Bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah? Jawabannya diperbolehkan karena anjuran puasa bulan Dzulhijjah itu hukumnya sunnah, jadi apabila tidak dijalankan tidak apa-apa.
Idul Adha 1443 H akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Ada banyak sekali amalan yang bisa umat Islam jalankan pada bulan Dzulhijjah untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Salah satu bentuk amalannya yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah. Bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah?
Seperti yang sudah diketahui, anjuran untuk menjalankan puasa sunnah menjelang Idul Adha sudah tercantum dengan jelas dalam hadist Nabi Muhammad SAW.
Nah, dalam hadist tersebut menyampaikan tentang keutamaan yang diperoleh umat Islam saat menjalankan puasa Arafah dan Asyura.
Bolehkah Puasa Arafah Tanpa Tarwiyah?
Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bermakna bahwa puasa satu hari Arafah tepatnya pada 9 Dzulhijjah mampu menghapuskan dosa 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun setelahnya.
Selain itu, puasa Asyura 10 Muharram juga diharapkan menghapuskan dosa 1 tahun sebelumnya.
Hadist tersebut juga menjelaskan bahwa puasa pada bulan Dzulhijjah terdiri atas puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah 9 Dzulhijjah.
Puasa pada bulan Dzulhijjah memang dipercaya memiliki keutamaan yang sangat luar biasa yaitu menghapuskan dosa setahun lalu dan setahun akan datang.
Untuk pertanyaan bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah? Hal ini diperjelas oleh ceramah Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA.
Beliau mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW membuka peluang 10 hari Dzulhijjah sebagai momentum untuk memperbanyak amalan sholeh.
Beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW juga suka berpuasa pada 9 hari awal bulan Dzulhijjah.
Umat Islam yang menjalankan puasa sunnah Idul Adha akan mendapatkan pahala kebaikan, sedangkan bagi yang tidak menjalankannya tidak apa-apa karena memang tidak diwajibkan.
Ustad Syafiq Riza Basalamah menyimpulkan bahwa mengerjakan puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah tidak masalah.
Hal ini dikarenakan hukum puasa pada awal bulan Dzulhijjah adalah sunnah dan tidak wajib, berbeda dengan hukum puasa Ramadhan sebelum Idul Fitri.
Apa Keutamaan Menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah?
Sudah sedikit dijelaskan sebelumnya bahwa puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki banyak keutamaan. Puasa Tarwiyah merupakan jenis puasa yang dijalankan pada hari ke-8 Dzulhijjah, sedangkan hari ke-9 bulan Dzulhijjah adalah waktu pelaksanaan puasa Arafah.
Dari buku yang berjudul Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa menjelaskan, puasa Tarwiyah dan Arafah ini sama-sama ditujukan untuk memperingati kisah Nabi Ibrahim AS.
Berikut ini ada beberapa keutamaan ketika menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah.
1. Diibaratkan Puasa 1 Tahun Lebih
Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas menyatakan bahwa setiap umat Islam yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan.
Siapapun yang melaksanakannya dengan ikhlas sama saja sedang berpuasa selama satu tahun.
2. Amalan Kebaikan yang Disenangi Allah SWT
Bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah? Diperbolehkan, karena keduanya sama-sama puasa sunnah yang dicintai oleh Allah SWT.
Menurut hadits Bukhari menyatakan bahwa tiada hari yang termasuk amal sholeh yang dicintai Allah SWT, melainkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
3. Menghapus Dosa Lalu dan Akan Datang
Keutamaan lain saat menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah yakni menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Nabi Muhammad SAW selalu menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah untuk menghapuskan dosa sebelum dan sesudahnya.
4. Bebas dari Siksaan Api Neraka
Puasa Arafah merupakan hari untuk membebaskan seluruh hamba dari siksa api neraka.
Hal ini diperkuat dengan hadist Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa tiada hari dimana Allah membebaskan hambanya dari api neraka, melainkan saat hari Arafah.
Amalan Shaleh Bulan Dzulhijjah yang Bisa Dilaksanakan
Bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah? Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa diperbolehkan saja. Untuk memperkuat rasa cinta umat muslim kepada Allah SWT, maka sebaiknya lakukan beberapa amalan penting berikut ini untuk memperbanyak pahala kebaikan sebagai bekal akhirat nanti.
1. Menjalankan Puasa Sunnah
Selain puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Islam juga bisa menjalankan puasa awal bulan Dzulhijjah sebanyak 7 hari. Selain itu, Rasulullah SAW juga sering kali melaksanakan puasa dari shubuh sampai selesai menunaikan ibadah sholat Idul Adha.
Dengan menjalankan ibadah puasa sunnah bulan Dzulhijjah, maka diharapkan Allah SWT akan memberikan ampunan dosa kepada setiap hambanya. Segala hal yang diamalkan ketika bulan puasa juga bisa mendapatkan syafaat bagi siapapun yang menjalankannya dengan ikhlas.
2. Menunaikan Ibadah Haji
Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam yang dirasa mampu secara finansial diharapkan menyisihkan rezekinya untuk menunaikan haji. Seperti yang sudah banyak diketahui, ibadah haji termasuk dalam rukun Islam sehingga wajib dijalankan bagi yang mampu melaksanakannya.
Selain itu, Allah SWT juga memberikan kemudahan untuk menuju surga bagi siapapun yang melaksanakan ibadah haji. Ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa haji mambrur akan mempermudah manusia untuk memasuki surganya Allah SWT.
3. Menunaikan Kurban
Bagi umat Islam yang merasa belum mampu untuk naik haji, maka bisa menyisihkan rezekinya untuk menunaikan kurban. Siapapun yang berkurban dengan ikhlas karena Allah, akan mendapatkan pahala yang sangat luar biasa.
4. Meningkatkan Dzikir
Bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah? Jawabannya diperbolehkan karena hukumnya sunnah. Pada saat menjalankan ibadah puasa sebelum hari raya Idul Adha, umat Islam juga diperintahkan untuk banyak berdzikir kepada Allah SWT.
Dzikir merupakan sarana untuk selalu mengingat Allah SWT. Setiap umat Islam bisa melakukan dzikir dengan membaca kalimat-kalimat pujian Allah seperti tasbih, takbir, tahlil, dan juga tahmid. Jadi, sering-sering tingkatkan dzikir dan lantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
5. Menjalankan Sholat
Umat Islam juga dianjurkan untuk banyak melaksanakan sholat sunnah ketika bulan Dzulhijjah. Terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah saat melaksanakan sholat Idul Adha.
Setelah menjalankan puasa sunnah, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Ada banyak sekali keutamaan yang dijanjikan langsung oleh Allah SWT terutama untuk mendapatkan keberkahan dan pahala kebaikan yang berlipat ganda.
Ingin Menjalankan Puasa Arafah Tetapi Masih Ada Qadha Puasa Ramadhan, Bolehkah?
Puasa Arafah boleh dilaksanakan setiap umat Islam yang memang sudah memenuhi syarat. Bagi umat Islam yang menjalankannya akan mendapatkan ampunan dosa. Lalu bolehkan melaksanakan puasa Arafah ketika hutang puasa Ramadhan belum lunas? Jawabannya tetap diperbolehkan.
Ustad Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan, jika masih memiliki hutang puasa Ramadhan, maka sebaiknya melaksanakan puasa qadha terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan puasa qadha sifatnya wajib, sehingga perlu mengganti hal-hal yang sifatnya wajib.
Namun beliau juga mengatakan bahwa ulama besar tidak mempermasalahkan hal tersebut. Artinya setiap perempuan yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, tetap diperbolehkan melaksanakan puasa sunnah terlebih dahulu. Setelah puasa Arafah, baru puasa qadha bisa dilanjutkan kembali.
Sudah paham bukan jawaban dari pertanyaan bolehkah puasa Arafah tanpa Tarwiyah? Umumnya ulama besar tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena puasa bulan Dzulhijjah sifatnya sunnah. Namun untuk menambah pahala kebaikan, tidak ada salahnya untuk menjalankannya dengan ikhlas.