalahan, ajaklah mereka berdiskusi mengenai kesalahan yang dilakukan tersebut, lalu tunjukkan solusi yang baik.
Dengan cara inilah, maka anak merasa lebih terbuka dan merasa dihargai untuk menerima nasehat. Cobalah menggunakan pendekatan yang positif agar anak bisa menerima nasehat tersebut.
Misalnya, apabila anak terlambat mengerjakan PR, hindari sikap yang marah, namun bisa memberikan solusi kepada anak seperti menemaninya untuk belajar dan membantu menyelesaikan PR.
2. Beri Perhatian Lebih
Salah satu alasan mengapa anak susah diatur yaitu karena merasa kurang diperhatikan. Perhatian dan kasih sayang merupakan hak anak yang wajib dipenuhi oleh para orang tua.
Luangkan waktu untuk berbicara, bermain atau hanya sekedar mendengarkan cerita anak. Melalui perhatian yang lebih, maka anak bisa merasa dihargai bahkan cenderung lebih patuh.
Cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam bisa dilakukan dengan menyediakan waktu untuk melakukan aktivitas yang berkualitas bersama dengan anak.
Bisa berupa membaca buku, bermain, maupun melakukan aktivitas yang disukai. Contohnya, jika anak memiliki hobi menggambar, maka bisa meluangkan waktu untuk menggambar bersama.
Aktivitas positif ini tidak hanya bisa meningkatkan kedekatan secara emosional saja, namun juga dapat membantu anak supaya merasa diperhatikan dan juga dihargai.
3. Hindari Membentak dan Memarahi Anak Berlebihan
Memarahi atau membentak anak yang berlebihan ternyata tidak hanya bisa menambah permasalahan, namun hal ini pun juga membuat anak semakin susah diatur.
Menurut ajaran Islam, para orang tua dianjurkan agar bersikap sabar dan teladan dalam mendidik anak. Hal ini bisa dicontoh melalui ajaran nabi Muhammad SAW.
Beliau mengedepankan kasih sayang dan kelembutan dalam mendidik. Apabila terus-menerus memarahi anak, justru membuat anak semakin takut, bahkan menjauhi orang tua.
Pada saat menghadapi anak dengan perilaku yang tidak diinginkan, maka orang tua harus pandai mengelola emosi. Coba tarik nafas dalam-dalam sebelum merespon.
Apabila merasa emosi semakin meningkat, tenangkan diri terlebih dahulu. Cara ini bisa membantu supaya orang tua mampu memberikan respon lebih bijak dan tidak menimbulkan dampak negatif.
4. Beri Contoh dan Teladan yang Baik
Kebanyakan dari anak-anak akan cenderung meniru hal apa saja yang dilihatnya, termasuk yang dilakukan orang tua.
Misalnya apabila ingin anak menghormati orang lain, maka orang tua harus memberikan contoh sikap hormat kepada mereka.
Apabila menginginkan anak bisa belajar berbagi, maka tunjukkan kepada anak sikap orang tua yang berbagi dengan orang lain.
Dari sini anak akan banyak belajar melalui pengamatan yang diperolehnya dari tindakan orang tuanya. Sudah seharusnya orang tua menjadi teladan melalui perilaku dan akhlak yang baik.
Apabila menginginkan anak berperilaku baik, maka harus menunjukkan perilaku yang baik pula di depan anak. Hal ini berlaku juga sebaliknya.
5. Usahakan Selalu Tenang dan Pahami Kondisi Anak
Cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam selanjutnya yaitu usahakan tenang, kemudian pahami kondisi anak. Pada saat menghadapi situasi yang sulit, sikap tenang merupakan kunci utama.
Pahami apa yang sedang diinginkan dan dirasakan anak pada saat mendapati perilaku anak yang tidak sesuai. Memahami kondisi orang lain merupakan bentuk empati yang harus diajarkan sejak dini.
Jika memahami kondisi anak, paling tidak orang tua mampu memberikan solusi yang tepat sekaligus menghindari reaksi emosional yang tidak dibutuhkan.
Cara yang paling tepat dilakukan oleh orang tua yaitu dengan mengajukan pertanyaan, tanyakan kepada anak mengenai apa yang sedang dirasakan dan mengapa harus melakukan hal tertentu.
Ini adalah langkah paling tepat yang tidak hanya menunjukkan rasa kepedulian saja. Akan tetapi juga bisa membantu anak agar memahami perspektifnya.
6. Hargai Sikap Positif Anak
Jika anak menunjukkan sikap yang positif, maka hargailah tindakan yang mereka lakukan. Penghargaan merupakan salah satu motivasi terbaik.
Dengan memberikan penghargaan atau pujian kepada anak saat melakukan perilaku yang baik, maka secara tidak langsung mampu memberikan dorongan agar mereka tetap terus-menerus berbuat baik.
Contohnya, apabila anak membantu membersihkan rumah, maka berikan pujian kepadanya tanpa berlebihan. Dengan pujian, anak akan merasa senang dan bahagia.
Cara ini bisa membantu anak merasa lebih termotivasi dan dihargai sehingga bisa berperilaku lebih baik lagi di kemudian hari.
7. Kenalkan dan Ajari Batasan
Sebagai orang tua, maka wajib untuk mengenalkan batasan kepada anak supaya bisa memahami perilaku yang buruk dan baik. Menurut Islam, batasan tersebut diajarkan melalui aturan secara jelas.
Termasuk mengajarkan konsekuensi di setiap tindakan yang dilakukan. Contohnya, apabila tidak mengerjakan tugas maka berilah penjelasan bahwa anak tidak dapat bermain bersama teman-temannya.
Meskipun menjelaskan batasan, tetap gunakan bahasa yang mudah dipahami anak. Hindari nada terlalu tinggi agar anak tidak semakin berontak.
8. Ajari Anak Secara Konsisten
Konsistensi merupakan kunci bagaimana cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam. Pada saat menerapkan aturan, selalu pastikan tetap konsisten.
Konsistensi bisa membantu anak memahami aturan yang tidak dapat dilanggar. Apabila tidak konsisten, maka membuat anak justru bingung, bahkan merasa bahwa aturan tersebut tidak penting.
Tidak hanya anak saja, namun anggota keluarga juga harus menerapkan aturan yang sama. Diskusikan dengan pasangan mengenai aturan apa yang harus diterapkan agar keduanya sepakat dan konsisten.
9. Beri Penjelasan Tentang Konsekuensi atas Perbuatannya
Ajarkan pada anak bahwa setiap tindakan pastinya mempunyai konsekuensi. Ajarkan kepada anak juga setiap keputusan yang diambil pastinya akan berpengaruh pada diri sendiri maupun orang lain.
Anak harus diajarkan untuk bertanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan. Sehingga mereka bisa lebih memahami bagaimana pentingnya rasa disiplin.
Bantu anak agar lebih mudah memahami penjelasan yang diberikan, caranya dengan menggunakan kasus secara relevan, lalu jelaskan konsekuensinya.
Contohnya orang tua bisa menceritakan mengenai pengalaman orang lain dalam menghadapi masalah karena tidak mengikuti aturan.
10. Libatkan Anak Membuat Peraturan
Supaya anak merasa dihargai dan terlibat dalam aktivitas orang tua, ajaklah mereka untuk berperan di dalam pembuatan peraturan. Cara ini membuat anak mempunyai rasa tanggung jawab.
Selain itu juga bisa membantu anak menghargai aturan yang diberlakukan. Jangan lupa juga untuk mendiskusikan bersama anak perihal peraturan apa saja yang harus diterapkan di rumah.
Jelasakan alasan mengapa peraturan tersebut sangat penting. Prinsip yang harus dihargai di dalam keluarga adalah sebuah musyawarah, karena ini adalah hal yang wajib diterapkan di dalam keluarga.
11. Pantau dan Evaluasi Perubahannya
Apabila sudah menerapkan cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam seperti yang ada di atas, maka tugas orang tua yaitu memantau lalu mengevaluasi setiap perubahan pada anak.
Lakukan pencatatan kemajuan mereka, kemudian berilah umpan baik secara konstruktif. Apabila terdapat hal-hal yang harus diperbaiki, maka diskusikan bersama anak.
Setelah itu, barulah mencari solusi bersama. Evaluasi dan introspeksi merupakan bagian terpenting dari proses belajar supaya anak tetap terus bisa memperbaiki diri.
Kisah Rasulullah dalam Mendidik dan Memperlakukan Sahabat Anas
Sahabat Anas bin Malik merupakan tokoh penting di sejarah Islam, karena mempunyai kedekatan khusus dengan Nabi Muhammad SAW. Anas mulai melayani Rasulullah sejak usia muda.
Dirinya memperoleh beragam pelajaran berharga dari sosok Nabi yang penuh dengan kasih sayang. Dari kisah Nabi inilah menggambarkan pentingnya pendidikan berbasis kasih sayang dan juga teladan.
Anas lahir di Madinah lalu diperkenalkan dengan Rasulullah oleh ibunya. Tujuannya supaya Anas bisa melayani Nabi. Melalui interaksi sehari-hari Anas belajar secara langsung dari setiap perilaku Nabi.
Hal paling mengesankan yaitu cara Rasulullah memperlakukan Anas dengan rasa kasih sayang dan kelembutan. Ketika Anas melakukan kesalahan, Rasulullah tidak membentak dan memarahinya.
Akan tetapi mengingatkan dengan cara yang halus dan lembut. Rasulullah menjadi contoh dari akhlak yang baik. Rasullulah menunjukkan bagaimana berperilaku sabar, jujur dan menghargai orang lain.
Anas juga mengisahkan bagaimana nabi memperlakukan setiap orang penuh dengan rasa hormat dan tidak menganggap rendah orang lain.
Tindakan ini mengajarkan anak agar mempunyai empati dan menghargai individu lain, terlepas dari status sosial yang mereka miliki. Rasulullah juga selalu mendoakan Anas secara tulus.
Rasullulah berharap supaya dirinya diberikan usia yang panjang, rezeki berlimpah dan kesehatan. Doa tersebut tidak hanya sekedar ucapan, melainkan harapan dan perhatian Rasulullah di masa depan Anas.
Berkat dari doa itulah, Anas hidup sampai usia tua bahkan menjadi ulama yang dihormati di kalangan umat Islam. Anas tidak hanya belajar mengenai agama saja.
Namun juga memahami nilai-nilai kemanusiaan yang sangat penting. Semoga kisah Anas dan Nabi Muhammad SAW bisa diambil pelajaran dan bisa diterapkan dalam mendidik generasi penerus.
Selain 11 cara menghadapi anak susah diatur menurut Islam yang ada di atas, penting juga agar orang tua selalu melibatkan doa saat mendidik anak.
Selalu berdoa kepada Allah SWT supaya diberikan petunjuk maupun kekuatan dalam mendidik anak. Sementara doa merupakan senjata yang ampuh, bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Apabila sahabat ingin memberikan sumbangan kepada anak yatim, maka bisa langsung melalui platform donasi milik Laznas yatim mandiri.
Disini adalah tempat yang tepat untuk program penyaluran donasi pada orang yang berhak menerimanya.