5 peristiwa penting bulan Syaban, yaitu perubahan arah kiblat, perintah puasa dan sholawat, pernikahan Nabi, dan diangkatnya amal manusia.
Salah satu peristiwa penting di bulan Syaban adalah malam Nisfu Syaban. Namun terlepas dari momen tersebut, masih banyak peristiwa penting lainnya di bulan Syaban ini.
Diketahui, pada bulan ini, turun beberapa ayat penting dalam Al-Qur’an hingga perubahan arah kiblat umat muslim.
Beberapa peristiwa inilah yang membuat bulan Syaban menjadi bulan yang istimewa, sehingga kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan bulan Syaban.
Berada pada urutan bulan kedelapan dalam kalender Islam, letak Sya’ban tepat berada di tengah-tengah dua bulan mulia, yaitu Ramadhan dan Rajab.
Daftar Peristiwa Penting Bulan Syaban
Asal kata Sya’ban adalah Syi’ab, yang artinya “di atas gunung”. Maksudnya, bulan Sya’ban merupakan puncaknya untuk memperbanyak amal ibadah guna membersihkan hati sebelum Ramadhan datang.
Inilah mengapa, arti bulan sya’ban dalam Islam adalah “bulan persiapan” sebelum bulan Ramadhan. Adapun beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Sya’ban menurut sejarah Islam adalah:
1. Arah Kiblat Berubah
Mungkin belum banyak yang tahu nih, bahwa arah kiblat pertama umat muslim adalah menghadap ke arah Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis yang berada di Yerusalem, Palestina.
Kemudian pada suatu hari di bulan Sya’ban, turunlah sebuah ayat Al-Qur’an berisi perintah Allah SWT agar arah salat berubah menjadi menghadap Ka’bah yang berada di Masjidil Haram, Makkah, Arab.
Menurut isi kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an yang mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti dan berdasarkan tafsiran Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 144, perintah perubahan kiblat turun pada malam Nisfu Sya’ban.
Peristiwa ini tentu menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam Islam karena berkaitan dengan tata cara beribadah. Selain itu, arah salat juga menjadi salah satu identitas muslim di seluruh dunia.
2. Pernikahan Nabi Muhammad SAW
Salah satu peristiwa penting bulan Syaban lainnya sekaligus juga menjadi momen yang membahagiakan adalah terjadinya pernikahan Nabi Muhammad dengan dua wanita, yaitu Siti Juwairiyah dan Siti Hafsah.
Menurut sejarah Islam, momen ini terjadi pada tahun ketiga setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Pernikahan dengan Siti Juwariyah bertepatan dengan terjadinya perang Bani Musthaliq.
Kala itu, Siti Juwariyah yang merupakan salah satu tawanan perang dibebaskan oleh Sang Nabi dan selanjutnya dinikahi.
Sedangkan pernikahan dengan Siti Hafsah terjadi beberapa waktu setelah kepergian Khunais bin Hudzafah yang merupakan suami dari Siti Hafsah sekaligus juga salah satu sahabat Nabi.
Jadi, Rasulullah menikahi Siti Hafsah dengan status janda. Siti Hafsah sendiri merupakan putri dari salah satu khalifah Islam termasyhur, yang juga merupakan sahabat senior Rasulullah, yaitu Umar bin Khattab.
Menurut penjelasan dari Imam Al-Dzahabi yang tertuang dalam sebuah Kitab Siyaru A’lam Al-Nubala’, Sang Rasul menikahi Siti Hafsah dengan mahar 400 dirham.
Berstatus menjadi pasangan Rasul, Siti Hafsah dikenal sebagai istri paling setia yang juga merupakan seorang penghafal Al-Qur’an.
3. Turunnya Perintah Puasa Ramadan
Peristiwa penting di bulan Syaban berikutnya adalah turun surat Al-Baqarah ayat 183 yang berisi perintah berpuasa. Sebelum ada ayat ini, belum pernah ada perintah puasa Ramadan selama 15 tahun kenabian.
Ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad pada hari Senin, tanggal 10 Sya’ban, di Madinah. Peristiwa ini terjadi sekitar satu setengah tahun setelah Sang Nabi berhijrah dari Kota Mekah ke Madinah.
Hikmah dari turunnya perintah ini di bulan Sya’ban adalah memberi waktu bagi umat Muslim untuk menyiapkan diri sebelum benar-benar berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan nanti.
4. Turunnya Perintah untuk Bershalawat
Keistimewaan bulan Sya’ban lainnya adalah turunnya perintah untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad. Perintah ini tertuang abadi di dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surat Al-Ahzab ayat 65.
Menurut pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dan Ibnu Abi Shai Al-Yamani dalam Kitab Al-Mawahib, ayat tersebut turun pada tahun ke-2 setelah hijrahnya Nabi.
Berdasarkan isi dari ayat tersebut, kemudian para ulama sepakat bahwa Sya’ban menjadi bulan yang harus diisi dengan memperbanyak bersholawat.
Berbeda dari bulan-bulan lainnya, pahala dari membaca sholawat pada bulan Syaban akan lebih banyak, bakan bisa 10x lipat. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Pada hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad melalui ‘Amir Ibn Rabi’ah tertulis bahwa balasan bagi orang yang bersholawat kepada Rasulullah adalah mendapat sholawat dari pada malaikat.
Jadi semakin banyak membaca sholawat, maka semakin banyak pula shalawat yang didapat dari para malaikat untuk orang tersebut.
5. Semua Amalan Manusia Diangkat
Satu lagi peristiwa penting yang menjadikan bulan Syaban semakin istimewa adalah diangkatnya seluruh amal manusia dari bumi langsung ke langitnya Allah SWT.
Mengingat Sya’ban merupakan bulan penyerahan amal, maka umat muslim disarankan untuk memperbanyak beribadah, bersholawat, berdzikir, dan berbuat kebaikan pada bulan Syaban.
Namun, menurut penuturan Sayyid Muhammad Alawi, amal perbuatan tidak hanya disetorkan pada bulan Syaban, melainkan setiap hari di waktu-waktu tertentu, seperti siang atau malam.
Itulah sederet peristiwa penting dalam di bulan Syaban yang perlu Sahabat ketahui agar bisa memperbanyak ibadah.
Manfaatkan momen-momen ini sebagai momen kita untuk beribadah dengan khusyu’ dan memperbanyak amalan.
Merujuk pada peristiwa penting di atas, salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Syaban adalah berdzikir dan bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, jangan lupa juga untuk bersedekah guna membantu saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan.
Nah, membahas soal sedekah, Sahabat bisa sedekah online melalui Yatim Mandiri. Dijamin amanah dan tepat sasaran!
Yatim Mandiri merupakan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang berpengalaman selama lebih dari 30 tahun dalam mengelola dana umat.
Sahabat tak perlu khawatir soal legalitasnya, karena kami telah terdaftar dan diawasi oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Jadi, yuk langsung saja kunjungi platform donasi Yatim Mandiri dan bantu saudara kita yang sedang membutuhkan!