Ini Amalan Nisfu Syaban Agar Mendapat Pahala Besar

Banyak amalan nisfu syaban untuk menjemput keberkahan serta momen istimewa ini untuk memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah. 

Nisfu syaban merupakan salah satu malam istimewa di mana pintu langit dibuka selebar-lebarnya. Sebagian besar umat Islam mengerjakan berbagai amalan nisfu syaban dan memohon ampunan.

Pada malam ini, Allah dan para malaikatnya turun ke dunia untuk memberikan ampunan, mengabulkan doa, dan memberikan syafaat kepada seluruh umat Nabi Muhammad SAW.

Sebagai umat Islam, hendaknya bulan syaban menjadi motivasi bagi kita untuk bertafakur dan mendekatkan diri pada Allah. Dengan begitu, kita dapat meraih keberkahan dan pengampunan.

Amalan Nisfu Syaban

Dalam berbagai dalil, hadis, dan ayat Al Quran telah dianjurkan bagi manusia untuk mengerjakan kebajikan-kebajikan selama bulan Syaban. Sebab bulan ini adalah bulan yang penuh berkah.

Ada berbagai amalan yang bisa dikerjakan, baik ketika berada di masjid maupun di luar masjid. Melaksanakan amalan-amalan ini menjadi bukti nyata atas cinta seorang hamba pada Tuhannya.

1. Menunaikan Salat Sunnah

Salah satu amalan yang dapat dilakukan selama bulan Syaban adalah melaksanakan salat sunnah. Baik itu salat sunnah sebelum atau sesudah salat fardhu, dhuha, tasbih, tahajud, hajat, atau taubat.

Berdasarkan hadis dalam kitab Fath Al-bari, dijelaskan bahwa salat adalah sebaik-baiknya syariat. Barangsiapa yang ingin melakukannya, lakukan sebanyak-banyaknya. Begitu pula sebaliknya.

قوله صلى الله عليه وسلم: “الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل” قال الحافظ في الفتح” 479/2: صححه ابن حبان   

“Shalat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah.” (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)

Selain salat-salat tersebut, sahabat juga bisa mengerjakan salat tasbih sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Sebagian ulama mengatakan bahwa salat ini lebih utama dari malam nisfu syaban. Salat tasbih dapat dikerjakan pada siang hari, 4 rakaat, sekali salam. 

Pun dapat dikerjakan pada malam hari, 4 rakaat, dua kali salam atau 2 rakaat sekali salam. Pada setiap rakaat, dianjurkan untuk membaca tasbih sebanyak 75 kali.

Niat untuk melaksanakan salat tasbih 2 rakaat (dua kali salam) atau 4 rakaat (sekali salam) adalah sebagai berikut. Perhatikan lafadz jumlah rakaatnya.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

2. Membaca Al-Qur’an

Selama bulan Syaban, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Latihan membaca Al-Quran pada bulan ini dapat menjadi persiapan untuk Ramadhan kelak.

Salamah bin Kahil dalam Kitab Rumaysho mengatakan bahwa dahulu, bulan syaban adalah bulan para qurra’ atau pembaca Al-Quran. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membaca Al-Quran.

Semakin banyak halaman Quran yang kita baca, juga akan mendatangkan banyak pahala. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut.

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910, sahih)

3. Memperbanyak Doa

Amalan nisfu syaban lainnya yang sayang untuk dilewatkan adalah memperbanyak doa. Pada bulan ini, Allah membuka selebar-lebarnya pintu langit untuk menampung doa-doa hamba-Nya.

Baik itu meminta ampunan, pertolongan, rezeki, kesembuhan, dan lain sebagainya. Dalam Quran ayat 186 Surat Al-Baqarah dikatakan bahwa Allah sangat dekat dengan orang yang berdoa.

Allah sangat senang tiap kali hamba-Nya meminta dengan rendah hati sambil menengadahkan tangan. Tidak hanya memberikan janji, Allah juga memberikan pesan melalui ayat tersebut.

Allah meminta kepada setiap hamba-Nya untuk memenuhi perintah-Nya dan beriman kepada-Nya agar selalu berada dalam kebenaran.

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ۝١٨٦

“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

4. Puasa Sunnah

Pada bulan ini, Rasulullah juga mencontohkan kepada para sahabat dengan berpuasa pada bulan syaban. Meskipun termasuk dalam ibadah sunnah, tetapi ibadah ini memiliki nilai tinggi di mata Allah.

Bahkan Rasul pun mengerjakannya selama sebulan penuh, sebagaimana cerita yang dikisahkan Aisyah RA dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

5. Perbanyak Shalawat

Untuk mengisi bulan yang penuh berkah, sahabat bisa memperbanyak salawat di manapun dan kapanpun. Anjuran ini tidak hanya berlaku ketika bulan Syaban saja, tetapi juga di hari biasa.

Semakin banyak kita bersalawat untuk Nabi, maka semakin banyak pula salam penghormatan kita yang sampai kepada beliau. Hal ini tertulis dalam ayat 56 Surat Al-Ahzab.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا  

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Bahkan saking sayangnya Allah kepada Nabi Muhammad SAW, Allah pun bersalawat kepada beliau sebelum turunnya perintah untuk bersalawat. 

6. Perbanyak Istighfar

Amalan nisfu syaban selanjutnya adalah memperbanyak istighfar. Malam Nisfu Syaban merupakan malam pengampunan dosa, sehingga merugilah orang-orang yang tidak beristighfar pada malam ini.

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Allah akan mengampuni segala dosa yang telah diperbuat manusia. Baik itu dosa dari orang-orang yang taat maupun yang sering bermaksiat.

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال يطلع الله الى جميع خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه الا لمشرك او مشاحن

“Allah menghadirkan malam Nisfu Sya’ban kepada semua makhluk-Nya dalam rangka Allah swt mengampuni segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat semua makhluk-Nya tersebut, kecuali orang yang musyrik (menyekutukan Allah) dan musyahin (orang yang menyebabkan permusuhan) (HR Imam Thabrani dan Ibnu Hibban sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Maa Dzaa fi Sya’ban).”

Pun dalam Al Quran ayat 33 Surat Al-Anfal disebutkan bahwa Allah tidak akan mengazab mereka (manusia) selagi memohon ampunan kepada-Nya.

Selain itu, Nabi juga menyampaikan bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan menjadikan untuknya kebahagiaan, jalan keluar, dan rezeki yang tak diduga-duga.

قال النبي صلى الله عليه و سلم: من لزم الاستغفار جعل الله له من كل هم فرجا ومن كل ضيق مخرجا ورزقه من حيث لا يحتسب 

“Nabi Muhammad saw bersabda: Siapa yang melanggengkan istighfar, Allah swt akan menjadikan untuknya, dari setiap kesulitan menjadi kebahagiaan, dari setiap kesempitan menjadi solusi jalan keluar, dan rezekinya dari hal yang tak diduga-duga.”

7. Senantiasa Berdzikir

Setelah salat fardhu atau sunnah, usahakan untuk duduk sejenak dan berzikir. Zikir dalam konteks ini tidak hanya bisa mendatangkan ampunan dari Allah, tetapi juga mendatangkan keutamaan lain.

Mulai dari ketenangan jiwa, mengusir setan, menghilangkan kegelisahan, menerangi wajah dan hati, hingga mendatangkan rezeki. Perintah untuk berzikir ini bahkan sudah tertulis dalam Surat Al-Ahzab.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ۝٤١ وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ۝٤٢ هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا ۝٤٣

“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin.”

Sahabat juga bisa melafalkan zikir di waktu-waktu lain. Seperti ketika sedang berada di perjalanan, berolahraga, berkendara, dan lain sebagainya. 

8. Maafkan Sesama

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam tidak hanya dianjurkan untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Namun juga memaafkan kesalahan sesamanya. 

Kita dianjurkan untuk menghilangkan perasaan-perasaan iri, benci, amarah, dan dengki. Sebab perasaan-perasaan tersebut dapat menjadi penghalang bagi kita untuk mendapatkan keberkahan.

Keikhlasan hati memaafkan sesama dapat menjadi pintu masuknya rahmat Allah SWT. Dengan begitu, dosa-dosa kita dapat diampuni dan doa-doa kita dapat dikabulkan.

9. Salat Jamaah

Amalan nisfu syaban lain yang dapat dikerjakan adalah melangsungkan salat secara berjamaah, terutama salat fardhu.

Dalam hadis riwayat Muslim, Jabir bin Abdullah RA berkata bahwa setiap langkah orang yang menuju masjid, akan dicatat sebagai kebaikan.

“Adalah Bani Salimah pernah berniat untuk pindah di dekat masjid. Ia menambahkan: sehingga kampung mereka menjadi kosong. Tatkala hal ini sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Wahai Bani Salimah, tetaplah di kampung kalian, dan akan dicatat bekas-bekas kalian’. Maka mereka berkata, ‘Setelah itu, kami tidak pernah lagi berniat untuk pindah’.” (HR. Muslim no. 665, 1/462)

Selain itu, salat berjamaah juga dapat membuka pintu-pintu kemudahan terhadap doa-doa yang dipanjatkan. Akan lebih baik pula, jika amalan ini diterapkan juga pada hari-hari biasa.

10. Sedekah

Bagi sahabat yang memiliki rezeki berlebih, juga dapat menyalurkan sebagian rezekinya dengan niat sedekah. Perlu diyakini bahwa Islam mengajarkan sedekah tidak akan membuat miskin.

Sebaliknya, Allah akan mengganti hilangnya harta tersebut dari arah yang tidak diduga-duga. Selama sedekah tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pun bersabda bahwa malaikat memintakan langsung pengganti bagi siapapun yang ikhlas menafkahkan hartanya.

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata, ‘Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya,’ sedangkan yang satunya lagi berkata, ‘Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).'” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)

Rasakan kebahagiaan mengerjakan amalan nisfu syaban dengan membagikan sebagian harta di Laznas Yatim Mandiri. Donasikan sekarang untuk masa depan anak Yatim yang lebih bermakna.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top