Perbedaan malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran penting diketahui oleh seorang muslim. Pasalnya, kedua peristiwa tersebut menjadi momen yang spesial di kehidupan umat muslim.
Keduanya pun sama-sama berkaitan dengan peristiwa turunnya Al Quran yang menjadi petunjuk hidup bagi manusia di bumi.
Selain itu, yang spesial dari kedua peristiwa tersebut adalah sama-sama terjadi di bulan ramadhan.
Maka, tak heran jika umat muslim sangat menanti-nantikan kedatangan peristiwa tersebut dan menyambutnya dengan penuh suka cita. Semangat inilah yang memicu umat muslim untuk memperbanyak ibadah di bulan ramadhan.
Lalu, apa saja yang membedakan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar?
Dengan mengetahui perbedaan di antara keduanya tentu seoran muslim bisa mengambil hikmah dari masing-masing peristiwa dan mengisi masing-masing momen dengan ibadah dan amalan sesuai yang dianjurkan di dalam agama Islam.
Baca Juga: 12 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qodar yang Sangat Dianjurkan
Apa Saja Perbedaan Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran?
Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar bisa membedakan antara peristiwa Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, seperti definisi dan sejarahnya.
Agar bisa memahami dengan baik masing-masing peristiwa tersebut dan mengetahui perbedaannya, berikut penjelasan singkat terkait dengan keduanya.
1. Definisi Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang penuh dengan kemuliaan dan dikenal dengan malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa segala ibadah dan amalan yang dikerjakan di malam itu nilai pahalanya lebih baik dari bulan-bulan lain yang di dalamnya tidak terdapat Lailatul Qadar.
Allah merahasiakan waktu pasti terkait dengan terjadinya malam Lailatul Qadar ini di bulan ramadhan.
Namun sejumlah hadist shahih, menyebutkan bahwa Lailatul Qadar kemungkinan terjadi di salah sau malam di antara sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.
Banyak yang meyakini bahwa Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi di malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan seperti yang disebutkan di dalam hadist riwayat Bukhori.
Hadist ini berisi sabda Rasulullah SAW yang meminta umatnya untuk mencari Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh hari terakhir ramadhan.
2. Definisi Nuzulul Qur’an
Sementara itu, Nuzulul Quran merupakan satu malam yang merujuk pada malam diturunkannya Al Quran.
Ibnu Katsir di dalam Kitabnya yang berjudul Al-Bidayah wa An-Nihayah menyebutkan bahwa Al Quran turun pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 Masehi.
Penanggalan yang menunjukkan turunnya Al Quran ini didasarkan pada surat Al Anfal Ayat yang ke-14.
Ayat ini menyebutkan pembagian harta rampasan perang yang bernilai seperlima untuk Allah, Rasul dan kerabatnya, orang miskin, anak yatim, dan ibnu sabil. Ayat ini juga menyebutkan tentang hari dimana bertemunya dua pasukan.
Hari yang dimaksud adalah awal dari perang Badar. Perang antara kaum muslimin dan kamu kafir Quraisy ini disebut terjadi di malam hari pada 17 ramadhan.
Artinya, perang tersebut bertepatan dengan malam diturunkunnya Al Quran. Itulah salah satu perbedaan malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran.
3. Proses Turunnya Al Quran
Proses turunnya Al Quran juga merupakan hal lain yang menjadi pembeda antara dua peristiwa tersebut. Beberapa ulama berpeda pendapat tentang turunnya Al Quran dari Lauhul Mahfudz.
Namun, pendapat paling shahih didasarkan pada kitab milik ulama terkemuka bernama Imam Jalaludin Al Suyuthi.
-
Secara menyeluruh
Salah satu pendapat yang cukup mashyur tentang proses turunnya Al Quran adalah bahwa Al Quran turun secara menyeluruh pada saat malam Lailatul Qadar atau disebut dengan jumlatan wahidah.
Inilah yang menjadi dasar banyak umat muslim yang memperingati hari ke-17 ramadhan sebagai malam Nuzulul Quran.
Pendapat ini juga didasarkan pada hadist riwayat Imam at Thabrani dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Al Quran diturunkan ke langit dunia seluruhnya sekaligus pada malam Lailatul Qadar di bulan ramadhan.
Kemudian, dari tempat ini baru disampaikan kepada Rasulullah. Malaikat Jibril yang bertugas untuk menyampaikan ayat-ayat Al Quran ini kepada Rasulullah SAW sebagai wahyu.
Al-Quran disampaikan oleh Jibril secara perlahan-lahan karena Rasulullah SAW adalah seorang yang ummi. Kemudian, memintanya untuk membaca ayat-ayat yang diturunkan secara berulang-ulang.
-
Secara bertahap
Pendapat tentang proses turunnya Al Quran yang menunjukkan perbedaan malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran adalah Al Quran diturunkan secara bertahap.
Lailatul Qadar merujuk pada peristiwa turunnya Al Quran dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia sebelum disampaikan kepada Rasululah SAW dan digabungkan menjadi datu di Baitul Izzah.
Kemudian, malaikat Jibril menyampaikan ayat-ayat Al Quran kepada Rasulullah SAW secara bertahap selama kurang lebih 20 hingga 25 tahun.
Malaikat Jibril menurunkan Al Quran kepada Rasulullah SAW di bumi secara bertahap ayat demi ayat. Turunnya pun di lokasi dan tempat yang berbeda-beda.
Ayat Al Quran pertama yang diturunkan oleh malaikat Jibril adalah Al Alaq ayat yang pertama. Peristiwa ini terjadi saat Rasulullah SAW berada di Gua Hira.
Jika, meyakini pendapat ini, maka Lailatul Qadar menjadi tahapan awal dari peristiwa Nuzulul Quran karena Nuzulul Quran mencakup awal hingga selesai turunnya ayat terakhir Al Quran. Jadi, malam Lailatul Qadar adalah bagian dari Nuzulul Quran.
Baca Juga: Bacaan Doa Lailatul Qadar beserta Arti dan Waktu Terbaik untuk Membacanya
4. Lokasi Turunnya Al-Qur’an
Mengetahui lokasi turunnya Al Quran juga akan memberikan gambaran tentang perbedaan dari dua peristiwa istimewa tersebut.
Lailatul Qadar yang merujuk pada peristiwa diturunkannya Al Quran secara sekaligus terjadi di langit dunia atau sering disebut dengan Baitul Izzah.
Sementara itu, proses awal Nuzulul Quran terjadi di Gua Hira saat Rasulullah menerima wahyu pertamanya, yakni surat Al Alaq ayat 1. Tak heran bila Gua Hira menjadi tempat yang bersejerah bagi seluruh umat muslim di dunia.
Kemudian, ayat-ayat Al Quran yang lain diturunkan di tempat yang berbeda-beda. Saat menurunkan ayat-ayat Al Quran dan mengajarkannya kepada Rasulullah SAW, malaikat Jibril mendatangi Rasulullah dengan berbagai cara.
Adakalanya jibril datang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW dengan wujud aslinya sebagai malaikat dan terkadang merubah wujudnya menjadi seorang laki-laki.
Adakalanya malaikat Jibril juga tidak menampakkan wujudnya karena wahyu tersebut disampaikan kepada Rasulullah melalui mimpi atau suara bising yang menyerupai lonceng.
Mengetahui perbedaan malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran tentu akan membuat seorang muslim lebih paham tentang proses turunnya Al Quran dan mengambil hikmah dari proses tersebut.