Orang-orang terdahulu memiliki perhatian luar biasa kepada bulan Ramadhan. Bahkan para sahabat selama enam bulan sebelum bulan Ramadhan selalu memanjatkan doa kepada Allah ta’ala agar mereka disampaikan di bulan Ramadhan.
Kemudian di enam bulan setelahnya mereka berdoa agar mereka dipertemukan dengan bulan mulia ini. Hal semacam ini tentu merupakan bukti kuat akan antusias mereka dalam menggapai pahala yang besar dengan melakukan ibadah-ibadah selama bulan Ramadhan.
Terkhusus aktifitas membaca al-Quran, mereka memiliki perhatian khusus dibandingkan dengan bulan-bulan selain Ramadhan. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sosok yang paling dermawan. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menjumpainya untuk mengajarinya al-Quran. Jibril menemui beliau di setiap malam Ramadhan untuk mengajarinya al-Quran. Maka ketika Jibril menjumpainya, beliau adalah orang yang paling dermawan, lebih dari angin yang bertiup”.
Selain mempelajari dan membaca al-Qur’an di malam-malam bulan Ramadhan, Ramadhan juga disebut bulannya al-Qur’an karena tepat di bulan Ramadhan al-Qur’an diturunkan oleh Allah ta’ala kepada manusia.
Sebagaimana firman Allah ta’ala: “Bulan Ramadhan itulah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an yang menjadi petunjuk bagi manusia, dan menjadi keterangan-keterangan dari petunjuk itu dan membedakan antara yang hak dan yang bathil. Maka barang siapa diantara kamu melihat bulan itu hendaklah ia berpuasa”. (Qs. al-Baqarah: 185).
al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling agung dan akan terus nampak hingga akhir zaman.
Keberkahan al-Quran nampak jelas dengan adanya riwayat-riwayat yang mengabarkan akan keutamaan dan keistimewaannya. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup seorang muslim, obat dari segala penyakit badan dan hati, dan banyak keistimewaan lainnya.
Dalam rangka mengamalkan dan mentadaburi para sahabat terdahulu dalam mengamalkan al-Qur’an di bulan Ramadhan, Yatim Mandiri menggelar kegitan Indonesia Gemar Mengaji (IGM). Indonesia Gemar Mengaji (IGM) adalah sebuah kolaborasi nasional mengajak segenap lapisan masyarakat mengaji bersama selama bulan Ramadhan melalui media online. Direncanakan kegiatan ini akan melibatkan 5.000 peserta mengaji selama bulan Ramadhan yang terdiri dari anak-anak binaan Yatim Mandiri, karyawan, donatur, influencer, mengajak serta masyarakat umum untuk berpartisipasi.
Selain mengamalkan dan mentadaburi, Indonesia Gemar Mengaji (IGM) mempunyai harapan agar semua peserta termotivasi dan mampu memanage diri untuk beribadah secara maksimal hususnya ibadah membaca al-Qur’an selama bulan Ramadhan.
Teknis pelaksaan Indonesia Gemar Mengaji (IGM) ini sangatlah mudah seluruh masyarakat bisa mengikuti Indonesia Gemar Mengaji (IGM) hanya dengan mengunggah video mengaji berdurasi 1 menit di social media, dan memention instagram atau sosial media Yatim Mandiri.
Indonesia Gemar mengaji (IGM) ini merupakan agenda tahunan Yatim Mandiri di bulan Ramadhan, tentu saja untuk mensyiarkan Al-Qur’an dan meramaikan bulan Ramadhan. Tepatnya sejak Ramadhan 2020 lalu Yatim Mandiri melauchingkan program ini.
Peluncuruan program ini karena adanya pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) termasuk ibadah atau mengaji di masjid. Dengan pemberlakuan ibadah dari rumah aja membuat Ramadhan tahun 2020 lalu terasa berbeda dan hampa.
Semua masyarakat dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan cepat sebagai dampak adanya pandemi. Keadaan ini adalah tantangan, dan dari latar belakang tersebut Yatim Mandiri mengadakan program mengaji secara virtual, untuk memeriahkan Ramadhan di jagad maya dengan tidak mengurangi esensi ibadahnya.
Akibat pandemi yang terus berlanjut, kita dituntut untuk beradaptasi bukan pada aspek kesehatan saja, tapi juga dengan kemunculan berbagai macam teknologi yang berkembang pesat. Tentu kita harus bisa beradaptasi dengan fenomena ini dan harus bisa memanfaatkan teknologi dengan hal-hal positif, termasuk dengan mengaji di media sosial.
Indonesia Gemar Mengaji ini menjadi wadahnya untuk memanfaatkan, termasuk dengan meramaikan ibadah di bulan Ramadhan ini, tentu kita bisa memanfaatkan teknologi atau media sosial dengan positif, sebagai syiar keislaman, dan memeriahkan Ramadhan.
“Kami mangajak seluruh lapisan masyarakat untu mengikuti Indonesia Gemar Mengaji (IGM) ini, bersama kita manfaatkan teknologi atau media sosial dengan positif. Informasi selengkapnya anda bisa mengikuti Instagram Yatim Mandiri @yatimmandiri.