Kewajiban umat muslim adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan sholat adalah ibadah wajib yang tidak boleh ditinggalkan.
Meskipun sedang berada pada perjalanan jauh dan lama namun sholat tetap harus dilaksanakan. Dalam Islam sudah diberikan tata cara sholat di perjalanan.
Yang mana memang digunakan untuk bisa membuat para musafir tetap melaksanakan ibadah sholat. Terlebih untuk sholat 5 waktu yang tidak boleh ditinggalkan.
Nah, penasaran bukan bagaimana sholat yang baik dilakukan pada saat perjalanan?
Agar tidak penasaran maka bisa melihat pada bahasan artikel ini yang akan menerangkan bagaimana melaksanakan sholat meskipun dalam perjalanan jauh.
Apa Hukum Sholat Wajib di Atas Kendaraan?
Ketahui terlebih dahulu untuk hukum sholat wajib yang dilakukan di atas kendaraan menurut Islam. Ilmu ini perlu dipelajari bahkan sebelum melakukan perjalanan jauh.
Pasalnya, hukum sholat wajib di atas kendaraan hukumnya adalah diperbolehkan.
Hal tersebut dikarenakan, Rasulullah juga pernah melaksanakan sholat sewaktu perjalanan di atas kendaraan.
Terbukti dari hadis riwayat Bukhari yaitu “Nabi Muhammad SAW, sholat sunnah saat sedang berkendara dan tidak menghadap ke kiblat”.
Memang boleh untuk melaksanakan sholat di atas kendaraan selama perjalanan namun tetap diperhatikan pada tata cara sholat yang benar. Syarat diperbolehkannya situasi ini adalah jika memenuhi halangan yang sudah diatur dalam Islam.
Contohnya saja seperti kendaraan tidak berhenti selama memasuki waktu sholat karena perjalanan yang panjang.
Bahkan, saat macet dan kendaraan tidak bergerak sama sekali dan akan memunginkan waktu sholat terlewat maka juga diperbolehkan.
Tata Cara Sholat di Perjalanan yang Jauh dan Lama
Melakukan perjalanan memang bukan hal yang membebaskan umat Islam dari sholat. Akan tetapi, tetap saja diberikan keringanan untuk bisa menunaikan ibadah sholat ini.
Agar lebih paham maka simak pembahasan mengenai tata cara sholat dalam perjalanan.
Akan tetapi, untuk bisa melaksanakan sholat maka harus bersuci terlebih dahulu. Jika dimungkinkan untuk wudhu maka bisa langsung menggunakan air, sedangkan saat tidak ada air maka bisa menggunakan tata cara tayamum.
Posisi yang dibolehkan untuk sholat di kendaraan adalah dengan posisi duduk karena akan membuat sholat menjadi mudah dilaksanakan. Kemudian, untuk langkah-langkahnya bisa melihat pada poin di bawah ini:
- Dalam posisi duduk bacalah niat sholat bersama dengan takbiratul ihram.
- Tangan bersedekap dengan posisi masih duduk dan bacalah doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat pendek.
- Setelah itu, gerakan rukuk dilakukan dengan posisi duduk dengan badan dibungkukkan sedikit., baca do’a rukuk.
- Lalu, lakukan i’tidal dengan bacaan yang benar, posisikan punggung lurus dan masih dalam posisi duduk.
- Gerakan selanjutnya adalah sujud yang dapat dilakukan pada posisi badan dibungkukkan lebih rendah dari posisi rukuk yang sudah dilakukan, baca do’a sujud.
- Setelah itu, untuk gerakan duduk di antara dua sujud dengan duduk sempurna dan membaca do’a.
- Lakukan gerakan sujud seperti sebelumnya yang sudah dilakukan. Dan lakukan untuk gerakan-gerakan yang sudah dijelaskan untuk diulangi pada rakaat yang sesuai dengan waktu sholat.
- Lalu, untuk tahiyat akhir bisa duduk dengan posisi sempurna dan meletakkan kedua tangan di lutut dan membaca do’a duduk tahiyat akhir.
- Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan dan kiri dengan mengucapkan salam.
Gerakan sholat yang dilakukan di atas sebenarnya tinggal disesuaikan pada jumlah rakaat pada waktu sholat.
Dan bisa dilaksanakan jika memang tidak memungkinkan untuk keluar dari kendaraan karena sesuatu hal yang melewati waktu sholat.
Syarat Diperbolehkannya Sholat dalam Kendaraan di Perjalanan
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa sholat di dalam kendaraan memang diperbolehkan namun dengan kondisi tertentu.
Apabila memungkinkan untuk bisa berhenti dan mencari tempat sholat maka alangkah lebih baiknya untuk bisa melaksanakan sholat terlebih dahulu.
Dan jika tidak memungkinkan waktu tersebut maka syarat-syarat yang diperbolehkan untuk sholat di dalam kendaraan, yaitu:
1. Terjebak di Kendaraan
Kondisi yang pertama adalah posisi kendaraan tidak bisa berhenti atau bahkan tidak bisa menepi karena macet.
Pertama, kondisi saat tidak bisa berhenti seperti kereta api yang melakukan perjalanan berjam-jam. Hal ini memungkinkan untuk bisa sholat di dalam kendaraan.
Namun, jika dalam kereta api biasanya akan disediakan tempat sholat yang bisa digunakan oleh penumpang. Jadi, meskipun kereta api berbelok dan tidak menghadap kiblat maka sholat tetap sah.
Kemudian, untuk kondisi selanjutnya untuk tata cara sholat di perjalanan bisa dilaksanakan apabila keadaan terjebak di kendaraan dikarenakan macet total.
Untuk kondisi mobil berada di tengah-tengah mobil lainnya dan tidak bergerak maka bisa saja waktu di perjalanan sangat lama.
Karena tidak bisa ditentukan maka bisa saja melewati waktu sholat. Dalam keadaan tersebut maka diperbolehkan untuk sholat di dalam kendaraan.
2. Tidak Menemukan Pemberhentian
Sebenarnya masih dalam kondisi yang pertama, dimana tidak ada tempat pemberhentian. Namun, kondisi ini bisa dikarenakan juga meskipun ada rest area namun untuk tempatnya tidak aman dan tidak layak untuk sholat.
Jadi, pada kondisi tempat yang tidak layak untuk sholat bisa dilakukan di dalam kendaraan.
Akan tetapi, saat kondisi bisa menemukan tempat pemberhentian ada baiknya untuk sholat menghadap ke kiblat dengan begitu sholat akan lebih afdol meskipun sambil duduk.
3. Tidak Ada Tempat Ibadah di dalam Kendaraan
Biasanya di dalam kereta api akan diberikan tempat ibadah tersendiri. Akan tetapi, bagaimana dengan bis dan pesawat yang kemungkinan besar tidak ada tempat sholat? Tetap saja bisa menggunakan bangku tempat duduk sebagai tempat sholat.
4. Bersuci Terlebih Dahulu
Jika sudah mendapatkan pencerahan seperti di atas untuk posisi dan letak tata cara sholat di perjalanan.
Selanjutnya adalah bersuci yang diwajibkan sebelum melakukan sholat. Bersuci memang hukumnya wajib untuk bisa menghilangkan hadas kecil.
Apabila terdapat sumber air di dalam kendaraan seperti wastafel atau air minum yang bisa digunakan.
Maka alangkah lebih baiknya untuk bersuci dengan cara wudhu menggunakan air bersih tersebut. Barulah bisa melaksanakan tata cara sholat seperti di atas.
Akan tetapi, jika di dalam kendaraan tidak terdapat wastafel atau air maka tetap harus bersuci terlebih dahulu.
Memang tidak ada air bukanlah suatu penghalang untuk tidak melaksanakan sholat. Oleh sebab itu, bisa melakukan tayamum untuk bersuci menggunakan debu yang bersih.
Tata cara sholat di kendaraan memang cukup sulit namun tidak ada hambatan berarti saat harus dilakukan dalam memenuhi kewajiban melakukan sholat.
Selain itu, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan pada kondisi hati yang ikhlas sehingga ibadah bisa sampai ke Allah SWT.
Tata Cara Sholat di Perjalanan dengan Sholat Jamak dan Qasar
Saat berada di luar kota atau melakukan perjalanan panjang dan jauh maka diperbolehkan untuk melaksanakan sholat yaitu Jamak dan Qashar. Untuk kedua sholat ini memiliki perbedaan yang harus diketahui, yaitu:
1. Tata Cara Sholat Jamak Taqdim dan Takhir
Untuk sholat jamak sendiri merupakan dua sholat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu sholat saja. Beberapa sholat yang boleh dijamak adalah dhuhur dengan ashar serta maghrib dengan isya’.
Dan untuk sholat ini terdapat 2 macam yaitu taqdim dan takhir. Untuk sholat jamak taqdim merupakan sholat yang dilakukan di sholat pertama seperti sholat dzuhur.
Sedangkan, untuk jamak takhir adalah sholat yang dilakukan di sholat kedua seperti ashar. Dan bisa dipilih salah satu dari kedua sholat tersebut.
- Sholat Jamak Taqdim
Untuk sholat jamak taqdim ini didahului dengan tartib yang mendahulukan sholat pertama dibandingkan sholat kedua.
Dan untuk niat jamak pada sholat ini dilantunkan untuk sholat yang pertama baru dilanjutkan dengan sholat yang kedua, seperti:
Ushollii fardlozh zhuhri arbaa rakaaatin majmuuan maal ashri jama taqdiimin adaa-an lillaahi taaalaa.
Artinya: Aku sengaja sholat fardhu dhuhur 4 rakaat yang dijama dengan Ashar, fardhu karena Allah Ta’ala.
Untuk sholat maghrib dengan isya’ tinggal disesuaikan saja untuk niatnya. Selanjutnya, sholat ini harus dilakukan secara berurutan dengan dua sholat pisahnya tidak lama yang disebut dengan Muwalat.
Saat sudah selesai sholat pertama maka langsung sholat kedua dengan segera takbiratul ihram. Pada waktu sholat ini harus tetap dilaksanakan pada saat perjalanan meskipun untuk waktu perjalanan itu tidak seperti sholat qasar.
- Sholat Jamak Takhir
Sedangkan untuk sholat jamak takhir ini dilakukan pada saat sholat kedua yang dijamak dengan sholat pertama, dengan niat:
Ushollii fardlozh zhuhri arbaa rakaaatin majmuuan maal ashri jama takhirin adaa-an lillaahi taaalaa.
Artinya: Saya niat shalat fardhu Dhuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.
Dan untuk sholat maghrib dan isya’ tinggal menyesuaikan niat saja. Untuk tata cara melaksanakan sholatnya pun masih sama seperti sholat jamak taqdim yang membedakan hanyalah pada niatnya saja.
Sholat harus dilakukan dengan tuma’ninah, tenang, dan ikhlas dalam beribadah.
2. Tata Cara Sholat Qasar
Selanjutnya, tata cara sholat di perjalanan juga bisa dilakukan dengan sholat qasar yang mana berarti meringkas jumlah rakaat dalam sholat yang dijalankan.
Contohnya saja seperti waktu sholat dhuhur, ashar, dan isya’ yang dapat dilakukan hanya 2 rakaat saja meskipun sebenarnya adalah 4 rakaat.
Biasanya sholat qasar ini dilakukan pada saat bepergian jauh dan melakukan aktivitas yang padat. Untuk hukum pelaksanaan dari sholat qasar ini sendiri, adalah:
- Jawaz atau boleh jika sudah menempuh jarak perjalanan selama 84 mil atau 80.640 km.
- Sholat ini sangat afdhal jika dikerjakan pada saat sudah melakukan perjalanan dengan jarak 3 marhalah atau lebih yaitu 129,960 km.
- Waktu sholat wajib yang dilakukan bisa dengan cara meringkas yaitu qashar agar sholat tetap dijalankan.
Sedangkan untuk tata caranya sama seperti sholat fardhu pada umumnya hanya saja pembacaan rakaat diringkas menjadi dua.
Dan untuk sholatnya bisa dilakukan dengan melakukan tata cara yang sama pada sholat pada umumnya hanya dilakukan sendiri-sendiri untuk sholat tersebut.
Tata caranya adalah niat, takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, ruku’ dengan tuma’ninah, i’tidal dengan tuma’ninah, sujud dengan tuma’ninah, duduk di antara dua sujud, sujud, berdiri lagi dan menjalankan rangkaian sholat, dan tasyahud akhir serta salam.
Untuk bisa melaksanakan tata cara sholat di perjalanan memang bukan hal yang susah.Akan tetapi, tetap diperhatikan untuk kesucian, waktu, dan tempatnya sehingga bisa dikatakan bahwa sholat tersebut sah.
Pelajari terlebih dahulu sebelum melaksanakan perjalanan sehingga sholat tetap terjaga.