Surabaya, YM News – Pada tahun 2022 ini Yatim Mandiri memasuki usianya yang ke-28 tahun. Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yang sejak awal fokus pada usaha untuk memandirikan yatim dhuafa di Indonesia, Yatim Mandiri telah melahirkan berbagai macam program-program kemandirian yang sampai saat ini turut berkiprah dalam membantu yatim dhuafa di negeri ini untuk bisa berdiri dengan tegap dikaki sendiri.
Salah satu program kemandirian yang paling mencolok adalah Mandiri Entrepreneur Center. Mandiri Entrepreneur Center atau MEC yang berdiri sejak tahun 2007 ini adalah sebuah program inkubasi lifeskill yang mengajarkan pada yatim dhuafa pasca SMA cara untuk bisa mandiri dan bermanfaat bagi orang lain. Program kemandirian MEC dikemas dalam rangkaian proses pembelajaran 1 tahun yang benar-benar menerapkan aplikasi praktis supaya adik-adik yatim bisa memasuki dunia usaha sebagai sosok yang mandiri.
MEC saat ini tersebar di 5 kota yakni Surabaya, Jakarta, Semarang, Sragen dan Palembang dengan program study meliputi Manajemen Zakat, Digital Preneur, Desain Grafis, Akuntansi, Manajemen Bisnis, Administrasi Perkantoran dan Kuliner. Sejak berdiri tahun 2007 lalu hingga saat ini MEC telah meluluskan lebih dari 1.700 alumni yang kini telah tersebar diberbagai wilayah di Indonesia sebagai sosok-sosok muda yang berprestasi.
Pada kesempatan ini, Sabtu, 18 Juni 2022, Yatim Mandiri merilis buku dengan judul Jejak-jejak Kemandirian. Buku ini adalah rangkuman kisah proses kemandirian para alumni Mandiri Entrepreneur Center (MEC). Sebanyak 17 kisah sukses para alumni MEC diceritakan dengan detil dan apik. Sehingga bisa menambah semangat para pembaca. Mulai bagaimana kehidupan para anak yatim setelah sang ayah meninggal, bagaimana mereka mengenal MEC, sampai bagaimana kehidupannya setelah lulus masa pendidikan di MEC.
Dalam launching buku ini hadir M. Arief, Kepala Mandiri Entrepreneur Center dan mewakili alumni yang berprestasi hadir pula Nurul Khasanah, Saifan Nuha dan M. Najih. M. Arief menjelaskan bahwa buku adalah dokumentasi yang memuat informasi dan inspirasi bahwa yatim bukanlah halangan untuk berprestasi.
“Selain itu, Yatim Mandiri juga ingin lebih mengenalkan berbagai prestasi yang telah kami capai dalam usaha memandirikan yatim dhuafa selama ini. Sehingga pihak luar lebih percaya pada kami. Dalam buku Jejak-jejak Kemandirian ini baru segelintir alumni berprestasi yang bisa kami tampilkan. Semoga kedepan akan ada kesempatan yang lebih baik lagi,” tutur M.Arief.