Masih kesulitan dalam mengajarkan anak sopan santun? Sahabat bisa ikuti beberapa cara mengajarkan sopan santun pada anak di bawah ini!
Cara mengajarkan sopan santun kepada anak adalah salah satu investasi terbaik yang dapat dilakukan orang tua.
Sopan santun bukan hanya tentang perilaku yang baik, tetapi juga membentuk karakter anak yang akan bertahan seumur hidup.
Setiap anak memiliki kepribadian yang unik, dan pendekatan yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berlaku untuk yang lain.
Namun, dengan strategi yang tepat, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai sopan santun dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
Berikut adalah 9 cara praktis yang bisa digunakan oleh orang tua untuk mengajarkan sopan santun kepada anak.
Metode-metode ini telah terbukti efektif dan dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Mengajarkan Sopan Santun Pada Anak
Agar tidak kewalahan dalam mengajarkan sopan santun pada anak, Sahabat bisa mengikuti beberapa cara mudah di bawah ini!
1. Latih Anak Mengucaptkan Tolong, Terima Kasih, dan Maaf
Kata-kata seperti “tolong,” “terima kasih,” dan “maaf” adalah dasar dari sopan santun. Mengajarkan anak untuk menggunakan kata-kata ini dalam interaksi sehari-hari membantu mereka memahami pentingnya menghargai dan menghormati orang lain.
Mulailah dengan memberikan contoh dalam situasi sehari-hari. Ketika Sahabat meminta bantuan anak, ucapkan “tolong” dan jangan lupa mengucapkan “terima kasih” setelah mereka membantu. Ketika Sahabat berbuat salah, tunjukkan bahwa mengatakan “maaf” adalah hal yang penting.
Menggunakan kata-kata tersebut juga membantu anak-anak untuk mengembangkan empati dan kesadaran sosial.
Mereka akan belajar untuk menghargai bantuan orang lain, meminta bantuan dengan cara yang sopan, dan mengakui kesalahan mereka.
2. Biasakan untuk Selalu Meminta Izin
Mengajarkan anak untuk selalu meminta izin sebelum mengambil atau menggunakan sesuatu yang bukan miliknya adalah bagian penting dari sopan santun.
Hal ini merupakan cara mengajarkan sopan santun pada anak tentang pentingnya menghormati hak milik orang lain.
Sahabat bisa memulai dengan situasi sederhana di rumah, seperti meminta izin sebelum meminjam mainan saudara atau sebelum mengambil makanan dari piring orang lain, meminjam sebelum menggunakan barang orang lain, dan masih banyak lagi.
Selain itu, berikan motivasi kepada anak untuk meminta izin sebelum masuk ke kamar seseorang atau menggunakan barang-barang pribadi.
Kebiasaan ini membantu mereka mengembangkan rasa hormat dan pengertian terhadap batasan orang lain.
3. Ajarkan Menyapa dengan Benar
Menyapa orang lain dengan cara yang benar adalah tanda pertama dari sopan santun yang ditunjukkan oleh anak kepada dunia luar.
Ajarkan anak untuk menyapa orang dengan penuh hormat, seperti mengucapkan “selamat pagi,” “selamat siang,” atau “halo” saat bertemu.
Selain itu, ajarkan anak untuk memperhatikan nada suara mereka saat menyapa. Menggunakan nada suara yang ramah dan sopan sangat penting dalam menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.
Mengajarkan anak menyapa dengan benar tidak hanya mencerminkan kesopanan, tetapi juga membantu mereka dalam membangun hubungan sosial yang baik.
Kebiasaan menyapa dengan benar akan membuat anak lebih mudah diterima di lingkungan sosial, baik di sekolah maupun di tempat bermain.
4. Mulai Kenalkan Table Manner Sedini Mungkin
Mengajarkan table manner atau etika makan sejak dini adalah bagian penting dari pembelajaran sopan santun.
Ajarkan anak untuk duduk dengan tenang di meja makan, menggunakan alat makan dengan benar, dan menunggu giliran untuk berbicara.
Orang tua juga bisa mengajarkan cara yang sopan untuk meminta sesuatu di meja, seperti mengatakan “boleh saya minta garam?” daripada langsung mengambilnya.
Selain itu, biasakan anak untuk tidak berbicara dengan mulut penuh dan untuk meminta izin sebelum meninggalkan meja.
Melatih anak menerapkan etika makan ini, membantu mereka untuk menghargai orang lain, menunjukkan rasa hormat, dan berperilaku sopan dalam setiap kesempatan.
Kebiasaan tersebut akan menjadi dasar yang kuat bagi mereka dalam membangun hubungan yang positif di masa depan.
5. Beri Pemabahan Tentang Sopan Santun
Selain praktik langsung, cara mengajarkan sopan santun pada anak berikutnya adalah memberikan anak pemahaman tentang mengapa sopan santun itu penting. Ceritakan pada mereka bagaimana perilaku sopan dapat membuat orang lain merasa dihargai dan bahagia.
Ketika anak memahami alasan di balik tindakan sopan santun, mereka akan lebih termotivasi untuk menerapkannya dengan kesadaran penuh.
Sahabat juga bisa mengajarkan nilai-nilai moral yang terkait dengan sopan santun melalui buku cerita atau video edukatif.
6. Contohkan Sopan Santun di Rumah
Anak-anak belajar banyak dari mengamati orang tua mereka. Oleh karena itu, contohkan sopan santun dalam interaksi sehari-hari di rumah.
Tunjukkan bagaimana cara berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan baik, dan menunjukkan rasa hormat kepada semua anggota keluarga.
Misalnya, selalu ucapkan “terima kasih” dan “tolong” dalam percakapan sehari-hari, serta berikan salam ketika datang dan pergi.
Ketika anak melihat orang tua mereka berperilaku sopan, mereka cenderung menirunya dan mengembangkan kebiasaan yang sama dalam perilaku mereka sendiri.
7. Ajarkan Kata-Kata yang Baik
Mengajarkan anak untuk menggunakan kata-kata yang baik dan menghindari kata-kata kasar atau menyakitkan adalah bagian penting dari sopan santun.
Bantu mereka memahami dampak dari kata-kata mereka terhadap perasaan orang lain.
Dorong anak untuk selalu berbicara dengan ramah dan menghargai orang lain, baik itu teman, saudara, atau orang dewasa. Ajarkan juga pentingnya mendengarkan dengan baik ketika orang lain berbicara.
Melalui cara mengajarkan sopan santun kepada anak ini, mereka akan belajar untuk membangun hubungan yang positif dan saling menghormati.
Hal ini merupakan keterampilan penting dalam membantu mereka saat menjaga hubungan yang harmonis di lingkungan sosial.
8. Ajarkan Secara Konsisten
Konsistensi adalah kunci dalam mengajarkan sopan santun pada anak. Pastikan sudah memberikan bimbingan yang sama setiap kali kesempatan muncul, dan tidak ragu untuk mengingatkan anak jika mereka lupa.
Buatlah aturan yang jelas tentang perilaku sopan di rumah dan berikan pujian ketika anak menunjukkan perilaku yang diinginkan.
Selain itu, gunakan kesempatan sehari-hari sebagai momen untuk mengajarkan sopan santun, seperti saat makan bersama atau berkunjung ke rumah teman.
Selain itu, konsistensi dalam mengajarkan sopan santun akan membantu anak dalam memahami bahwa perilaku baik harus diterapkan dalam setiap situasi, bukan hanya ketika diawasi oleh orang tua.
9. Hindari Memaksa dan Membentak Anak
Mengajarkan sopan santun sebaiknya dilakukan melalui pendekatan yang lembut dan penuh pengertian.
Hindari memaksa atau membentak anak karena hal ini bisa membuat mereka merasa tertekan dan tidak nyaman. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang mendukung dan positif.
Berikan penjelasan dengan sabar dan dorong anak untuk berperilaku sopan dengan memberikan contoh yang baik.
Ingatlah bahwa tujuan utama adalah membantu anak memahami pentingnya sopan santun dan membuat mereka merasa nyaman dalam menerapkannya.
Adanya pendekatan yang tepat, anak akan belajar untuk berperilaku sopan dengan sukarela dan dengan penuh kesadaran.
Dalam momen Idul Adha yang mulai ini, alangkah baiknya digunakan untuk menerapkan cara mengajarkan sopan santun pada anak.
Salah satu caranya adalah memberikan pendidikan sekaligus penyaluran biayanya melalui program Beasiswa Yatim Mandiri.