Gempa Turki: Korban Meninggal Capai 4.372 dalam 24 Jam

Ankara, YM News – Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang wilayah negara turki dan suriah pada Senin (6/2/2023) waktu setempat. Setidaknya 4.372 jiwa dilaporkan meninggal hingga update terbaru pada Selasa (7/2/2023) pukul 09:00 WIB.

Korban tewas di Turki terus naik menjadi 2.921 pada Selasa pagi, menurut Kepala Layanan Bencana Turki, Yunus Sezer. Sebanyak 15.834 orang dilaporkan terluka, kata Sezer dalam konferensi pers di Ankara, dikutip dari CNN.

Di Suriah, 1.451 kematian dan 3.531 luka-luka telah dilaporkan oleh para pejabat terkait.

Ini adalah laporan terbaru setelah 24 jam sejak gempa dahsyat 7,8 SR mengguncang Turki dan Suriah.

Korban terluka dan meninggal diperkirakan akan terus bertambah karena banyak dari mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu

Pegutas penyelamat membawa seorang anak yang diselamatkan dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah usai gempa 7,8 SR yang terjadi pada 6 Februari 2023 pagi dinihari waktu setempat. (ABDULAZIZ KETAZ/AFP)

Tim penyelamat di Turki dan Suriah terus menyisir lokasi bangunan yang runtuh melalui malam yang dingin hingga Selasa pagi.

Pihak berwenang mengkhawatirkan jumlah korban tewas terus meningkat saat tim penyelamat mencari korban selamat di antara tumpukan reruntuhan.

Para korban yang terhimpit dalam reruntuhan puing terus berteriak minta tolong, tim penyelamat berpacu menyelamat korban yang juga menghadapi badai hujan dan salju.

Gempa kecil juga terus mengguncang wilayah tersebut, termasuk guncangan lain yang hampir sama kuatnya dengan gempa awal.

Tim penyelamat dengan hati-hati menarik reruntuhan beton dan mengevakuasi jenazah, di saat satu keluarga menanti kabar dari orang yang dicintai.

“Cucu saya berumur 1,5  tahun. Tolong bantu mereka. Mereka berada di lantai 12,” tangis Imran Bahur di dekat gedung apartemennya yang hancur di kota Adana, Turki, dikutip dari AP.

Kondisi Cuaca Dingin di tengah Duka Gempa

Puluhan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah menghadapi malam yang dingin.

Di kota Gaziantep, Turki, orang-orang berlindung di pusat perbelanjaan, stadion, masjid, dan aula pertemuan.

Petugas penyelamat membawa seorang anak laki-laki yang mereka temukan dari puing-puing bangunan setelah gempa bumi 7,8 SR guncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 subuh waktu setempat. (Aaref WATAD / AFP)

Di sebuah rumah sakit di Idlib, Suruah, Osama Abdel Hamid mengatakan sebagian besar tetangganya meninggal ketika bangunan berlantai empat mereka runtuh.

Saat dia melarikan diri bersama istri dan ketiga anaknya, sebuah pintu kayu menimpa mereka, melindungi mereka dari puing-puing yang berjatuhan.

“Allah memberi saya kesempatan baru untuk hidup,” katanya.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan tujuh hari berkabung nasional

Gempa tersebut, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, membuat penduduk Damaskus dan Beirut bergegas ke jalan dan dirasakan hingga Kairo.

Di kota kecil Azmarin Suriah di pegunungan dekat perbatasan Turki, jenazah dari anak-anak yang meninggal dibungkus selimut dan dibawa ke rumah sakit.

Di kota Kahramanmaras, Turki, tim penyelamat menyelamatkan dua anak yang masih hidup dari puing-puing bangunan.

Salah satunya dari keduanya terlihat terbaring di atas tanah bersalju.

Turk mengatakan seorang wanita diselamatkan dari runtuhan bangunan di Gaziantep setelah seekor anjing penyelamat mendeteksinya. Dilansir dari Penyiar CNN Turki.

Huseyin Yayman, seorang legislator dari provinsi Hatay Turki, mengatakan beberapa anggota keluarganya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang runtuh.

“Ada begitu banyak orang lain yang juga terjebak,” katanya kepada televisi HaberTurk melalui telepon.

“Banyak bangunan yang rusak. Orang-orang berada di jalanan. Hujan, ini musim dingin,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like

Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga.