Penting membaca doa masuk dan keluar kamar mandi. Dalam sebuah hadits, kamar mandi atau WC menjadi tempat bersarangnya iblis. Simak disini!
Mengikuti sunnah yang disampaikan Rasulullah SAW menjadi bentuk ketaatan seorang muslim kepada Allah SAW. Salah satu sunnah yang sering diabaikan adalah membaca doa masuk dan keluar WC.
Menurut ajaran agama Islam, kamar mandi disebut sebagai tempat tinggal kotor yang paling disukai oleh para iblis. Dengan selalu membaca doa ini, insyaallah akan mendapatkan perlindungan dari godaan syaitan.
Baca juga>>> Doa Ketika Turun Hujan, Waktu Mustajab Berdoa
Hadits Membaca Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi
Pastinya ada banyak sekali aktivitas yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Saat menjalani aktivitas, seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa termasuk ketika masuk atau keluar kamar mandi.
Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari menyebutkan bahwa syaitan memohon kepada Allah untuk diberikan tempat tinggal. Untuk tempat tinggal yang dimaksud tentu seperti anak-anak Adam dan hawa ketika berada di bumi.
“Ya Allah, Adam dan keturunannya Engkau beri tempat untuk tinggal di bumi, maka berilah aku pula tempat tinggal,” kata iblis.
Allah pun kemudian memberikan tempat tinggal untuk iblis. “Tempat tinggalmu adalah kamar mandi.”
Selain itu, pentingnya kedua doa ini juga bisa ditemukan di beberapa ayat yang ada dalam Al Al Quran. Salah satunya yaitu surah Al Muddaththir pada ayat ke 4 dan 5 dengan bunyi sebagai berikut;
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ۗ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ۗ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ۗ
Bacaan Latin: Wa rabbaka fakabbir, wa thiyabaka fathahhir, Wa ar-rujza fahjur.
Artinya: “Dan Tuhanmu mulialah, maka bertasbihlah (kepada-Nya), Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.”
Berdasarkan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa kedua doa ini penting untuk selalu dipraktikkan. Tujuannya untuk mengingatkan bahwa segala aktivitas yang dilakukan meskipun sepele harus diiringi doa. Doa ini juga menjadi ungkapan rasa syukur yang sudah diberikan Allah SWT.
Bacaan Doa Masuk dan Keluar WC dan Artinya
Seperti apakah bacaan doa dan adabnya yang perlu diketahui ketika sedang berada di dalam kamar mandi? Simak bacaan doanya berikut ini!
1. Doa Masuk WC
Sudah dijelaskan bahwa kamar mandi menjadi tempat untuk membuang kotoran yang bersifat najis. Ketidaksucian tempat ini membuat para iblis dan syaitan untuk berkumpul di dalamnya.
Selain terhindar dari godaan syaitan, membaca doa sebelum masuk atau setelahnya membuat aurat kita tidak terlihat olehnya. Bacaan doa masuk dan keluar WC cukup singkat sehingga mudah untuk dihafalkan dan diamalkan.
Amalan ini dibaca ketika ingin membuka pintu yang ada di dalam kamar mandi atau WC. Selain itu, adabnya juga menganjurkan untuk memulai langkah masuk menggunakan kaki terlebih dahulu.
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Latinnya: “Bismillaah, Allaahumma innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaaits.”
“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari jin laki-laki dan jin perempuan.”
2. Doa Keluar WC
Selain masuk kamar mandi, penting juga untuk mengetahui doa setelah keluar WC karena juga diajarkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan doa ini tentu sama seperti sebelumnya yaitu supaya tidak diganggu syaitan sekaligus menjaga kesucian diri.
Apabila sudah menggunakan WC, ucapkan Alhamdulillah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Berikut ini adalah lafadz doanya menggunakan bahasa Arab beserta latinnya:
غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ
Latinnya: “Ghofirokallahu, alhamdulillahil ladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafani.”
“Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan rasa sakit dan menyembuhkanku.”
Artikel pilihan : Bacaan Doa Sujud Syukur dan Cara Mengamalkannya
Keutamaan Mengamalkan Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi
Seperti halnya sunnah lainnya, mengamalkan doa masuk ataupun keluar mandi memiliki banyak keutamaan. Keutamaan yang bisa dirasakan ketika mengamalkan bacaan ini adalah sebagai berikut:
1. Keutamaan Doa Masuk WC
Beberapa hadits menyebutkan bahwa doa memasuki WC sangat penting karena memiliki beberapa keutamaan sebagai berikut:
- Membiasakan diri sendiri supaya selalu mengingat keberadaan Allah SWT di berbagai kesempatan, termasuk ketika memasuki kamar mandi.
- Senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari gangguan syaitan.
- Upaya untuk menjaga kesucian diri ketika memasuki sebuah tempat yang kurang suci.
2. Keutamaan Doa Keluar Kamar Mandi
Doa yang diucapkan ketika ingin keluar dari kamar mandi juga memiliki berbagai keutamaan, diantaranya:
- Mendapatkan pahala karena sudah mengikuti salah satu sunah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
- Sebagai bentuk untuk mengucapkan rasa syukur dan meminta ampunan kepada Allah SAW
- Menyadari bahwa segala aktivitas yang dilakukan termasuk di dalam WC merupakan anugerah.
- Terhindari dari berbagai penyakit yang kemungkinan besar bisa muncul setelah melakukan kegiatan di kamar mandi.
Adab Ketika Masuk ataupun Keluar Kamar Mandi
Melafalkan doa masuk dan keluar WC memang termasuk etika yang sebaiknya diikuti oleh umat muslim. Selain itu, ternyata masih banyak sekali adab lainnya yang tak kalah penting, yaitu:
1. Melangkah Dahulu dengan Kaki Kiri
Setelah membaca doa di depan pintu kamar mandi, hendaknya melangkah dengan kaki kiri terlebih dahulu. Sedangkan jika sudah ingin keluar dari toilet, sebaiknya mendahulukan kaki kanan.
Etika ini juga sudah diajarkan secara langsung oleh Rasulullah SAW dan seharusnya diikuti setiap umat islam. Bahkan sudah diperkuat dalam suatu hadis yang telah diriwayatkan oleh muslim, yaitu:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Muslim, No. 268).
2. Hindari Bersuara Saat di dalam Kamar Mandi
Selain mendahulukan kaki kiri, mengeluarkan suara saat berada di dalam kamar mandi juga tidak diperbolehkan. Terlebih sambil berbincang dengan orang lain selama belum selesai dalam membuang hajat.
Hal seperti ini termasuk salah satu perbuatan yang buruk dan sudah dilarang oleh SWT. Alasannya karena memang toilet bukan menjadi sebuah tempat yang baik untuk digunakan saling berbincang.
Sebagaimana yang sudah pernah disampaikan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma dalam hadis berikut:
أَنَّ رَجُلاً مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ.
“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.” (HR. Muslim)
3. Dilarang Membelakangi dan Menghadap ke Arah Kiblat
Adab selanjutnya yaitu saat membuang hajat tidak diperbolehkan untuk menghadap ataupun menghadap ke arah kiblat. Pastinya juga perlu dipertimbangkan ketika memiliki rencana untuk membangun sebuah rumah.
WC seharusnya tidak dibuat dengan arah menghadap kiblat atau membelakanginya. Seperti yang disampaikan dalam suatu hadis riwayat Bukhari dengan bunyi sebagai berikut:
إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا ، وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا » . قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّأْمَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ ، فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى
“Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan: “ Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari)
4. Hindari Membawa Suatu Benda yang Menyematkan Asma Allah dan Nabi
Apabila sudah menginjakkan kaki ke kamar mandi, sebaiknya tidak membawa benda atau barang apapun. Benda yang dimaksud tentu yang memiliki asma Allah ataupun segala sesuatu yang berkaitan dengan nabi dan rasul.
Bukan hanya itu, mengucapkan bismillah ternyata juga menjadi suatu hal yang sebaiknya dihindari. Ibnu Abidin dalam Al Mawsu’atul Fiqhiyyah menjelaskan bahwa:
Ibnu ‘Abidin mengatakan, andaikan seorang berwudhu di kamar kecil, apakah dianjurkan baginya membaca bismillah dan kesunahan lainnya dari membaca do’a wudhu demi menjaga kesunahan atau meninggalkannya mengingat tempatnya?
Ibnu Abidin memberikan pendapat yang jelas bahwa meninggalkan kesunahan karena sebagian ulama mengutamakan larangan ketimbang perintah.
Pendapat tersebut diperkuat ulama Madzhab Hanbali yang menyebutkan bahwa bismillah wajib diucapkan dalam wudhu. Sedangkan melafalkan dzikir di dalam hati menjadi hal yang tidak dimakruhkan, dan Madzhab Malik berpendapat bahwa dimakruhkan untuk dzikir di kamar mandi.
5. Menyelesaikan Istinja dengan Sempurna
Kotoran manusia termasuk salah satu najis sehingga bisa membuat ibadah yang dijalankan tidak syah. Oleh sebab itu, setelah membuat hajat maka sangat dianjurkan untuk melakukan istinja dengan sempurna.
Istinja yang benar tentunya dilakukan menggunakan air dalam kondisi yang masih bersih. Namun jika berada di daerah tertentu yang sulit mendapatkan air, istinja dapat dilakukan menggunakan batu.
Apabila masih belum ada batu, gunakan daun yang sudah kering dan memiliki jumlah ganjil. Selanjutnya disunnahkan juga untuk melakukan cebok hingga bersih menggunakan tangan kiri. Terkecuali jika tidak memungkinkan menggunakan tangan kiri tentu tidak masalah.
Doa masuk dan keluar WC menjadi sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Perhatikan juga adabnya mulai dari melangkah dengan kaki kiri dahulu dan menyelesaikan istinja. Amalan sunnah tentu memiliki banyak manfaat seperti terhindar dari gangguan syaitan dan perlindungan Allah SWT.