Cara mengajarkan kepedulian sosial pada anak bisa dicapai dengan mengenalkan konsep, memberikan contoh, dan melibatkannya kegiatan sosial.
Mengajarkan kepedulian sosial pada anak merupakan langkah penting dalam membentuk karakter yang baik dan bertanggung jawab.
Kepedulian sosial tidak hanya membuat anak lebih peka terhadap lingkungan sekitar, tetapi juga membangun empati dan rasa saling tolong-menolong.
Mengajarkan kepedulian sosial, dapat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, tetapi ada langkah-langkah sederhana yang dapat diterapkan.
Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep kepedulian sosial melalui pengalaman langsung, seperti berbagi sesuatu atau membantu saudara.
Pentingnya Membangun Kepedulian Sosial Anak
Kepedulian sosial merupakan salah satu pendidikan karakter yang menjadi target pemerintah dan satuan pendidikan untuk diterapkan di sekolah.
Meskipun begitu, tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pengajar, tetapi juga orang tua di rumah.
Membangun kepedulian sosial kepada anak adalah investasi penting bagi mereka, karena hal ini dapat membentuk sifat mereka menjadi lebih baik di masa depan.
Penanaman karakter dapat dilakukan sejak usia dini, karena anak usia dini memiliki daya tangkap dan kecerdasan yang tinggi.
Mereka pun sudah bisa membedakan mana sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk, meskipun tidak seluruhnya.
Ketika rasa peduli itu dipupuk sejak kecil, mereka akan tumbuh menjadi individu yang peduli terhadap orang lain dan dapat memahami pentingnya berbagi.
Mereka juga akan sigap membantu orang lain apabila diperlukan, menyelesaikan permasalahan yang ada, dan bertanggung jawab pada apa yang sedang mereka hadapi.
Peduli terhadap orang lain tidak akan menjadi beban, tetapi sebuah keharusan.
Cara Mengajarkan Kepedulian Sosial pada Anak
Memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai esensi dari kepedulian sosial memang tidaklah mudah.
Terdapat serangkaian proses dan cara yang harus dilakukan agar kepedulian tersebut dapat menjadi karakter bagi diri mereka. Berikut beberapa cara pengajarannya.
1. Kenalkan Pada Konsep Kepedulian Terlebih Dahulu
Sebelum memberikan mereka contoh mengenai peduli, anak harus diberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai apa itu konsep kepedulian.
Ketika usia anak berada pada nol hingga delapan tahun, logika mereka sudah berkembang.
Oleh karena itu, anak tidak hanya membutuhkan definisi atau contoh, tetapi juga alasan mengapa mereka harus peduli terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitarnya.
Pemahaman ini dapat dipadukan dengan konsep-konsep agama secara praktis dan mudah dipahami bagi anak.
2. Berikan Contoh yang Baik
Mengajarkan kepedulian sosial pada anak tanpa contoh dari orang tua, ibarat angin berlalu. Karakter peduli tidak dapat tertanam dengan baik kepada mereka.
Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar dapat dimulai dari rumah yang dicontohkan langsung oleh orang tua.
Anak-anak seusia mereka sangat mudah meniru orang tuanya. Di samping itu, lingkungan terdekat sangat berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial.
Kepribadian seorang anak ketika beranjak dewasa, tidak terlepas dari pola pendidikan yang diberikan orang tua sejak kecil.
Jadi, ini adalah kesempatan emas bagi orang tua untuk membentuk sikap mereka menjadi lebih baik.
Bentuk kepedulian itu bisa dicontohkan melalui kebiasaan tolong-menolong, berolahraga, berbagi dengan sesama, dan lain-lain.
3. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial yang kerap diadakan oleh warga di lingkungan setempat menjadi kesempatan berharga bagi orang tua untuk menanamkan keberanian diri dan membentuk karakter peduli pada anak. Mulai dari kegiatan kerja bakti, syukuran, lomba, dan lain sebagainya.
Melalui kegiatan ini, anak tidak hanya akan mendapatkan pemahaman, tetapi pengalaman langsung bersosialisasi dengan masyarakat.
Ini juga menjadi bukti nyata bahwa kontribusi kecil mereka dapat berdampak besar bagi orang lain.
Di samping itu, kepekaan anak-anak untuk membantu orang lain, berkomunikasi dengan warga, dan keberanian untuk melakukan hal baru juga akan terasah.
Mereka akan mendapatkan nilai-nilai positif dan menjadi pribadi yang lebih peduli serta berempati tinggi terhadap kebutuhan orang lain.
4. Gunakan Cerita dan Permainan
Mengajarkan kepedulian sosial pada anak juga dapat dicapai melalui cerita yang dibacakan pada buku.
Buku yang didominasi oleh visual menarik bisa menjadi pilihan tepat. Gambar-gambar yang dibumbui dengan cerita, akan lebih mudah diingat bahkan menjadi memori ketika mereka dewasa.
Tidak hanya itu, sejumlah permainan juga dapat digunakan untuk membentuk rasa kepedulian sosial.
Mulai dari menemukan benda tertentu di dalam rumah, bermain boneka, bermain sepak bola, menebak kata dengan posisi telinga tertutup, dan lain sebagainya.
5. Selalu Beri Dorongan untuk Berbagi dan Membantu
Berbagi dan membantu orang lain adalah hasil yang ingin dicapai ketika orang tua ingin membentuk kepedulian sosial kepada anak.
Oleh karena itu, perlu untuk memberikan mereka dorongan melakukan hal-hal tersebut.
Upaya ini bisa dicapai dengan cara-cara sederhana, seperti memberikan uang kepada pengamen, membantu ibu membersihkan rumah, membantu ayah melipat baju, dan lain sebagainya.
Dengan adanya perhatian ini, mereka akan merasa terlibat dalam kegiatan sehari-hari.
6. Apresiasi Usaha Anak
Dalam masa pertumbuhannya, anak-anak tidak hanya butuh diarahkan, tetapi juga diapresiasi atas hal-hal kecil yang ia lakukan.
Pun hal ini juga dapat menjadi umpan balik ketika orang tua mengajarkan kepedulian sosial pada anak.
Orang tua perlu menunjukkan bahwa bersikap peduli terhadap orang lain atau lingkungan sekitar adalah hal baik dan terpuji.
Maka, ketika anak mau melakukan hal tersebut seperti berbagi mainan, orang tua dapat mengapresiasinya dengan pujian atau hadiah kecil.
7. Ajak Anak untuk Membantu Kegiatan di Rumah
Kegiatan di rumah adalah sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan anak.
Mulai dari melatih kepedulian anak, membentuk karakter yang bertanggung jawab, menciptakan kreativitas, hingga memperkuat rasa kebersamaan.
Orang tua dapat mengajak anak untuk membantu membersihkan kamar, merapikan mainan, menyiapkan makanan, merawat tanaman, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, mereka juga dapat belajar bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.
Mengajarkan kepedulian sosial pada anak adalah investasi berharga untuk masa depan mereka.
Orang tua dapat mencontohkan kepedulian sosial dengan berdonasi kepada anak-anak yatim melalui program Orang Tua Asuh di Laznas Yatim Mandiri. Mari ajarkan peduli dengan berbagi.