Tekuni Hobi Hingga Jadi Ahli Inilah Sholahuddin Al-Ayubi

Sholahuddin Al-Ayubi atau yang sering dikenal sebagai Soleh ini merupakan salah satu alumni MEC (Mandiri Entreprenur Center) yang sekarang sudah sukses dengan karirnya sebagai Professional Wedding Photographer.

Siapa sangka, hobi yang kadang dianggap remeh malah menjadi sebuah sumber rejeki. Soleh sudah dua tahun lebih menjalani profesi sebagai seorang professional wedding photographer. 

Profesinya ini tanpa ia sadari adalah kumpulan pengalaman dari saat ia belajar di MEC hingga bekerja. “Sebelum jadi fotografer wedding, saya sempat bekerja di Yatim Mandiri. Dan itu banyak memberikan pelajaran untuk saya,” kenangnya.

Menjadi fotografer bukanlah hal yang mudah. Dirinya terus harus belajar tentang teknik dan tren baru. “Bahkan kalau sudah di level ini, yang dipelajari bukan lagi tentang fotografinya. Tapi lebih ke personal branding dan marketing,” ujarnya.

Branding @masavisual_ yang ia bangun sudah memiliki pengikut lebih dari 15.000. “Alhamdulillah karena itu bisa dapat client foto dari berbagai kota di Indonesia,” jelasnya.

Menjadi seorang fotografer bukan lantas asal jepret foto. Bagi Soleh, seorang fotografer harus memiliki rasa dan bekerja dengan hati. “Saat bekerja menggunakan hati dan rasa, foto yang dihasilkan pun akan beda. Itu yang membuat client senang dan puas,” ujarnya.

Selain itu, fotografer juga harus pintar menangkap momen sehingga tidak ada yang terlewat. “Karena pernikahan tidak bisa diulang, semua momen berusaha saya tangkap. Kadang dalam satu acara bisa sampai 10.000 file foto,” ceritanya lantas tertawa.

Karena banyak yang menanyakan tentang hasil edit fotonya yang keren, Soleh pun mengambil peluang ini untuk menjual preset editing. Lagi-lagi, dirinya jeli menangkap momen.

“Banyak yang suka hasil editing foto saya, akhirnya saya jual satu paket Rp 250.000,-. Lumayan bisa tetap menghasilkan uang saat tidak ada job foto,” jelas Soleh. Dari hasil jual preset saja, dalam sehari Soleh pernah menghasilkan sampai Rp 3.000.000,- dalam sehari.

Salah satu pengalaman di MEC yang membuat Soleh berubah menjadi dirinya yang sekarang adalah saat mendapat hukuman membangunkan teman-temannya untuk shalat tahajud.

“Awalnya memang dongkol. Tapi saya merasa saat semua orang tertidur, saya sudah bangun. Saat mereka bangun, saya sudah berlari. Dan saat mereka baru berlari, saya sudah menikmati hasil. Itu yang membuat saya tidak pernah lelah belajar,” tutup pria berusia 29 tahun ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like

Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga.