YM News, Sumatra – Pagi masih basah oleh sisa hujan ketika sejumlah warga di Sumatra mulai membersihkan lumpur yang mengendap di halaman rumah mereka. Di beberapa titik, bangunan tampak hancur dan terimbun material longsor yang tersapu banjir, menyisakan bau tanah basah yang masih terasa kuat. Anak-anak bermain di sekitar pos pengungsian, sementara para orang tua berupaya menata kembali kehidupan yang sempat terhenti akibat banjir dan longsor. Di tengah situasi itu, relawan kemanusiaan datang membawa bantuan, harapan, dan pendampingan bagi warga terdampak.
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera sejak akhir November 2025 masih menyisakan dampak kemanusiaan yang luas. Hingga Selasa (16/12/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.030 orang, dengan 206 korban lainnya masih dinyatakan hilang. Selain itu, sekitar 7.000 warga mengalami luka-luka, sementara lebih dari 850.000 jiwa terpaksa mengungsi di berbagai titik.

Merespons kondisi tersebut, Laznas Yatim Mandiri terus melakukan aksi tanggap darurat secara berkelanjutan di wilayah terdampak Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara sepanjang periode 1–15 Desember 2025. Aksi kemanusiaan ini melibatkan puluhan relawan dan personel yang diterjunkan langsung ke lapangan untuk melakukan asesmen, penyaluran bantuan, hingga layanan pemulihan bagi masyarakat terdampak.
Di Sumatera Barat, relawan Laznas Yatim Mandiri terfokus di wilayah Kota Padang, khususnya Kecamatan Kuranji dan Pauh, dengan titik kegiatan di Kampung Guo dan Batu Busuk. Di wilayah ini, sebanyak 25 personel relawan diterjunkan untuk melakukan asesmen awal dan layanan psikologi sosial bagi warga terdampak. Selain itu, 15 relawan lainnya terlibat dalam pendirian pos hangat serta layanan kesehatan, sementara 10 personel melakukan penyaluran alat kebersihan sebagai upaya pemulihan lingkungan pascabencana.
Sementara itu, di wilayah Aceh, tim Laznas Yatim Mandiri bergerak di Kabupaten Tamiang, tepatnya di Kecamatan Karang Baru dan Desa Dalam. Sebanyak 5 personel relawan dikerahkan untuk menyalurkan bantuan logistik darurat kepada warga terdampak banjir, terutama bagi keluarga yang masih bertahan di lokasi pengungsian.

Aksi serupa juga dilakukan di Sumatera Utara, yang mencakup wilayah Kota Medan dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Di Kecamatan Medan Deli, relawan Laznas Yatim Mandiri melakukan asesmen dan penyaluran bantuan logistik di Desa Kota Bangun dan Mabar, dengan melibatkan masing-masing 4 personel relawan di setiap titik. Sementara di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, sebanyak 3 relawan terlibat langsung dalam distribusi bantuan logistik bagi warga di Desa Huta Godang.
Selain penyaluran langsung oleh relawan di lapangan, Laznas Yatim Mandiri juga menyalurkan bantuan logistik yang berasal dari posko-posko utama penerimaan barang masyarakat. Bantuan tersebut dikirim melalui berbagai jalur distribusi kemanusiaan, di antaranya Kapal Kemanusiaan hasil sinergi Forum Zakat (FOZ) dan IPCN, pengiriman truk bantuan melalui kolaborasi dengan JNE, serta pengiriman logistik dari Palembang untuk menjangkau wilayah-wilayah terdampak di Sumatera bagian utara dan barat.

Melalui skema distribusi darat dan laut tersebut, bantuan berupa logistik pangan, perlengkapan kebersihan, kebutuhan dasar rumah tangga, serta dukungan pos pengungsian dapat tersalurkan secara bertahap dan menjangkau titik-titik yang sulit diakses.
Secara keseluruhan, rangkaian aksi tanggap darurat Laznas Yatim Mandiri selama periode tersebut telah menjangkau lebih dari 3.000 penerima manfaat, yang terdiri dari anak-anak, keluarga terdampak, lansia, serta masyarakat di wilayah pengungsian dan daerah terdampak langsung.
Laznas Yatim Mandiri menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses pemulihan masyarakat terdampak bencana melalui sinergi bersama relawan, mitra kolaborasi, dan para donatur, dengan memastikan setiap amanah bantuan tersalurkan secara tepat sasaran, transparan, dan berkelanjutan.









