Pahala zakat dapat diperoleh dengan sempurna jika Sahabat menunaikan adab membayar zakat. Apa saja adabnya? Cari tahu adab berzakat di sini.
Membayar zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya.
Islam mengatur tata cara pembayaran zakat secara terperinci. Selain itu, Islam juga mengajarkan adab membayar zakat.
Mengikuti adab-adab tersebut akan menyempurnakan pahala zakat yang Sahabat peroleh.
Selain itu, melaksanakan adab dalam membayar zakat juga akan memaksimalkan manfaat zakat.
Tata Cara Membayar Zakat
Seperti juga ibadah lain dalam Islam, tata cara pembayaran zakat diatur dengan sangat mendetail. Semua tata cara ini perlu ditaati.
Jika tidak, maka harta yang Sahabat keluarkan tidak akan dinilai sebagai zakat.
Apa saja tata cara membayar zakat?
- Niat: Ketika mengeluarkan zakat, muzakki harus mengucapkan niat dalam hati maupun dilafalkan. Niat zakat dapat ditujukan untuk diri sendiri, anak, istri, dan seluruh keluarga.
- Waktu mengeluarkan zakat: Zakat harus dibayarkan pada waktunya. Zakat fitrah dikeluarkan antara awal Ramadhan hingga sebelum waktu shalat Idul Fitri dan zakat mal bisa kapan saja.
- Besaran Zakat: Nilai zakat yang dikeluarkan harus sesuai dengan ketentuan. Contohnya, zakat fitrah sebesar 2,5 kg dan zakat emas sebesar 2,5% dari harta yang telah mencapai nisab.
- Penyerahan Zakat: Zakat dapat diserahkan langsung kepada mustahik. Namun, penyerahan ini bisa dilakukan melalui amil zakat.
Adab Membayar Zakat Sesuai Ajaran Islam
Selain harus mengikuti tata cara di atas, Sahabat juga perlu memperhatikan adab atau etika dalam membayar zakat. Apa saja adab berzakat? Sahabat dapat menyimaknya di sini.
1. Bayar Zakat Secara Diam-Diam dan Tidak Riya’
Salah satu etika membayar zakat adalah membayarnya secara diam-diam. Islam menganjurkan muzakki untuk menyembunyikan pembayaran zakat mereka.
Anjuran ini tersurat dalam QS Al Baqarah ayat 271. Mengeluarkan zakat secara sembunyi-sembunyi dapat menghindarkan muzakki dari sifat riya’. Sifat ini dapat menghapus amal mereka.
2. Bayarkan Diwaktu yang Tepat
Adab membayar zakat yang kedua adalah dibayarkan pada waktu yang tepat. Mereka yang telah mampu mengeluarkan zakat sebaiknya segera membayar zakat saat waktunya sudah tiba.
Bersegera dalam membayar zakat dapat menghindarkan muzakki dari kegagalan membayar zakat karena terhalang suatu hal. Jika hal ini terjadi, maka ia akan mendapat dosa.
Selain itu, bersegera dalam membayar zakat dapat membahagiakan mustahik. Sikap ini juga menunjukkan rasa bahagia Sahabat dalam mentaati perintah Allah SWT.
3. Bayar Zakat Ketika Sudah Mencapai Haul dan Nisab
Pembayaran zakat harus dilakukan saat sudah mencapai haul dan nisab. Dengan kata lain, muzakki harus membayar zakat sesuai perhitungan yang benar dan selama batas waktunya.
Ia perlu memahami nilai nisab setiap harta yang dimilikinya. Hal ini karena nisab setiap jenis harta tidaklah sama.
Sehingga, besaran zakat pun berbeda-beda untuk zakat mal/emas, binatang ternak, dan pertanian. Selain itu, kadarnya juga berbeda-beda. Sehingga, Sahabat harus teliti dalam menghitung zakat.
4. Berikan Zakat kepada Orang yang Tepat
Zakat harus diberikan kepada orang yang tepat atau benar-benar membutuhkan. Sehingga, zakat tersebut benar-benar bermanfaat bagi mereka.
Sahabat dapat memberikan zakat ini kepada saudara atau tetangga yang pantas menerimanya. Mendahulukan orang-orang terdekat dalam pemberian zakat sangatlah dianjurkan.
Hal ini karena Sahabat sangat mengetahui keadaan mereka. Pemberian zakat kepada orang terdekat juga dapat mempererat silaturahmi.
Setelah semua orang terdekat memperoleh zakat, Sahabat dapat menyerahkan zakat kepada orang lain. Pemberian ini bisa diserahkan kepada masjid setempat atau badan zakat terpercaya.
5. Hindari Mengungkit-Ungkit Zakat yang Sudah Dibayarkan
Etika mengeluarkan zakat yang kelima adalah tidak boleh mengungkit zakat yang telah dibayarkan. Perbuatan tersebut menunjukkan ketidak ikhlasan dan rendahnya akhlaq muzakki.
Keikhlasan adalah poin penting dalam melaksanakan ibadah, termasuk pembayaran zakat. Tanpa rasa Ikhlas, Allah SWT tidak akan menerima amal ibadah seorang mukmin.
Oleh karena itu, zakat yang telah diberikan kepada mustahik tidak boleh diungkit. Sahabat juga tidak boleh mengharap pujian, sanjungan, dan balasan dari mereka.
6. Membayar Zakat Terang-Terangan dalam Kondisi Tertentu
Pada kondisi tertentu, diperbolehkan untuk membayar zakat secara terang-terangan. Situasi seperti apakah yang dimaksud?
Salah satu kondisi ini adalah ketika ada mustahik yang meminta zakat secara terang-terangan di depan orang lain. Sehingga, sahabat terpaksa memberi zakat dengan dilihat orang lain.
Selain itu, pemberian zakat secara terbuka juga diperbolehkan jika ditujukan untuk memberi contoh kepada orang lain. Namun, perilaku ini harus benar-benar bebas dari riya’ dan al mann.
7. Zakatlah dengan Harta Terbaik
Adab membayar zakat yang ketujuh adalah memberi harta terbaik saat berzakat. QS Al Baqarah ayat 267 mengajarkan kaum mukminin untuk mengeluarkan harta yang baik di jalan Allah.
Sehingga, saat berzakat, Sahabat harus mengeluarkan harta terbaik dan paling disukai. Contohnya, gunakanlah beras berkualitas tinggi saat membayar zakat fitrah.
8. Menganggap Zakat yang Dibayarkan Sebagai Hal Kecil
Adab yang terakhir adalah tidak membesar-besarkan zakat yang telah dibayarkan. Anggaplah harta yang dikeluarkan untuk zakat memiliki nilai yang kecil di hadapan Allah SWT.
Dengan demikian, Sahabat akan terhindar dari sifat ‘ujub atau terlalu kagum pada diri sendiri. Sifat ini adalah salah satu sifat yang tidak disukai oleh Allah.
Bayar Zakat Mudah di Yatim Mandiri
Pada beberapa kasus, seorang mukmin hidup dikelilingi oleh tetangga dan saudara yang tidak tergolong sebagai mustahik. Jika hal ini terjadi, maka zakat sebaiknya disalurkan lewat lembaga amil zakat.
Penyaluran zakat melalui lembaga amil zakat harus dilakukan melalui badan yang benar-benar amanah. Jika Sahabat bingung dalam mencari lembaga zakat terpercaya, Sahabat dapat memilih Yatim Mandiri.
Lembaga ini memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman dalam menyalurkan zakat. Zakat yang disalurkan oleh Yatim Mandiri dijamin sampai pada orang-orang yang pantas, contohnya anak yatim.
Sudah tak terhitung jumlah anak yatim yang mendapat bantuan pendidikan dan pengembangan diri dari Yatim Mandiri. Selain itu Lembaga ini juga memiliki program bantuan sumur bor, Palestina, kesehatan, dll.
Adab membayar zakat harus ditaati agar harta yang dikeluarkan menjadi amal ibadah. Sahabat dapat berzakat melalui program Zakat Yatim Mandiri jika ingin membayar zakat secara diam-diam.