Harus Hindari! Ini 13 Macam Kesalahan dalam Mendidik Anak

Kesalahan dalam mendidik anak kerap dilakukan orang tua meski jarang disadari. Untuk menghindarinya, simak pembahasan ini dengan saksama.

Kesalahan dalam mendidik anak sering kali terjadi tanpa kita disadari. Meskipun memiliki niat baik, terkadang tindakan yang dilakukan justru kurang tepat dalam proses pengasuhan.

Adapun salah satu contoh kesalahan umum dalam mendidik anak, yaitu sering membandingkan buah hati dengan orang lain.

Pengasuhan seperti ini justru bisa membuat anak merasa insecure atau meragukan dirinya sendiri.. Oleh karena itu, sebaiknya dihindari, ya!

Selengkapnya, mari simak penjelasan lengkap tentang apa saja kesalah umum yang kerap dilakukan orang tua ketika mendidik anak dalam artikel berikut ini!

Kesalahan-Kesalahan dalam Mendidik Anak

Dalam berbagai kasus, orang tua terkadang memiliki kesalahan mendidik anak yang kerap kali tidak disadari. Untuk menghindari dampak buruk pada buah hati, pahami semua pembahasan di bawah ini.

1. Membandingkan Anak dengan Anak Lain

Membandingkan anak dengan anak lain merupakan kebiasaan yang perlu dihindari oleh orang tua. Praktik ini dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak.

Ketika anak terus-menerus dibandingkan, mereka cenderung mengalami penurunan rasa percaya diri. Anak mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak mampu memenuhi harapan orang tua.

Hal ini dapat menimbulkan kecemasan, stres, dan bahkan depresi pada anak. Selain itu, perbandingan juga dapat merusak hubungan antara anak dan orang tua.

2. Membentak Anak

Membentak anak termasuk tindakan yang dapat menimbulkan dampak serius. Ketika orang tua sering membentak, anak cenderung merasa tidak dihargai dan tidak aman.

Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi agresif, sulit mengendalikan emosi, atau justru menjadi pendiam dan menarik diri. 

Bentakan juga dapat mengganggu perkembangan otak anak yang berkaitan dengan regulasi emosi. Akibatnya, mereka akan kesulitan dalam mengelola emosi dan  membangun hubungan dengan orang lain

Penting untuk mencari alternatif komunikasi yang lebih positif. Cobalah berbicara dengan tenang dan menjelaskan konsekuensi perilaku secara rasional kepada anak.

3. Kurang Memberikan Perhatian

Kurangnya perhatian dari orang tua sering terjadi di era modern ini. Ketika anak tidak mendapatkan perhatian, mereka mungkin mengalami masalah emosional dan perilaku.

Anak-anak yang kurang diperhatikan cenderung memiliki harga diri rendah dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial. Mereka bahkan mungkin mengalami gangguan kecemasan atau depresi.

Mereka juga berisiko mengalami penurunan prestasi akademis dan masalah kedisiplinan di sekolah. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu berkualitas bersama anak.

4. Memanjakan Anak Secara Berlebihan

Memanjakan anak secara berlebihan kerap luput dari perhatian banyak orang termasuk kita semua. Orang tua terkadang tidak menyadari dampak negatif dari kesalahan dalam mendidik anak satu ini.

Anak yang terlalu dimanjakan cenderung kurang bertanggung jawab dan bergantung pada orang lain. Mereka sulit menyelesaikan masalah sendiri karena terbiasa dibantu dalam segala hal.

Sikap manja berlebihan juga dapat membuat anak menjadi egois dan kurang peka pada sekitarnya. Mereka kesulitan berinteraksi karena terbiasa mendapatkan semua keinginannya.

Dikutip dari NU Online, Rasulullah SAW mengajarkan untuk menyayangi anak tanpa memanjakan. Beliau bersabda: “Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka.” (HR. Ibnu Majah)

5. Terlalu Otoriter atau Mengekang

Pola asuh yang terlalu otoriter cenderung membuat anak takut, karena orang tua dengan pola asuh ini biasanya terlalu mengekang dan membatasi kebebasan anak.

Sahabat, penting untuk diingat bahwa pola asuh otoriter dapat menimbulkan dampak negatif jangka panjang pada perkembangan anak. 

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu mengekang cenderung memiliki kepercayaan diri rendah. Mereka juga berisiko mengalami masalah kesehatan mental.

6. Mempermalukan Anak di Depan Orang Banyak

Mempermalukan anak di depan orang banyak termasuk kesalahan yang dapat berdampak serius pada psikologis anak. Hal ini dilakukan tanpa disadari oleh orang tua atas tindakan yang dilakukan di depan umum.

Misalnya, memarahi anak dengan suara keras di tempat umum atau mengungkapkan kelemahan anak di hadapan orang lain. 

Hal ini dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri anak secara signifikan. Sahabat perlu tahu  bahwa anak yang sering dipermalukan cenderung mengembangkan rasa malu dan rendah diri. 

7. Orang Tua Tidak Kompak dalam Mendidik Anak

Ketidakkompakan orang tua merupakan salah satu kesalahan dalam mendidik anak menurut Islam yang terus diulang-ulang. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan pada anak.

Ketika orang tua tidak kompak, anak mungkin akan memanfaatkan situasi tersebut atau merasa tidak aman. Perbedaan pendapat antara orang tua sebaiknya didiskusikan secara pribadi.

Islam mengajarkan pentingnya musyawarah antara suami istri dalam urusan keluarga. Seperti yang tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah: 233):

“Dan jika keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” 

Meski ayat di atas secara spesifik membahas penyapihan, prinsip musyawarah ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek pengasuhan dan pendidikan anak.

8. Terlalu Berekspektasi pada Anak

Orang tua sering memiliki harapan yang tinggi terhadap anak mereka. Hal ini bisa menimbulkan dampak negatif jika ekspektasi tersebut tidak realistis.

Nah, agar ekspektasi Sahabat lebih realistis, cobalah untuk mengenal potensi anak lebih dalam dan ajak mereka untuk berdiskusi secara terbuka.

9. Terlalu Mengkritik dan Meremehkan Anak

Ketika orang tua mengkritik anak secara berlebihan, dampaknya bisa parah. Ini dapat mengurangi rasa percaya diri anak.

Sahabat, memberi kritik yang membangun sangat penting. Namun, terus menerus mengkritik dan meremehkan anak sama saja dengan menekan rasa percaya diri mereka sehingga ini termasuk kesalahan dalam mendidik anak.

Alih-alih mengkritik, sebaiknya orang tua memberikan pujian agar anak merasa dihargai. Dengan cara ini, anak terdorong untuk berusaha lebih baik.

10. Acuh dan Tidak Memberikan Contoh yang Baik

Orang tua sering bersikap acuh dan tidak memberikan contoh yang baik kepada anak. 

Padahal, anak-anak selalu memperhatikan dan mencontoh setiap perilaku orang tua Sahabat terkadang lupa bahwa anak-anak sangat memperhatikan perilaku mereka. Jika orang tua berperilaku buruk, anak akan  cenderung mengikutinya juga.

slam sendiri mengajarkan umat Muslim untuk mendidik anak dengan memberikan teladan yang baik. Hal ini juga telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Untuk menghindari kesalahan ini, orang tua perlu introspeksi diri dan berusaha memperbaiki perilaku agar dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. 

11. Memberi Screen Time Terlalu Banyak

Anak-anak yang terlalu banyak terpapar layar elektronik berisiko mengalami gangguan tidur dan penurunan kemampuan bersosialisasi. Mereka juga cenderung kurang aktif secara fisik.

Dampak lainnya adalah berkurangnya kreativitas dan daya konsentrasi anak. Terlalu banyak screen time juga dapat mengganggu perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi.

Untuk menghindari hal ini, orang tua perlu membatasi penggunaan gadget dan mendorong anak melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

12. Sering Menakut-Nakuti Anak

Menakut-nakuti anak sering dianggap sebagai cara efektif untuk mendisiplinkan mereka. Namun, ini merupakan kesalahan dalam mendidik yang dapat berdampak buruk pada psikologis.

Anak yang sering ditakut-takuti cenderung menjadi pribadi penakut dan kurang percaya diri. Mereka juga berisiko mengalami kecemasan berlebihan dan kesulitan tidur.

Daripada menakut-nakuti, lebih baik Sahabat menjelaskan konsekuensi dari perilaku anak secara rasional. Berikan pemahaman dengan cara yang positif dan membangun.

13. Tidak Pernah Mendengarkan Anak

Kesalahan dalam mendidik anak yang terakhir adalah tidak mendengarkan mereka. Orang tua terkadang terlalu sibuk atau menganggap pendapat anak kurang penting.

Anak yang tidak didengarkan cenderung merasa tidak dihargai dan kurang percaya diri. Mereka juga akan kesulitan mengekspresikan diri dan berkomunikasi di kemudian hari.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu guna mendengarkan anak berbicara. Tunjukkan minat pada apa yang mereka sampaikan, sekecil apapun itu.

Jika Sahabat ingin memberikan sumbangsih dalam mendidik anak dengan baik dengan bergabung menjadi orang tua asuh milik Laznas Yatim Mandiri yang insyaAllah amanah dalam mengelola dana umat.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top