Ada 3 jenis haji dalam Islam, yaitu haji tamattu, ifrad, dan qiran. Cari tahu penjelasan dan pelaksanaan setiap jenisnya di sini!
Haji merupakan satu dari lima rukun Islam yang ada dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik, untuk melaksanakannya setidaknya sekali seumur hidup. Jenis haji sendiri terbagi menjadi tiga.
Setiap jenisnya memiliki ciri khas masing-masing dan pelaksanaannya pun berbeda. Apa saja perbedaannya dan apa saja 3 jenis haji dalam Islam?
Untuk mengetahui jawabannya, Sahabat bisa membaca penjelasan dalam artikel berikut ini sampai habis!
Jenis Haji dalam Islam dan Pelaksanaannya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jenis haji terbagi menjadi tiga. Ini penjelasannya!
1. Haji Tamattu
Haji Tamattu adalah salah satu dari tiga macam haji yang dapat dilaksanakan oleh umat Islam. Kata “Tamattu'” secara harfiah berarti “bersenang-senang” atau “menikmati”.
Adapun dalam konteks ibadah haji, merujuk pada cara pelaksanaan di mana seorang jamaah menikmati masa antara pelaksanaan umrah dan haji tanpa kewajiban ihram yang berkelanjutan.
Haji tamattu memberikan kelonggaran bagi jamaah karena memungkinkan mereka untuk keluar dari keadaan ihram setelah umrah dan menjalani kehidupan sehari-hari hingga dimulainya haji.
Jamaah juga memiliki waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan Mekah sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji yang memerlukan stamina fisik dan mental.
Ketika memilih haji tamattu, maka pelaksanaan umrah dan haji dalam satu perjalanan memberikan kesempatan memperoleh pahala yang besar karena menjalankan dua ibadah utama dalam waktu yang berdekatan.
Pelaksanaan Haji Tamattu
Pelaksanaan ibadah haji tamattu dimulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan awal Dzulhijjah).
Jamaah memulai perjalanan dengan niat untuk umrah dari miqat (tempat memulai ihram) yang telah ditentukan.
Setibanya di Masjidil Haram, jamaah melakukan tawaf, sa’I dan juga mencukur atau memotong sebagian rambut (tahallul) untuk keluar dari keadaan ihram. Setelah tahallul, jamaah dapat menjalani kehidupan sehari-hari tanpa batasan ihram.
Kemudian, pada 8 Dzulhijjah, jamaah kembali mengenakan ihram untuk melaksanakan haji. Jamaah haji tamattu akan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.
Seperti bermalam di Mina, kemudian wukuf bermalam di Muzdalifah, melontar jumrah, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul kedua.
Setelah menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji, jamaah melakukan tahallul kedua dengan mencukur atau memotong sebagian rambut.
Pada tahap ini, jamaah sepenuhnya keluar dari keadaan ihram dan menyelesaikan ibadah haji dengan tawaf wada’ sebelum meninggalkan Mekah.
2. Haji Ifrad
Haji Ifrad juga menjadi salah satu dari tiga macam haji yang bisa umat Islam pilih. Kata “Ifrad” memiliki asal muasal dari bahasa Arab yang berarti “terpisah” atau “sendiri”.
Dalam konteks ibadah haji, haji ifrad berarti melakukan ibadah haji secara terpisah tanpa menggabungkannya dengan umrah dalam satu rangkaian.
Jenis haji ini biasanya dipilih oleh jamaah yang tinggal di sekitar Mekah atau oleh mereka yang lebih memilih melaksanakan umrah di waktu lain.
Pelaksanaan Haji Ifrad
Pelaksanaan ibadah haji ifrad yang hanya berfokus pada ritual-ritual haji saja, tanpa melakukan umrah sebelumnya dalam masa yang sama.
Jamaah yang memilih Haji Ifrad hanya perlu mengenakan ihram sekali untuk ibadah haji dan tidak diharuskan untuk melakukan umrah terlebih dahulu.
Mereka tetap berada dalam keadaan ihram hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai.
Haji Ifrad menawarkan kesederhanaan dalam pelaksanaan karena jamaah hanya perlu fokus pada ibadah haji tanpa perlu melakukan umrah terlebih dahulu.
Hal ini sangat membantu bagi jamaah yang mungkin memiliki keterbatasan waktu atau fisik.
Selain itu, haji ifrad memungkinkan jamaah untuk mendalami setiap ritual haji dengan lebih khusyuk tanpa merubah niat atau aktivitas tambahan yang terkait dengan umrah.
Bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan Mekah, haji ifrad seringkali menjadi pilihan yang paling praktis dan sesuai dengan kondisi mereka.
3. Haji Qiran
Jenis haji yang terakhir adalah qiran. “Qiran” dalam bahasa Arab berarti “menggabungkan”. Dalam konteks ibadah haji, haji qiran ini menggabungkan pelaksanaan umrah dan haji dalam satu rangkaian ibadah dengan satu niat dan ihram.
Haji qiran memerlukan komitmen yang tinggi karena jamaah harus tetap berada dalam keadaan ihram dari awal hingga akhir pelaksanaan kedua ibadah tersebut.
Pelaksanaan Haji Qiran
Adapun pelaksanaan ibadah haji qiran mengharuskan jamaah memiliki niat untuk melaksanakan umrah dan haji sekaligus dengan satu kali ihram.
Jamaah yang memilih jenis haji ini tidak boleh keluar dari keadaan ihram setelah umrah. Namun, jamaah harus melanjutkan ihram tersebut hingga seluruh rangkaian haji selesai.
Artinya adalah, jamaah harus menjaga larangan ihram selama masa pelaksanaan kedua ibadah ini, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Lalu apa yang membedakan haji qiran dan haji tamattu? Meskipun keduanya adalah jenis haji yang menggabungkan umrah dan haji dalam satu perjalanan, namun sebenarnya punya tata cara yang berbeda dalam pelaksanaannya.
Pada haji qiran, jamaah berniat untuk melaksanakan umrah dan haji sekaligus dengan satu kali ihram.
Setelah mengenakan ihram dari miqat, jamaah melaksanakan umrah terlebih dahulu dan tetap berada dalam keadaan ihram hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai.
Sebaliknya, pada haji tamattu, jamaah memulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, dan niat ihram khusus untuk umrah dari miqat.
Setelah menyelesaikan umrah, jamaah melakukan tahallul, yang berarti mereka keluar dari keadaan ihram.
Beberapa hari kemudian, menjelang pelaksanaan haji, jamaah kembali mengenakan ihram dengan niat khusus untuk haji.
Doa Agar Bisa Berangkat Haji
Berikut adalah bacaan yang bisa kamu lafalkan agar bisa naik haji bersama keluarga.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم
Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin shalatan tuballighuna biha hajja baitikal haram, wa ziyarata habibika muhammadin alaihi afdhalush shalati wassalam fi sihhatin wa ‘afiyah wa bulughil marami wa ala alihi wa sahbihi wa sallim.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah-Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu.
Atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, sert
Salah satu ritual penting dalam ibadah haji, apapun jenis haji yang dilaksanakan adalah penyembelihan hewan qurban pada hari Idul Adha, yang simbolnya mengingatkan umat Islam pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS.
Bagi Sahabat yang ingin haji sekaligus kurban, Sahabat bisa kurban melalui Yatim Mandiri. Kami telah menyediakan berbagai pilihan program untuk Sahabat.
Tak hanya kurban, Sahabat juga bisa sedekah gizi untuk negeri. Program ini didesain untuk menguatkan ketahanan pangan.
Program Sedekah Gizi untuk Negeri memungkinkan Sahabat sedekah daging di hari raya Idul Adha. Yuk, cek program kurban Yatim Mandiri sekarang juga!