Adab makan dalam Islam sudah diajarkan oleh Rasulullah. Umat muslim tinggal menjalankannya sungguh sungguh sebagai upaya lebih dekat dengan Allah SWT.
Rasulullah merupakan teladan umat Islam dalam menjalankan hidup, mulai dari hal terkecil seperti makan dan minum.
Ada adab makan dalam Islam juga minum yang sejak dulu diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW, dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadits shahih untuk dijadikan pedoman.
Jika ada orang tua yang melarang makan dalam kondisi tertentu, sebenarnya sebagian dari larangan itu bukan hanya sekedar upaya disiplin, melainkan sunnah yang memang sudah ada sejak zaman rasulullah.
Penasaran apa saja adab makan dan minum dalam Islam yang perlu diketahui?
17 Adab Makan dalam Islam dan Minum yang Perlu Diketahui
Bagi yang selama ini masih belum paham apa saja adab saat sedang makan dan minum, berikut ini penjelasan beberapa diantaranya.
Lengkap pula dengan sejumlah dalil penguat yang sudah diakui oleh ulama dan diterapkan oleh umat Islam dari masa ke masa.
1. Makanan dan Minuman Halal
Tidak semua makanan dan minuman halal dikonsumsi oleh umat Islam, ada kategori halal yang perlu dijadikan acuan.
Salah satu acuannya adalah halal menurut MUI dimana makanan halal adalah yang disembelih dan diolah dengan menyebut nama Allah SWT.
Di dalam sejumlah ayat Al-Quran dan hadits juga dijelaskan gamblang tentang mana makanan dan minuman yang halal tersebut.
Salah satunya pada Surat Al-Maidah ayat 3 menjelaskan kalau makanan tidak halal meliputi bangkai, daging babi, darah dan daging hewan yang disembelih tidak menyebut nama Allah SWT.
Sama halnya dengan minuman, kategori halal adalah air atau cairan yang tidak mengandung zat yang bisa membuat mabuk atau bisa memabukkan.
Kemudian bukan air yang bisa merusak kesehatan hingga akidah, termasuk juga cairan yang bukan dari benda najis, tidak berasal dari rampasan, atau curian.
2. Cara Menghidangkan
Sebelum makan, adab makan dalam Islam dan juga minum yang perlu diperhatikan adalah cara menghidangkan.
Anjuran makan dengan alas khusus untuk meletakkan makanan yang disebut sufrah, bisa dijadikan acuan.
Namun pada zaman sekarang kebanyakan orang makan di meja makan.
Padahal dalam sebuah hadits shahih riwayat Bukhari nomor 5415 menjelaskan dari Anas RA bahwa Rasulullah tidak pernah makan di atas meja makan maupun sukurrujah.
3. Mencuci Tangan
Bukan saja karena masalah kesehatan yang belakangan menjadi perhatian, sehingga mencuci tangan sangat dianjurkan.
Sejak dahulu, umat Islam sudah dianjurkan mencuci tangan sebelum memulai aktivitas makan.
Kenapa harus mencuci tangan sebelum makan? Alasan utamanya adalah untuk menghindari kuman dan bakteri yang terdapat pada tangan.
Ketika tangan bersih, maka kemungkinan masuknya kuman dan penyebab penyakit ke dalam tubuh dapat dihindari.
Cara mencuci tangan yang benar adalah dengan air mengalir seperti saat berwudhu dan membersihkan tangan sampai ke ruas jari sampai benar-benar bersih.
Berhubung saat ini sudah ada sabun cuci tangan, maka bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan proses cuci tangan tersebut.
Dalam hadits riwayat Ibnu Majah dijabarkan kalau Rasulullah mencuci tangannya sebelum memulai makan dan sesudah makan. Setelah itu, barulah beliau melaksanakan shalat.
4. Membaca Basmalah
Sebelum melakukan aktivitas apapun, membaca basmalah “bismillahirrahmanirrahiim” merupakan anjuran yang perlu diterapkan.
Sesuai dengan beberapa ayat Al-Quran dan juga hadits yang menyerukan manusia untuk menyebut nama Allah SWT sebelum melakukan sesuatu termasuk makan.
Salah satu hadits riwayat Muslim dari Umar bin Abi Salamah menjelaskan.
Ketika dia diasuh oleh Rasulullah, saat akan makan dan tangannya sudah ingin menyantap makanan tersebut Rasulullah memintanya menyebut nama Allah lalu memakan makanan yang ada dengan tangan kanan.
Dengan menjalankan apa yang dianjurkan oleh Rasulullah, pasti akan ada manfaat dan hikmahnya di dunia maupun akhirat nanti.
5. Membaca Doa Sebelum Makan
Selanjutnya adab makan dalam Islam dan juga minum adalah membaca doa yang sudah jelas dan tegas dijelaskan di dalam Islam.
Untuk doa sebelum makan adalah “allahumma baariklanaa fiima razaqtanaa waqinaa ‘adzaabannar”.
Jika lupa membaca doa dan sudah terlanjur makan sesuai hadits shahih riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud dikatakan Rasulullah memerintahkan membaca doa,
“bismillahi awwalu wa akhiru” yang memiliki arti “aku memulai aktivitasku dengan menyebut nama Allah dari awal dan akhir”
6. Makan dengan Tangan Kanan
Anjuran untuk makan menggunakan tangan kanan juga dijelaskan dalam beberapa dalil, salah satunya menjelaskan sabda Rasulullah SAW tentang jangan makan maupun minum menggunakan tangan kiri.
Alasannya adalah karena setan melakukan aktivitas makan maupun minum menggunakan tangan kiri tersebut.
Ditambah juga dengan penjelasan dari salah seorang ulama besar Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Beliau menyebutkan, jika aktivitas makan maupun minum menggunakan tangan kiri mengandung unsur kebencian dan juga masuk kategori menentang syariat Islam.
Baca juga: Berlipat Pahala dan Keutamaan Sedekah Makanan
7. Duduk Tawadhu
Yang dimaksud dengan duduk tawadhu adalah duduk dengan posisi di atas lutut atau bisa juga di bagian atas punggung kaki.
Cara duduk ini juga sudah dipraktekkan oleh Rasulullah dan dijelaskan di dalam Hadits Shahih riwayat Bukhari nomor 5399.
Pada hadits tersebut dikatakan Rasulullah tidak pernah makan sambil duduk dalam posisi bersandar.
Beliau seorang hamba dan akan duduk sebagaimana duduknya seorang hamba.
8. Segera Makan Setelah Dihidangkan
Jangan menunda makan setelah terhidang, tidak menunggu sampai dingin atau terhidang lama.
Bahkan dalam salah satu hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, bahwa mendahulukan makan dianjurkan meskipun sudah mendengar suara adzan.
Kenapa demikian? Alasan utamanya agar saat melaksanakan shalat sudah tenang, tidak memikirkan kondisi perut yang masih kosong akibat lapar.
9. Jangan Ditiup Jika Panas
Dianjurkan untuk tidak meniup makanan saat masih panas, tirulah adab makan dalam Islam dan minum yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Beliau ketika minum akan bernafas tiga kali terlebih dahulu sebelum meneguk minuman.
Selain itu, juga tidak menganjurkan menghirup udara yang ada di dalam sebuah gelas berisi air panas apalagi ditiup.
Hal ini juga berlaku untuk makanan, jika masih dalam kondisi panas dapat ditunggu hingga dingin terlebih dahulu.
Pada sebuah hadits riwayat Ahmad dari Ibnu Luhai’ah dijelaskan bahwa Asma Binti Abu Bakar mendengar Rasulullah bersabda bahwa makanan yang dalam kondisi tidak panas lebih berkah.
10. Sebaiknya Tidak Pakai Peralatan Perak atau Emas
Rasulullah juga tidak menganjurkan makan menggunakan perlengkapan yang terbuat dari perak maupun emas. Sama halnya dengan pakaian dari sutra dan dibaj.
Dalam salah satu riwayat hadits dikatakan kalau hal tersebut adalah untuk golongan orang yang kafir di dunia maupun di akhirat.
Lebih disarankan untuk menggunakan perlengkapan yang terbuat dari kayu saja seperti sendok, garpu, piring, maupun gelas.
11. Jangan Buang Makanan Jatuh
Bagi sebagian orang, ketika makanan jatuh tidak akan dipungut kembali karena dianggap sudah tidak layak dan kotor.
Sedangkan di dalam Islam, mengambil makanan yang sudah jatuh itu dianjurkan namun tetap dengan tata cara mengkonsumsi yang benar setelahnya.
Ada hadits riwayat Tirmidzi yang menjelaskan sabda Rasulullah tentang makanan yang jatuh dan sebaiknya dipungut kembali.
Kemudian dibersihkan dan dibuang bagian kotornya dan dimakan bagian yang masih layak dikonsumsi. Hal itu dilakukan untuk menghindari mubazir dan makanan setan.
12. Usahakan Makan Bersama
Kebiasaan makan bersama ternyata juga menjadi salah satu adab makan dalam Islam yang dianjurkan oleh Rasulullah.
Di dalam Hadits riwayat Abu Dawud nomor 3764 Rasulullah bersabda, bahwa makanlah bersama dan sebut nama Allah ketika melakukannya sehingga umat muslim tersebut akan mendapatkan keberkahan.
Jadi kalau selama ini ada yang cenderung sering makan sendiri di rumah meskipun terdapat anggota keluarga yang lainnya, mulai sekarang usahakan untuk makan bersama di berbagai kesempatan.
Hal ini dilakukan supaya setiap anggota keluarga mendapatkan berkah dari rutinitas makan bersama tersebut, terutama saat dimulai dengan doa bersama dan diakhiri juga dengan berdoa.
13. Tidak Makan Berlebihan
Dalam Surat Al-A’raf ayat 31 Allah SWT berfirman tentang perintah tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Allah tidak menyukai orang yang suka melakukannya dengan berlebihan.
Berlebihan yang dimaksud adalah memasukkan banyak jenis makanan dalam jumlah besar padahal tidak akan habis dimakan oleh satu orang dan akhirnya bersisa dan mubazir.
Jadi sebelum makan, takar terlebih dahulu jumlah makanan yang cukup untuk dikonsumsi.
Lalu tata di piring dengan baik sebelum dikonsumsi. Jadi selama proses makan menjadi lebih nyaman karena dipastikan semua bagian makanan tersebut akan habis.
Baca juga: Macam-Macam Sedekah yang Paling Mudah Dilakukan
14. Berhenti Makan Sebelum Kenyang
Kenapa harus berhenti sebelum kenyang? Salah satu alasannya adalah untuk menghindari kekenyangan yang berlebih dan bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit.
Selain itu, makan terlalu kenyang juga tidak dianjurkan karena dinilai sebagai bagian dari nafsu ketika melihat banyak jenis makanan yang enak dan disukai.
Pada salah satu hadits riwayat Ahmad, Rasulullah menjelaskan kalau isi perut itu sepertiga adalah untuk makanan, kemudian sepertiga lagi untuk minuman, dan sisanya sepertiga untuk bernafas.
15. Jangan Mencela Makanan
Mencela makanan merupakan perbuatan yang tidak baik, apalagi jika disajikan oleh orang lain.
Selain menjadi tidak berkah ketika dikonsumsi, juga dapat merusak hubungan baik karena dianggap tidak menghargai pemberi makanan tersebut.
Rasulullah SAW saja memberikan contoh terbaiknya soal makanan yang tidak disukainya, salah satunya dalam hadits riwayat Muslim.
Beliau tidak pernah mencela makanan apapun yang dihidangkan untuknya.
Ketika Rasulullah suka pada makanan tersebut maka dia akan mengkonsumsinya, sedangkan ketika dia tidak suka maka dia tidak memakannya.
16. Jangan Menyisakan Makanan
Menyisakan makanan adalah kegiatan yang mubazir dan orang yang mubazir adalah temannya setan.
Oleh karena itu, hindarilah menyisakan makanan setelah makan. Kalaupun sudah kenyang, usahakan jeda dan mengkonsumsinya kembali sampai habis.
Alasannya adalah supaya berkah di dalam makanan tersebut dapat tetap sampai kepada yang memakannya.
17. Membaca Doa Setelah Makan
Jangan lupa dengan adab makan dalam Islam terakhir, yaitu membaca doa setelah makan yaitu “Alhamdulilahilladzii atha’amanaa wa saqaanaa wa ja’alnaa muslimiin”.
Dengan membaca doa setelah makan, membuat nikmat makan menjadi lebih terasa dan keberkahan dari setiap makanan yang masuk juga menjadi milik umat muslim tersebut.
Apa yang Terjadi Jika Adab Makan dalam Islam tidak Dilaksanakan?
Rasulullah SAW mengajarkan berbagai hal baik untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia, begitu juga untuk masalah makan.
Jika adab ini tidak dilakukan, maka akan banyak hal negatif yang menjadi dampaknya seperti:
1. Gangguan Kesehatan
Kemungkinan mendapatkan gangguan kesehatan akan sangat besar, misalnya dengan tidak mencuci tangan sebelum makan.
Ketika tangan kotor dan kuman bersarang di sana, lalu seseorang langsung makan otomatis kuman akan masuk ke dalam tubuh lalu menyerang sistem kekebalan tubuh menyebabkan penyakit.
Beberapa contoh penyakitnya adalah penyakit pada saluran pencernaan dan kandung kemih.
Sama halnya ketika makan secara berlebihan, sistem pencernaan akan bekerja ekstra keras dan berdampak penurunan kemampuan kerja dari sejumlah organ dan penyerapan nutrisi terganggu.
2. Merusak Hubungan Antar Manusia
Orang yang tidak menerapkan adab saat makan, seperti tidak membaca doa hingga suka mencela makanan yang disajikan, tentu akan membuat penilaian buruk dari orang lain terhadap dirinya.
Bisa saja hubungan yang sebelumnya baik menjadi rusak karena tidak adanya adab makan yang diterapkan.
Baca juga: Yuk Cari Tahu Hukum Sedekah Melalui Online dan Lainnya
3. Tidak Mendapatkan Berkah dari Allah SWT
Allah SWT sangat menyukai hambanya yang menjalankan perintah dan menghindari segala yang dilarang-Nya.
Hal ini juga termasuk soal bagaimana adab saat makan yang perlu diterapkan.
Jika orang tidak menerapkannya, tentu ada konsekuensi yang didapatkan. Salah satunya tidak mendapatkan berkah dari Allah SWT atas apa yang dikonsumsi tersebut.
Jangan abaikan penerapan adab makan dalam Islam maupun minum yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah.
Sama halnya dengan bersedekah dan berdonasi yang juga bisa dilakukan melalui Yayasan Yatim Mandiri. Lakukan untuk diri sendiri demi mendapatkan keberkahan Allah SWT.