Wakaf khairi tergolong jenis wakaf berdasarkan objeknya yang pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat luas. Simak contoh, manfaat dan dasar hukumnya disini!
Memberikan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain merupakan hal yang cukup membanggakan.
Salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan melakukan wakaf khairi. Dengan melakukan wakaf, maka tanpa sengaja bisa membantu untuk mengurangi beban orang lain.
Wakaf umum khairi bersifat likuid sehingga mudah digunakan dan menjadi kekuatan ekonomi untuk mensejahterakan dan memberdayakan umat.
Melaksanakan wakaf umum akan membuat harta menjadi kekal dan mengalirnya pahala berlipat, sehingga bisa sebagai sumber manfaat bagi orang banyak.
Pengertian Wakaf Khairi atau Wakaf Umum
Wakaf umum merupakan salah satu jenis wakaf yang pemanfaatannya murni 100% digunakan untuk kepentingan umum.
Selain itu, waktu pemanfaatan harta benda yang sudah diwakafkan akan terus berlanjut tanpa ada batas-batas tertentu atau bisa dikatakan disesuaikan dengan kebutuhan.
Jenis wakaf umum menjadi wakaf yang sejalan dengan hadist rasul karena dijalankan langsung oleh para sahabat seperti Umar bin Khatab.
Tujuan dilaksanakan wakaf umum yaitu untuk mensejahterakan umat melalui hasil kebun yang dimiliki dan dikelola saat itu.
Pemanfaatan dari wakaf umum sendiri sifatnya tidak terbatas pada aspek ataupun pihak tertentu. Semua aspek pada wakaf tujuannya sama untuk membantu meringankan kesulitan orang banyak.
Wakaf umum bisa digunakan dalam aspek pertahanan, jaminan sosial, keamanan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Contoh Wakaf Umum yang Banyak Terjadi di Masyarakat
Pada umumnya wakaf umum merupakan jenis wakaf yang kebaikannya akan terus menerus digunakan dan bersifat tahan lama.
Pihak yang nantinya akan memberikan barang wakaf (wakif) memberikan syarat kepada masyarakat yang menerimanya untuk menyebar manfaat dalam jangka waktu lama.
Contoh pelaksanaan wakaf umum yaitu, bapak Amir merupakan seorang pedagang yang terkenal sangat kaya raya di kampungnya.
Beliau merasa sangat miris melihat para warga yang sedang sakit harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan pengobatan.
Akhirnya beliau memutuskan untuk membangun sebuah klinik kesehatan yang didirikan di atas tanahnya sendiri.
Beliau juga memberikan fasilitas kesehatan lengkap dalam klinik, kemudian menyuruh kerabatnya yang berprofesi sebagai dokter untuk berjaga di klinik tersebut.
Di depan para pejabat desa dan seluruh masyarakat, bapak Amir mengatakan telah mewakafkan klinik kesehatan itu untuk kepentingan masyarakat.
Beliau berharap agar masyarakat bisa bersama-sama menjaga dengan baik klinik tersebut dan menggunakannya untuk kemaslahatan masyarakat.
Jenis wakaf yang dilakukan oleh bapak Amir tergolong wakaf khairi yang sifat kebaikannya bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
Harta benda yang bisa diberikan untuk wakaf umum lainnya seperti sekolah, hutan, sumur, masjid yang tentu saja bisa membentuk kesejahteraan masyarakat.
Manfaat Melakukan Wakaf Umum
Setelah mengetahui pengertian dan contoh dari wakaf umum, mari lanjut pada pembahasan berikutnya tentang manfaat melaksanakan wakaf umum.
Manfaat yang diterima tidak hanya bagi penuerima wakaf, tetapi juga akan dirasakan oleh wakif atau orang yang memberikan wakaf.
1. Pahala Terus Mengalir Hingga Wakif Meninggal Dunia
Ketika seseorang telah memutuskan untuk memberikan wakaf, maka tentunya akan mendapat balasan pahala yang begitu banyak.
Bahkan ada hadist yang mengatakan bahwa seseorang yang memberikan sedekah saja akan mendapatkan 10x lipat nilai kebaikan.
Namun, pahala yang diperoleh dari melakukan sedekah hanya akan diperoleh saat itu saja. Besoknya, lusa atau beberapa tahun kemudian tidak ada lagi pahala yang diterima bagi orang yang melakukan sedekah.
Bagaimana dengan orang yang melaksanakan wakaf khairi?
Seseorang yang melakukan wakaf akan mendapatkan pahala besar, tidak hanya ketika saat memberikan wakaf. Pahala akan terus mengalir bagi wakif hingga puluhan tahun bahkan sampai kiamat dunia akan tiba.
2. Menciptakan Kebahagiaan yang Sejati
Ada istilah yang mengatakan bahwa kebahagiaan akan datang ketika seseorang merasa bahagia ketika melihat orang lain bahagia.
Apalagi jika kebahagiaan orang lain itu terjadi karena hal yang sudah dilakukan oleh diri sendiri bagi orang tersebut.
Ketika perasaan tersebut muncul, maka seolah-olah ada satu bagian dalam diri yang terpenuhi. Kondisi itulah yang dinamakan dengan kebahagiaan sejati.
Wakif akan mendapatkan pahala kebaikan sekaligus ketenangan jiwa yang selalu membuatnya merasa bahagia.
3. Kualitas Pendidikan Menjadi Lebih Baik
Manfaat satu ini akan dirasakan oleh masyarakat yang mendapat bantuan wakaf berupa sekolah.
Dengan memanfaatkan dana yang diperoleh dari harta benda wakaf, maka kualitas pendidikan masyarakat akan menjadi lebih baik lagi.
Dana wakaf juga bisa dijadikan sebagai bentuk beasiswa. Hal ini akan dirasakan oleh para orang tua yang mengalami kesulitan ekonomi untuk membiayai sekolah anaknya.
Dengan harta benda wakaf, akan memberikan kesempatan sama setiap anak untuk mengembangkan dirinya.
4. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Seperti halnya bapak Amir yang mewakafkan harta bendanya untuk membangun sebuah klinik kesehatan, tentunya manfaat wakaf dirasakan banyak orang.
Tidak hanya akan meningkatkan angka kesehatan, tetapi juga tercipta fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyarakat.
Masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan pengobatan. Dengan adanya klinik kesehatan, maka mendorong angka kematian pasca bersalin semakin berkurang, menurunnya angka stunting dan harapan hidup masyarakat menjadi lebih meningkat.
Hukum Dasar Wakaf Khairi di Indonesia
Wakaf umum tergolong jenis wakaf yang didasarkan atas objek tujuan. Jika secara garis besar, wakaf berdasarkan objeknya dibagi menjadi dua yaitu wakaf ahli dan wakaf khairi.
Wakaf ahli merupakan wakaf yang ditujukan untuk saudara atau kerabat sendiri, sehingga tidak dirasakan oleh masyarakat umum.
Sedangkan wakaf umum diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat luas, seperti bangunan, tanah, masjid dan masih banyak lagi. Dasar hukum wakaf di Indonesia merujuk pada Al-Qur’an dalam QS. Al-Hajj ayat 77 dan juga QS. Ali Imran ayat 92.
Tidak hanya dituangkan dalam Al-Qur’an, tetapi juga dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 yang membahas mengenai pelaksanaan wakaf.
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2004 membahas mengenai hukum positif pelaksanaan wakaf di Indonesia.
Dalam Undang-Undang perwakafan juga membahas Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang memiliki tugas sebagai lembaga negara independen.
Badan Wakaf Indonesia berhak mengurus, mengelola dan berusaha untuk memajukan pelaksanaan wakaf di Indonesia.
Syarat Melakukan Wakaf Khairi yang Penting untuk Dipahami
Sebelum memutuskan untuk memberikan wakaf, maka sebaiknya perhatikan beberapa hal penting yang harus dipenuhi sebelum melakukan wakaf.
Jadi setidaknya pertimbangkan dengan matang tujuan wakaf agar manfaatnya bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
1. Wakif (Pihak Pemberi Wakaf)
Wakif hendaknya memiliki akal yang sehat, memiliki harta dan tidak berada dibawah jeratan hukum. Seorang wakif sebaiknya juga merdeka dan tidak memiliki tekanan apapun.
2. Mauquf (Harta)
Harta yang diberikan untuk wakaf sebaiknya memiliki nilai, berwujud, benda halal dan sebelumnya memang sudah dimiliki oleh wakif. Selain itu, wakif juga harus terbuka mengenai asal harta benda yang nantinya akan diwakafkan.
3. Mauquh Alaih
Penerima wakaf memang perlu tegas dalam mengikrarkan wakaf, digunakan untuk ibadah dan kepentingan umum. Mauquh Alaih juga mampu menjelaskan rencana penggunaan harta wakaf untuk kedepannya.
4. Shighat
Akad yang diikrarkan nantinya bisa berupa lisan maupun tulisan dari wakif. Akad tidak terbatas waktu, tidak bisa dibatalkan dan juga tidak diikuti syarat bathil.
Sudah paham mengenai pengertian, contoh dan manfaat dari wakaf khairi? Jenis wakaf memang pada umumnya dilaksanakan bagi orang yang memiliki harta benda lebih dengan tujuan untuk mensucikannya. Meskipun begitu, pemberian wakaf juga perlu dipastikan digunakan bagi kepentingan banyak orang.