Mengenal Jihad: Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Keutamaan

Jihad adalah berjuang sungguh-sungguh dengan mengeluarkan seluruh kemampuannya di jalan yang benar. Untuk lebih jelasnya, simak di sini!

Jihad adalah istilah dalam ajaran Islam yang memiliki banyak makna. Sayangnya, banyak yang masih belum memahami apa itu jihad yang sebenarnya.

Kebanyakan masyarakat umum mengartikan jihad hanya sebagai perang mengatasnamakan agama. Padahal, arti jihad yang sesungguhnya tidak sesempit itu, lho.

Sebab, Jihad sebagai bentuk perjuangan di jalan Allah SWT bisa berbentuk lain, misalnya dakwah, menuntut ilmu, dan lainnya.

Simak artikel ini untuk mengetahui makna jihad secara lebih luas dan lengkap! Baca sampai habis, ya Sahabat!

Apa itu Jihad?

Diketahui, asal kata jihad adalah jahada yang bermakna “usaha” atau juhdun yang artinya “kekuatan”.

Ditinjau dari segi bahasa, arti jihad adalah mengeluarkan seluruh kekuatan, kesungguhan, dan kesanggupan di jalan yang benar.

Sementara dari segi istilah, jihad memiliki makna yang sangat luas, karena pada prinsipnya jihad adalah berjuang di jalan Allah. 

Salah satu contoh jihad di jalan Allah adalah mencari nafkah untuk keluarga hingga berperang memerangi kaum kafir yang memerangi Islam.

Untuk lebih jelasnya, Sahabat bisa menyimak makna jihad di bawah ini:

1. Jihad adalah Moral

Dalam buku Panduan Jihad, Untuk Aktivitas Gerakan Islam yang ditulis Hilmy Bakar Almascaty (2001), dijelaskan bahwa jihad adalah seruan untuk melakukan hal ma’ruf dan mencegah kemungkaran.

Menurut bahasanya, jihad juga bisa diartikan sebagai penyerangan, penaklukan, peperangan, menahan hawa nafsu, serta makna lainnya yang serupa.

Selain itu jihad dimaknai sebagai perjuangan moral dan spiritual dalam diri, terutama untuk melawan dan memerangi nafsu dan godaan.

Menurut hadits, jihad melawan nafsu adalah jihad yang paling besar. Dalam konteks ini, jihad yang dimaksud adalah menahan berbuat maksiat, zina, dan lain sebagainya.

Baca juga;  11 Amalan yang Disukai Allah SWT, Apa Saja Itu?

2. Jihad Bermakna Perang

Apakah jihad sama dengan perang? Seperti yang diketahui, akhir-akhir ini makna jihad semakin menyempit dan hanya dimaknai sebagai perang bersenjata atau holy war (perang suci).

Bahkan tidak sedikit yang mengasosiasikan kata jihad dengan aktivitas radikalisme, ekstremisme dan bahkan yang lebih parah adalah terorisme.

Dalam Islam, jihad yang dilakukan dengan perang senjata diperbolehkan ketika umat muslim tengah tertindas dan terancam keselamatannya.

Hal ini seperti yang telah difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS. Al Hajj: 39 yang artinya:

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,

Dengan kata lain, jihad bersenjata dilakukan untuk melindungi diri dari serangan dan ancaman musuh. Jika tidak terancam, umat muslim tidak diperkenankan untuk memulai peperangan.

Sebab, Islam sendiri mengutamakan kedamaian dan mengikuti etika peperangan yang selalu dipegang teguh.

Jadi, perlu diingat bahwa jihad fisik tidak semata-mata mengajak orang lain untuk membunuh dan memerangi kelompok lain.

3. Jihad Berarti Dakwah

Jihad di jalan Allah adalah usaha dengan sungguh-sungguh untuk syiar agama dan menegakkan kalimat Allah. Dalam hal ini jihad juga bisa diartikan sebagai dakwah atau syiar agama.

Jihad dengan jalan dakwah bisa dimaknai sebagai seruan untuk menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam dalam rangka mendapatkan ridho Allah.

Baca juga: 6 Poin Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah Berbagai Bidang

Sejarah Jihad

Sejarah jihad dalam Islam sudah dimulai sejak abad ke-7 di Mekkah dan Madinah pada awal perkembangan Islam.

Mengapa pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jihad yang dilakukan terkesan hanya perang saja?

Pada waktu itu, Islam adalah agama minoritas yang belum diterima di masyarakat, sehingga tidak sedikit kelompok atau golongan yang menentangnya.

Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabat mendapatkan ancaman dan serangan dari kaum kafir.

Inilah kenapa, banyak peperangan yang terjadi di zaman itu, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam harus membela diri dan melindungi Islam.

Dalam jihad ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama para sahabat juga harus mengorbankan harta benda dan jiwanya demi menegakkan agama Islam.

Di samping konteks perang, jihad pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga diwujudkan melalui dakwah untuk menyebarkan agama Islam.

Tujuan Jihad

Setelah membaca makna dan pengertian jihad, Sahabat mungkin penasaran terkait tujuannya. Sebenarnya, kenapa sih jihad harus dilakukan? Nah, adapun tujuan jihad adalah sebagai berikut:

1. Mendapat Ridha dan Rahmat Allah SWT

Secara garis besar, jihad merupakan bentuk usaha sungguh-sungguh sebagai jalan untuk memperbaiki diri sendiri, kelompok, maupun lingkungan di sekitarnya serta membela pihak yang tertindas.

Usaha memperbaiki ini ditujukan untuk meraih kebaikan di jalan Allah SWT. Dalam konteks ini, tujuan utama jihad adalah untuk meraih rahmat dan ridho Allah SWT.

Sebab, setiap upaya meraih kebaikan InsyaAllah akan mendapatkan ridho-Nya. Hal ini seperti yang difirmankan Allah dalam QS. Al Baqarah: 218:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2. Menegakkan & Menjaga Nama Islam

Tujuan lainnya adalah menegakkan dan menjaga nama Islam. Dalam hal ini, jihad diharapkan bisa menegakkan agama Allah AWT diatas kebenaran, keadilan serta akhlak yang mulia.

Penjelasan dari bab ini seperti yang difirmankan Allah SWT dalam QS. Al Anfal:39:

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

Baca juga:   Penuh Jasa! Ini 9 Nama Pahlawan Islam Zaman Nabi dan Setelahnya

Keutamaan Jihad

Sahabat mungkin berpikir bahwa, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukan jihad. Jangan salah, karena Sahabat juga bisa melakukannya, lho.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu bentuk jihad adalah melawan hawa nafsu dari perbuatan maksiat yang bisa dimulai dari diri sendiri.

Adapun keutamaan melakukan jihad ini adalah untuk membentengi diri dari perbuatan tercela dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Terlepas dari hal ini, buku berjudul Inilah Jihad yang ditulis Susatyo Budi Wibowo, disebutkan beberapa keutamaan jihad, diantaranya adalah:

  1. Orang yang berjihad di jalan Allah SWT memiliki kedudukan atau derajat lebih tinggi dibandingkan yang tidak berjihad.
  2. Orang yang terbunuh ketika berjihad di jalan Allah SWT tidak mati melainkan masih hidup.
  3. Orang yang berjihad termasuk golongan orang beriman.

Dapat disimpulkan bahwa jihad adalah berjuang di jalan Allah SWT dengan makna yang sangat luas, termasuk berkorban harta di jalan Allah.

Jihad juga bisa diartikan sebagai perjuangan untuk meraih kebaikan di jalan Allah SWT, yang mana hal ini bisa diinterpretasikan dalam berbagai bentuk dan makna.

Sebagai contoh, jihad meraih kebaikan bisa dilakukan dengan bersedekah dan mengajak orang lain untuk sedekah.

Kini, sedekah tidak hanya dilakukan dengan memasukkan sejumlah uang ke kotak amal. Sahabat juga bisa bersedekah secara online di Yatim Mandiri.

Sebagai lembaga yang amanah, Yatim Mandiri akan memastikan sedekah Sahabat disalurkan dengan tepat.

Jangan ditunda, mari meraih kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT melalui sedekah di Yatim Mandiri!

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top