Türkiye, YM News – Korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah kini melampaui 21.051, Jumat (10/2/2023). Sebanyak 17.674 korban meninggal ditemukan di Turki sementara 3.377 di Suriah.
Gempa terjadi Senin di pusat kota Kahramanmaras, Turki, dengan magnitudo (M) 7,8. Dilansir BBC International, ini disebabkan aktivitas Anatolian Plate (Lempeng Anatolia).
Gempa kemudian disusul dengan gempa lain, di hari yang sama, dengan M 7,5. Itu diyakini makin menambah jumlah korban jiwa. Tak hanya terasa di Suriah, gempa juga dirasakan hingga Mesir, Lebanon, Yordania, Yunani. Bahkan memicu peringatan tsunami di Italia.
“Tim penyelamat mencari korban selamat di lokasi bangunan yang runtuh dalam kegelapan di kota Adiyaman dengan suhu di bawah titik beku,” kata lembaga penyiaran Turki dikutip Reuters.
Para ahli khawatir jumlah korban akan semakin meningkat. Apalagi hawa dingin ekstrim yang saat ini melanda, menghambat pencarian ribuan orang yang masih tertimpa bangunan dan mengancam nyawa korban gempa lain yang tak memiliki tempat berlindung serta air minum.
Dilansir dari kemlu.go.id, Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu M. Iqbal menyerahkan bantuan pertama Pemerintah Indonesia kepada otoritas Turki. Jakarta tengah mempersiapkan pertolongan tambahan sebagai tanggapan untuk Gempa Turki yang mematikan.
Bantuan itu diberikan langsung oleh Iqbal kepada perwakilan Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) di Gaziantep pada Rabu siang waktu setempat, 8 Februari 2023. Sokongan itu berupa satu kontainer bahan makanan.
“Ini adalah bantuan kemanusiaan dalam bentuk logistik pertama dari negara ASEAN yang tiba di lokasi bencana,” kata Duta Besar Iqbal dalam pernyataan tertulis, diterima Rabu malam, 8 Februari 2023.
Tim KBRI di Ankara telah mengevakuasi WNI dari 4 titik paling terdampak gempa Turki pada Selasa malam, 7 Februari 2023. Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang, termasuk di dalamnya dua warga Malaysia dan satu warga Myanmar.
WNI asal Bali, bayinya dan suami berkewarganegaraan Turki ditemukan meninggal dunia di Kahramanmaras pada Selasa malam.
Wilayah selatan Turki diguncang oleh gempa dengan magnitudo 7,8 pada awal pekan ini. Bencana itu disusul dua gempa susulan yang kuat. Banyak orang di zona bencana telah tidur di mobil mereka atau di jalan di bawah selimut dalam cuaca dingin yang membekukan.
Merespon gempa 7,7 di Turki, Yatim Mandiri, sejak Selasa (7/2/2023) berkoordinasi dengan Forum Zakat, Kemenko PMK, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) serta mitra lembaga lokal di Turki terkait.
Manager Program Yatim Mandiri M. Dzulfikri menyatakan pihaknya telah dan akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam merespon Gempa Turki.
Jum’at siang juga akan dilaksanakan live report virtual dengan Tim Representatif Yatim Mandiri di Turki untuk mengabarkan kondisi terkini.
“InsyaAllah, Jumat pukul 13.00 WIB tim Yatim Mandiri akan melakukan live report kondisi terkini di wilayah terdampak di Turki, Ia juga akan menyampaikan amanah donatur yang dititipkan InsyaAllah akan dijembatani untuk untuk korban gempa di Turki” ujar dia.