Gunungkidul, YM News – Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Yatim Mandiri Sleman bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pelatihan E-Business bertajuk “Pelatihan Digital Marketing Bagi Pelaku UKM Menuju Bisnis Online” di Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Pelatihan ini terlaksana pada Senin lalu (28/10/2024) yang difokuskan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan mustahik dari program Kampung Zakat, inisiatif Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) termasuk Yatim Mandiri untuk pemberdayaan masyarakat.
Tri Sujatmiko, Kepala Cabang Yatim Mandiri Sleman, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi awal bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka ke ranah digital.
“Di era serba digital ini, kita semua harus mampu beradaptasi. Kami berharap pelaku UMKM di sini dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mulai melebarkan sayap bisnisnya ke dunia online,” ujar Miko, sapaan akrabnya.
Pelatihan ini mengusung materi yang relevan dengan kebutuhan pasar digital saat ini, seperti penggunaan media sosial untuk pemasaran, teknik fotografi produk yang menarik, hingga strategi peningkatan penjualan melalui platform digital.
Para peserta yang hadir, sebagian besar adalah pelaku UMKM di bidang kuliner, kerajinan, dan produk lokal lainnya. Mereka diajarkan cara membangun kehadiran bisnis yang kuat di platform digital, sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Tak hanya materi tentang pemasaran, pelatihan ini juga menekankan pentingnya membangun semangat wirausaha di kalangan masyarakat. Nova Ardiyanto, salah satu pemateri menyampaikan bahwa, digitalisasi usaha kecil dan menengah merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Dengan membantu mereka masuk ke dunia digital, kami berharap perekonomian lokal bisa lebih mandiri dan berdaya saing,” ungkap Nova.
Pelatihan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka bersemangat mengikuti sesi demi sesi yang diisi dengan berbagai praktik langsung, seperti membuat akun bisnis di media sosial dan mengatur tampilan produk yang menarik.
Program Kampung Zakat sendiri sudah berjalan di beberapa wilayah, termasuk di Desa Balong ini. Kampung Zakat bertujuan tidak hanya untuk memberikan bantuan langsung, tetapi juga untuk memberdayakan penerima manfaat agar mampu berdikari.
“Kami ingin para mustahik tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membangun ekonomi mandiri. Dengan pelatihan seperti ini, kami yakin banyak yang bisa berkembang menjadi pengusaha sukses,” ujar Miko.
Dengan adanya pelatihan digital marketing ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Balong dan sekitarnya semakin termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya ke level yang lebih tinggi.