Manfaat mudik ternyata cukup banyak, mulai dari menjalin silaturahmi hingga sebagai sarana terapi psikologis. Simak juga manfaat lainnya di sini ya!
Salah satu kebiasaan yang dilakukan masyarakat ketika menjelang hari raya Idul Fitri ialah mudik.
Pada masa inilah transportasi umum penuh sesak, bahkan tiketnya pun terjual habis sebelum memasuki bulan ramadhan. Melihat fenomena yang setiap tahun terjadi ini, sebenarnya ada tidak manfaat mudik itu?
Ini adalah hal yang sangat menarik untuk dibahas. Apalagi kebanyakan orang menganggap bahwa menikmati hari lebaran di kampung halaman lebih afdhol dibandingkan dengan di perantauan.
Tetapi sebenarnya, kalau hendak diperhatikan, mudik itu bukan hanya saat menjelang lebaran saja. Saat liburan sekolah dan tahun baru, ada banyak orang yang lebih memilih untuk kembali ke kampung halamannya.
Hanya saja, karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, puncak dari tradisi mudik biasa terjadi saat perayaan hari raya idul fitri.
Apa Itu Artinya Mudik?
Kalau dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mudik memiliki dua arti dan itu tergantung pada penggunaannya.
Arti yang pertama ialah (berlayar, pergi) ke udik bisa hulu sungai atau pedalaman. Sedangkan arti yang kedua ialah pulang ke kampung halaman (daerah asal).
Sedangkan kalau menyimak dari situs Indonesia Baik, mudik itu sebenarnya adalah singkatan dari mulik disik. Maknanya adalah pulang dulu.
Tafsiran mengenai kata mudik itu sendiri cukup banyak, karena bahkan ada yang menyebutkan berasal dari bahasa Arab, yakni kata al-aud.
Diketahui bahwa kata al-aud ini memiliki arti kembali. Ada juga yang menyebutkan bahwasanya kata mudik ini justru berasal dari bahasa Melayu, yakni kata udik.
Artinya adalah hulu atau ujung. Pada zaman dahulu masyarakat Melayu yang mendiami daerah hulu sungai melakukan perjalanan ke hilir.
Perjalanan ini dilakukan menggunakan perahu atau biduk, dan jika kepentingan mereka sudah selesai dilakukan, barulah masyarakat ini kembali ke daerah hulu pada sore harinya.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, bisa didapatkan kesimpulan mengenai pengertian mudik.
Pengertian itu adalah aktivitas para perantau yang kembali ke kampung halamannya. Dengan demikian, sebenarnya kata mudik tidak ada hubungannya dengan momen lebaran.
Hanya saja, istilah ini sudah mengalami pergeseran makna sehingga sering dipakai untuk menggambarkan fenomena pulang kampung ketika lebaran.
Mengapa Orang Melakukan Mudik dan Apa Manfaat Mudik?
Mudik biasa dilakukan dengan didasari motif berupa konsep Jawa yang umum disebut dengan keluarga kangen.
Maksudnya ialah anggota keluarga yang saling merindukan. Sedangkan inti dari kangen atau rindu ialah desa yang merupakan tempat di mana orang tua berada.
Biasanya, dengan kembali ke kampung halaman, orang-orang akan mengingat dengan masa lalu atau masa kecilnya. Sementara kalau menyinggung tentang manfaat mudik, beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagai Sarana Rekreasi Bagi Keluarga
Ada banyak desa yang menyimpan potensi wisata. Tidak jarang begitu berkumpul dengan anggota keluarga yang bertemu di kampung halaman, acara silaturahmi kemudian dilanjutkan dengan pergi rekreasi.
Rekreasi ini dilakukan dengan berkunjung ke tempat-tempat hiburan, bisa ke pantai, bisa juga ke gunung maupun ke tempat-tempat wisata terdekat lainnya.
Dalam kesempatan ini, biasanya mereka juga pergi dalam rombongan sehingga bisa meningkatkan keakraban dengan anggota keluarga lainnya.
2. Sebagai Terapi Psikologis
Ketika mudik, orang akan menuju ke kampung halamannya. Biasanya, di momen lebaran atau liburan atau momen lain yang membuat banyak orang mudik, anggota keluarga yang sebelumnya terpencar akan berkumpul di satu tempat.
Kondisi seperti ini sebenarnya menjadi terapi psikologis. Yaitu, setiap orang bisa merasa tenang serta bahagia karena sudah bertemu dengan orang-orang tercinta yang sudah lama tidak dijumpainya.
Dalam momen ini pula, pekerjaan yang menjadi rutinitas kesehariannya juga tidak akan dipikirkan.
3. Menjalin Silaturahmi
Salah satu manfaat mudik yang sangat penting dan ini sering dianggap sebagai alasan orang-orang melakukannya ialah untuk menjalin silaturahmi.
Sebagaimana yang sudah diketahui, ketika momen lebaran, orang-orang yang berada di luar kota dan saling terpencar satu sama lain akan berkumpul.
Diantara orang-orang yang merantau tersebut, tidak sedikit diantaranya yang bahkan merupakan anggota keluarga. Sehingga, pada momen seperti ini, handai taulan serta sanak keluarga bisa hadir semua.
Biasanya pada momen ini pula, mereka akan saling mengunjungi bahkan saling bercerita sekaligus makan bersama. Kegiatan seperti ini bisa saja jarang sekali dilakukan di luar hari raya lebaran akibat kesibukan masing-masing.
4. Belajar Menghormati Orang Tua dan Melatih Kesabaran
Kali ini adalah manfaat mudik khusus bagi anak-anak. Dengan mudik, maka orang tua sedang mengajak anak untuk mengunjungi dan bertemu dengan kakek, nenek serta saudara-saudara yang lain di kampung halaman.
Hal ini sebenarnya memberikan pelajaran pada anak di mana orang tua menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua lagi. Caranya ya dengan berkunjung saat lebaran tersebut atau saat momen-momen spesial.
Melalui kegiatan ini, maka anak akan terlatih dengan sendirinya sehingga kelak ketika sudah dewasa mereka sudah terbiasa mengunjungi sanak saudara dan orang-orang yang lebih tua.
Lebih lanjut lagi, perjalanan ke kampung halaman ini sekaligus akan melatih kesabaran mereka.
Pasalnya, untuk bisa sampai ke kampung halaman akan ada banyak hal yang dilalui. Diantaranya adalah mengantre dan macet di jalan karena ada lebih banyak orang yang juga ingin kembali ke kampung halaman.
Fenomena ini tentunya bisa dimanfaatkan untuk membimbing anak supaya bisa menjadi orang yang sabar. Khususnya sabar ketika sedang antre, ketika berdesakan dengan orang lain, ketika sedang macet di jalan dan lain sebagainya.
5. Belajar Bersosialisasi dan Berbagi
Masih seputar manfaat mudik untuk anak, mudik juga bisa menjadi sarana belajar bersosialisasi. Ketika sudah sampai di kampung halaman lebih tepatnya, anak bisa dikenalkan dengan sepupunya dan anggota keluarga lainnya.
Tentunya dalam kesempatan ini, para orang tua bisa membiarkan buah hatinya agar bermain bersama. Dengan begini, anak bisa lebih percaya diri serta tidak mudah takut ketika bertemu dengan orang baru.
Kemudian, mudik juga bisa menjadi sarana untuk memberikan pelajaran pada anak supaya anak tidak enggan untuk berbagi.
Untuk hal yang satu ini bisa dilakukan dengan cara orang tua mengajak anak untuk membeli bingkisan atau oleh-oleh saat akan menuju ke kampung halaman.
Tentunya ini perlu dibarengi dengan memberikan pemahaman dengan cara yang baik dan menyenangkan pada anak. Memang hal ini terkesan sederhana.
Hanya saja, hal ini bisa membuat anak tumbuh menjadi orang yang dermawan dan tidak pelit.
6. Mudik Bermanfaat Bagi Ekonomi Nasional
Sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Badan Kebijakan Fiskal, diketahui bahwa ada tiga manfaat besar mudik bagi ekonomi nasional.
Tentunya hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mengelola tradisi mudik tersebut. Adapun ketiga manfaat yang dimaksud sebagai berikut:
- Arus mudik menciptakan perputaran uang yang cepat serta besar dan nilai uang yang dimaksud bukan hanya berupa uang tunai, namun juga berupa minuman, pakaian, bahan makanan, alata elektronik serta aneka macam barang kebutuhan lainnya
- Tradisi mudik membuat pemerintah mau tidak mau memperbaiki sekaligus menambah infrastruktur agar lebih memadai
- Mudik menjadi salah satu hal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional khususnya melalui peningkatan konsumsi. Alasannya adalah volume pemudik yang besar membuat nilai konsumsi agregat juga besar
Secara sepintas, mudik hanya terlihat sebagai aktivitas rutinan biasa. Namun, melalui penjelasan di atas, sudah terlihat bahwa manfaat mudik sebenarnya cukup besar yang bahkan bisa berdampak pada perekonomian negara.